{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 63.
قَالَ الَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ رَبَّنَا هَـٰؤُلَاءِ الَّذِينَ أَغْوَيْنَا أَغْوَيْنَاهُمْ كَمَا غَوَيْنَا ۖ تَبَرَّأْنَا إِلَيْكَ ۖ مَا كَانُوا إِيَّانَا يَعْبُدُونَ ﴿٦٣﴾
qālallażīna ḥaqqa ‘alaihimul-qaulu rabbanā hā`ulā`illażīna agwainā, agwaināhum kamā gawainā, tabarra`nā ilaika mā kānū iyyānā ya’budụn
QS. Al-Qashash [28] : 63
Orang-orang yang sudah pasti akan mendapatkan hukuman berkata, “Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan kepada Engkau berlepas diri (dari mereka), mereka sekali-kali tidak menyembah kami.”
Orang-orang yang berhak mendapatkan azab, yaitu para penyeru kepada kekufuran berkata: Wahai Rabb kami, mereka itulah orang-orang yang telah kami sesatkan, kami menyesatkan mereka sebagaimana kami telah sesat. Kami berlepas diri kepada-Mu dari kecintaan dan dukungan kepada mereka. Mereka tidak menyembah kami akan tetapi mereka menyembah setan-setan.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka. (Al Qashash:63)
Yakni setan-setan, para pembangkang, dan yang menyeru kepada kekafiran.
Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu, kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan berlepas diri (dari mereka) kepada Engkau, mereka sekali-kali tidak menyembah kami. (Al Qashash:63)
Setan-setan itu menyatakan pengakuannya, bahwa orang-orang tersebut telah mereka sesatkan, dan orang-orang itu mau mengikuti mereka, tetapi pada akhirnya setan-setan itu berlepas diri dari penyembahan yang dilakukan mereka, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, sekali-kali tidak. Kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka sembahan-sembahan itu akan menjadi musuh bagi mereka. (Maryam:81-82)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat), niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka. (Al Ahqaaf:5-6)
Nabi Ibrahim a.s. berkata kepada kaumnya, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain). (Al-‘Ankabut: 25), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. (Al Baqarah:166)
sampai dengan firman-Nya:
dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. (Al Baqarah:167)
62-63. Ini adalah informasi dari Allah tentang apa yang akan Dia tanyakan kepada manusia di Hari Kiamat kelak, dan bahwa Dia akan menanyakan kepada mereka tentang prinsi-prinsip segala sesuatu, tentang ibadah kepada Allah dan memenuhi seruan para rasul, seraya berfiman, “dan (ingatlah) pada hari di waktu Allah menyeru mereka,” maksudnya, Allah menyeru orang-orang yang menyekutukan sesuatu dengan Allah, mereka menyembahnya dan berharap mendapatkan manfaat darinya dan dapat menolak bahaya dari mereka. Allah menyeru mereka untuk menjelaskan kepada mereka ketidakberdayaan para sekutu itu dan kesesatan mereka, “seraya berkata, ‘Dimanakah sekutu-sekutuKu’.” Sesungguhnya Allah sama sekali tidakn mempunyai sekutu, akan tetapi hal ini diungkapkan berdasarkan anggapan dan kedustaan yang mereka lakukan; oleh karena itu Allah berfirman, “yang dahulu kamu katakan?” di mana mereka saat ini? Mana manfaat mereka? Mana pencegahan mereka? Sebagaimana dimaklumi, bahwa pada saat itu akan menjadi jelas sekali bahwa sembahan yang mereka sembah dan yang mereka harapkan adalah palsu (batil) sirna dan begitu pula harapan mereka kepadanya. Saat itulah mereka mengakui diri mereka sesat dan celaka.
Oleh karenanya, Dia berfirman, “Berkatalah orang-orang yang telah tetap hukuman atas mereka,” yaitu para pemimpin dan para pembesar dalam kekafiran dan kejahatan, sambil mengakui kesesatan dan penyesatan mereka, “Ya Rabb kami, mereka inilah,” para pengikut, “orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat.” Maksudnya, semua kami sudah sama-sama sesat dan sudah pasti mendapatkan putusan azab, “kami menyatakan berlepas diri (dari neraka) kepadaMu,” dari peribadatan mereka. Maksudnya, kami berlepas diri dari mereka dan dari amal perbuatan mereka, “mereka sekali-kali tidak menyembah kami.” Sebenarnya mereka hanya menyembah setan.
Mendengar pertanyaan itu, orang-orang yang sudah pasti akan mendapatkan hukuman Allah, yaitu para pemimpin kaum kafir, berkata, ‘ya tuhan pemelihara dan pelimpah aneka nikmat kepada kami, kami mengaku bahwa mereka inilah orang-orang yang dahulu kami sesatkan itu, melalui ucapan, tindakan dan keteladanan kami. Dengan mengharap akan dibebaskan atau diringankan dari siksa mereka melontarkan pengakuan dengan berkata, ‘kami mengaku telah menyesatkan mereka sebagaimana kami sendiri sesat. Tetapi hal itu karena mereka sendiri telah memilih dan menerima kekufuran sebagaimana halnya kami. Pada hari ini, kami menyatakan kepada engkau berlepas diri dari segala sesuatu tentang mereka, dan juga dari kekufuran yang mereka pilih di dunia. Mereka sekali-kali tidak menyembah atau menaati kami, tetapi mereka menyembah dan menuruti hawa nafsu mereka sendiri. ’64. Tidak hanya sampai di situ kecaman dan siksaan batin yang mere-ka peroleh. Dan pada hari kiamat dikatakan kepada mereka yang menyekutukan Allah, ‘serulah sekutu-sekutumu yang dahulu kamu sembah selain Allah, agar dapat membantu kamu dalam situasi sulit ini seba-gaimana dugaan kamu ketika masih hidup. ‘ lalu, karena bingung tidak mengetahui apalagi yang harus mereka kerjakan, mereka menyerunya, tetapi yang diseru tidak menyambutnya, dan saat itu mereka semua melihat azab yang tersedia dan yakin bahwa mereka akan disiksa dengannya. Ketika itu mereka menyesal dan berkeinginan sekiranya mereka dahulu menerima petunjuk kebenaran, sehingga mereka tidak mendapat siksa. Tetapi apalah artinya penyesalan di kemudian hari.
Al-Qashash Ayat 63 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 63, Makna Al-Qashash Ayat 63, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 63, Al-Qashash Ayat 63 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 63
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)