{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 73.
وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿٧٣﴾
wa mir raḥmatihī ja’ala lakumul-laila wan-nahāra litaskunụ fīhi wa litabtagụ min faḍlihī wa la’allakum tasykurụn
QS. Al-Qashash [28] : 73
Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
Di antara rahmat Allah kepada kalian (wahai manusia), Dia menjadikan malam dan siang untuk kalian berbeda satu dengan yang lainnya. Dia menjadikan malam gelap gulita agar kalian bisa beristirahat dan tidur padanya. Dan Dia menjadikan siang terang benderang sehingga kalian bisa mencari penghidupan kalian. Bersyukurlah kalian kepada Allah atas nikmat-nikmat-Nya kepada kalian dengan itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karunia-Nya. (Al Qashash:73)
Yakni pada siang hari dengan melakukan perjalanan, berpergian, dan melakukan aktivitas serta kesibukan. Ungkapan ini menurut istilah ilmu balagah dinamakan Al laf dan nasyr.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan agar kamu bersyukur kepada-Nya. (Al Qashash:73)
Yaitu bersyukur kepada Allah dengan melakukan berbagai macam ibadah di malam dan siang hari, dan barang siapa yang meninggalkan sesuatu dari ibadah itu di malam harinya, maka ia dapat mengqadanya di siang hari, atau jika ia meninggalkannya di siang hari, maka dapat mengqadanya di malam hari. Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur. (Al Furqaan:62)
Ayat-ayat yang menerangkan hal ini cukup banyak.
71-73. Ini adalah karunia dari Allah terhadap hamba-hambaNya. Dia mengajak mereka bersyukur kepadaNya, melaksanakan pengabdian kepadaNya dan menunaikan hakNya, karena Dia telah menjadikan untuk mereka sebagian dari rahmat Nya berupa siang, agar mereka dapat mencari karunia Allah dan bertebaran untuk mencari rizki dan penghidupan di bawah cahayaNya, dan berupa malam agar mereka merasakan ketenagan dan kedamaian, agar jasad dan jiwa mereka beristirahat dari kelelahan beraktivitas di siang hari. Ini semua bagian dari karunia dan rahmatNya kepada hamba-hambaNYa (manusia). Apakah ada seseorang yang mampu melakukan hal itu?
Kalau saja “Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai Hari Kiamat, sipakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar” nasihat-nasihat Allah dan ayat-ayatNya dengan penuh penghayatan, menerima dan patuh? Dan jika “Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai Hari KIamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan” sisi-sisi yang bisa diambil pelajarannya dan letak-letak berbagai bukti. sehingga mata hati kalian menjadi terang dan kalian dapat menelusuri jalan yang lurus? Dan berkenaan dengan malam Dia mengatakan, “Maka apakah kamu tidak mendengar?” sedangkan tentang siang Dia mengatakan, “Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Karena kekuatan mendengar di malam hari itu lebih kuat daripada kekuatan melihat, dan sebaliknya pada siang hari.
Di dalam ayat-ayat di atas terkandung peringatan bahwa seorang hamba hendaklah merenungkan karunia dan nikmat-nikmat Allah kepadanya dan berupaya mengenalnya dan menganalogikannya dengan kondisi ketidakberdayaannya. Sebab apabila dia membandingkan antara kondisi keberadaan nikmat tersebut dengan kondisi ketiadaannya, maka akalnya akan menyadari letak kebaikan Allah. Berbeda halnya dengan orang yang sudah terbiasa dengan berbagai kebiasaan, dan dia melihat bahwa yang menjadi kebiasaan ini adalah perkara yang akan terus berlanjut, sedangkan mata hatinya buta, tidak bisa memuji Allah atas nikmatNya dan tidak bisa merasakan betapa sangat butuhnya dia kepada nikmat-nikmat tersebut setiap saat, maka hal yang seperti ini tidak akan menimbulkan pikiran (kesadaran) untuk bersyukur dan tidak pula mengingat (Allah).
Dan adalah karena rahmat-Nya yang mencakup segala sesuatu, dia jadikan untukmu malam dan siang secara bergantian. Dengan keduanya Allah menganugerahkan kepada kamu banyak manfaat. Dia menjadikan malam gelap gulita agar kamu beristirahat pada malam hari setelah sepanjang hari kamu bekerja sehingga memerlukan istirahat. Dan dia jadikan siang terang benderang agar kamu bersungguh-sungguh mencari sebagian karunia-Nya pada siang hari yang terang itu, dan juga agar kamu bersyukur kepada-Nya atas segala nikmat yang dianugerahkan-Nya kepadamu. 74. Dan sebagai bentuk kecaman dan ancaman terhadap orang-orang musyrik, ingatlah, dan ingatkan pula umatmu, wahai nabi Muhammad, pada hari ketika mereka berdiri di hadapan Allah untuk dimintakan pertanggungjawaban, dia menyeru mereka yang musyrik itu de-ngan panggilan yang menghinakan, dan berfirman, ‘di manakah sekutu-sekutu-ku yang dahulu kamu sangka sebagai tuhan-tuhan yang akan membela dan menolong kamu”.
Al-Qashash Ayat 73 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 73, Makna Al-Qashash Ayat 73, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 73, Al-Qashash Ayat 73 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 73
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran