{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 77.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ ﴿٧٧﴾
wabtagi fīmā ātākallāhud-dāral-ākhirata wa lā tansa naṣībaka minad-dun-yā wa aḥsing kamā aḥsanallāhu ilaika wa lā tabgil-fasāda fil-arḍ, innallāha lā yuḥibbul-mufsidīn
QS. Al-Qashash [28] : 77
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
Carilah dengan harta yang telah Allah berikan kepadamu pahala akhirat dengan melakukan amal ketaatan kepada Allah di dunia. Jangan meninggalkan bagianmu di dunia dengan cara menolak menikmati yang halal tanpa berlebih-lebihan. Berbuat baiklah kepada manusia dengan bersedekah, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu melalui harta yang melimpah tersebut. Jangan mencari apa yang Allah haramkan atas kalian berupa perbuatan merusak di muka bumi dan pelanggaran tehadap kaummu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan dan Dia akan membalas mereka atas perbuatan buruk mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (Al Qashash:77)
Maksudnya, gunakanlah harta yang berlimpah dan nikmat yang bergelimang sebagai karunia Allah kepadamu ini untuk bekal ketaatan kepada Tuhanmu dan mendekatkan diri kepada-Nya dengan mengerjakan berbagai amal pendekatan diri kepada-Nya, yang dengannya kamu akan memperoleh pahala di dunia dan akhirat.
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi. (Al Qashash:77)
Yakni yang dihalalkan oleh Allah berupa makanan, minuman, pakaian, rumah dan perkawinan. Karena sesungguhnya engkau mempunyai kewajiban terhadap Tuhanmu, dan engkau mempunyai kewajiban terhadap dirimu sendiri, dan engkau mempunyai kewajiban terhadap keluargamu, dan engkau mempunyai kewajiban terhadap orang-orang yang bertamu kepadamu, maka tunaikanlah kewajiban itu kepada haknya masing-masing.
dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. (Al Qashash:77)
Artinya, berbuat baiklah kepada sesama makhluk Allah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. (Al Qashash:77)
Yaitu janganlah cita-cita yang sedang kamu jalani itu untuk membuat kerusakan di muka bumi dan berbuat jahat terhadap makhluk Allah.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al Qashash:77)
(77) وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat.” Maksudnya, sudah tercapai bagimu berbagai sarana akhirat yang tidak dimiliki oleh orang lain, yaitu berupa harta kekayaan, maka gunakanlah ia untuk memperoleh sesuatu yang ada di sisi Allah dan bersedekahlah; dan jangan sekali-kali kamu merasa cukup dengan hanya sekedar memperoleh kepuasan nafsu dan meraih berbagai kelezatan, وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا “dan janganlah kamu me-lupakan bagianmu dari duniawi.” Maksudnya, Kami tidak memerin-tahmu agar menyedekahkan seluruh harta kekayaanmu sehingga engkau menjadi terlantar, akan tetapi berinfaklah untuk akhiratmu dan bersenang-senanglah dengan harta duniamu dengan tidak merusak agamamu dan tidak pula membahayakan akhiratmu, وَأَحْسِنْ “dan berbuat baiklah,” kepada hamba-hamba Allah, كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ “sebagaimana Allah telah berbuat baik” kepadamu dengan menganugerahimu harta kekayaan ini, وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ “dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi,” dengan bersikap sombong dan berbuat berbagai maksiat terhadap Allah serta teng-gelam di dalam kenikmatan dengan melupakan Pemberi nikmat itu. إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Bahkan Allah akan menyiksa mereka atas perbuatan itu dengan siksaan yang paling berat.
Nasihat di atas tidak berarti seseorang hanya boleh beribadah murni (mah’ah) dan melarang memperhatikan dunia. Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran untuk memperoleh harta, dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu di dunia, berupa kekayaan dan karunia lainnya, dengan menginfakkan dan menggunakannya di jalan Allah. Akan tetapi pada saat yang sama janganlah kamu lupakan bagianmu dari kenikmatan di dunia dengan tanpa berlebihan. Dan berbuatbaiklah kepada semua orang dengan bersedekah sebagaimana atau disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepadamu dengan mengaruniakan nikmat-Nya, dan janganlah kamu berbuat kerusakan dalam bentuk apa pun di bagian mana pun di bumi ini, dengan melampaui batas-batas yang telah ditetapkan oleh Allah. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan dan akan memberikan balasan atas kejahatan tersebut. 78. Karun tidak menanggapi nasihat kaumnya, lupa diri dan tetap melupakan karunia Allah kepadanya. Dengan penuh kesombongan dia berkata, ‘sesungguhnya aku diberi harta yang banyak ini, semata-mata karena ilmu dan kemampuan yang ada padaku. Tidak ada jasa siapa pun atas perolehanku itu. Semua karena kepandaianku dalam mengumpulkan harta. ‘ demikian jawab karun. Tidakkah dia tahu dan sadar, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat yang tidak jauh dari masa sebelumnya, yakni sebelum karun, yang lebih kuat fisik dan kemampuan serta pembantu-pembantu mereka daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta daripada karun’ sungguh kedurhakaan karun telah demikian jelas, dan oleh karenanya, orang-orang yang berdosa seperti karun itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka, karena Allah telah mengetahui hal itu. Mereka akan masuk neraka, dan hanya akan dita-Nya dengan pertanyaan yang menghinakan.
Al-Qashash Ayat 77 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 77, Makna Al-Qashash Ayat 77, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 77, Al-Qashash Ayat 77 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 77
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)