{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 6.
وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿٦﴾
wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun ‘anil-‘ālamīn
QS. Al-‘Ankabut [29] : 6
Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
Barangsiapa yang berjihad demi meninggikan kalimat Allah, berjihad melawan dirinya dengan membawanya kepada ketaatan, maka dia telah berjihad untuk dirinya, karena dia melakukan itu demi mencari pahala atas jihadnya. Sesunggguhnya Allah tidak membutuhkan segala amal makhluk-Nya, pemilik kerajaan, penciptaan dan perintah.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. (Al-‘Ankabut: 6)
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri. (Fussilat: 46)
Yaitu barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya manfaat dari amalnya itu untuk dirinya sendiri, karena sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan) amal perbuatan hamba-hamba-Nya, sekalipun mereka semuanya bertakwa sebagaimana bertakwanya diri seseorang dari mereka. Hal tersebut tidak menambahkan sesuatu apa pun ke dalam kerajaan-Nya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Al-‘Ankabut: 6)
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, sesungguhnya seorang lelaki benar-benar dinilai sebagai orang yang berjihad, tetapi dia tidak pernah memukul dengan pedang barang sehari pun (yakni tidak pernah menggunakan senjata).
(6) Akan tetapi tidak semua orang yang mengklaim itu diberi sesuatu yang diklaimnya, dan tidak pula setiap orang yang mendambakan (sesuatu) diberi sesuatu yang didambakannya. Sebab, Allah جَلَّ جَلالُهُ Maha mendengar semua suara (seruan, doa. Pent) lagi Maha mengetahui semua niat manusia. Maka siapa saja yang tulus dalam hal itu, niscaya Allah memberikan kepadanya apa yang dia harapkan. Dan siapa saja yang dusta, maka klaim apa pun tidak berguna baginya. Dan Dia-lah Yang Maha Mengetahui siapa yang laik mendapatkan cintaNya, dan siapa yang tidak laik.
وَمَنْ جَاهَدَ “Dan barangsiapa yang berjihad,” melawan nafsunya, setan dan musuhnya yang kafir, فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ “maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri,” sebab manfaatnya kembali kepada dirinya sendiri, hasilnya kembali kepadanya, sedangkan Allah Mahakaya, tidak membutuhkan seluruh semesta alam; Dia tidak pernah memerintahkan dengan sesuatu yang telah Dia perin-tahkan kepada mereka itu untuk mendapat manfaat darinya, dan tidak pula Dia melarang mereka dari sesuatu yang dilarangNya karena bakhil terhadap mereka.
Sudah dimaklumi bahwa perintah dan larangan itu diperlu-kan adanya kesungguhan dari seorang mukallaf untuk bisa mela-kukannya, sebab nafsu (jiwa)nya berdasarkan tabiatnya selalu merasa berat untuk melakukan kebaikan, sedangkan setannya selalu mencegahnya untuk melakukan kebaikan itu, dan musuh-nya pun, yaitu orang kafir selalu menghalang-halanginya untuk menegakkan agamanya sebagaimana mestinya. Semua ini adalah rintangan-rintangan yang membutuhkan mujahadah-mujahadah (kesungguhan) dan usaha yang sangat kuat.
Dan barangsiapa berjihad dengan mencurahkan segala kemampuannya untuk meninggikan kalimat Allah dan mengorbankan diri dengan selalu bersabar dalam melakukan ketaatan kepada Allah, maka sesungguhnya pahala, manfaat dan kebaikan jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Tidak ada sedikit pun manfaat amal tersebut yang dibutuhkan oleh Allah. Sungguh, Allah mahakaya tidak memerlukan sesuatu apa pun dari mereka, bahkan dari seluruh alam. 7. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan mengerjakan kebajikan, pasti akan kami hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang me-reka kerjakan.
Al-‘Ankabut Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 6, Makna Al-‘Ankabut Ayat 6, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 6, Al-‘Ankabut Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 6
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)