{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 11.
وَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنَافِقِينَ ﴿١١﴾
wa laya’lamannallāhullażīna āmanụ wa laya’lamannal-munāfiqīn
QS. Al-‘Ankabut [29] : 11
Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik.
Dan Allah pasti mengetahui dengan ilmu yang nyata bagi makhluk orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya dan mengamalkan syariat-Nya. Dan Dia pasti mengetahui orang-orang munafik, agar setiap kubu bisa dibedakan dari yang lain.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik. (Al-‘Ankabut: 11)
Yakni sungguh Allah akan menguji manusia dengan suka dan duka, kesengsaraan dan kebahagiaan agar dapat dibedakan siapa yang taat kepada Allah dalam keadaan suka dan duka, dan siapa yang ketaatannya hanyalah berdasarkan keuntungan yang diperolehnya. Hal yang sama dikatakan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu. (Muhammad:31)
Dan Allah berfirman sesudah Perang Uhud yang mengandung cobaan dan ujian yang berat bagi kaum muslim:
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dan yang baik (mukmin). (Ali-Imran: 179), hingga akhir ayat.
10-11. Setelah Allah menjelaskan bahwasanya Dia pasti akan menguji orang yang mengaku beriman agar tampak orang yang tulus dari orang yang dusta, maka Allah menjelaskan bahwa di antara manusia ada sekelompok manusia yang tidak mempunyai kesabaran dalam menghadapi ujian dan mereka tidak mempunyai keteguhan pendirian dalam menghadapi sebagian goncangan, seraya berfirman, “dan di antara manusia ada yang berkata, ‘Kami beriman kepada Allah,’ maka apabila dia disakiti (karena dia beriman) kepada Allah,” seperti dicambuk, diambil hartanya atau dicerca agar keluar dari agamanya dan agar kembali kepada kebatilan, “dia menganggap fitnah manusia sebagai azab Allah,” maksudnya, dia menjadikannya sebagai penghalang baginya untuk beriman dan tetap berpendirian teguh padanya, sebagaimana siksaan itu menjadi penghalang dari sesuatu yang menjadi sebabnya. “Dan sungguh jika datang pertolongan dari Rabbmu, mereka pasti akan berkata, ‘Sesungguhnyakami besertamu’,” karena sejalan dengan keinginan hawa nafsunya.
Kelompok manusia ini termasuk orang-orang yang dikatakan oleh Allah,
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (Al-Hajj:11).
“Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada manusia,” di mana Dia telah mengabarkan kepada kalian tentang kelompok yang demikian keadaannya ini, sebagaimana telah dijelaskan kepada kalian, sehingga kalian dapat mengetahui betapa sempurnanya pengetahuan Allah dan betapa luas hikmahNya. “Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman; dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik.” Maka dari itu, Dia menetapkan adanya ujian dan cobaan agar ilmuNya tampak pada mereka, kemudian Dia memberikan pembalasan menurut apa yang tampak dari mereka, bukan menurut ilmu yang diketahuiNya sendiri, sebab jika demikian bisa jadi mereka akan beralasan terhadap Allah bahwa kalau saja mereka tahu bahwa mereka diuji tentu mereka akan dapat bertahan.
Mustahil Allah tidak mengetahui keadaan makhluk-Nya. Allah pasti mengetahui dengan ilmu-Nya yang azali, tentang orang-orang yang ber-iman dengan sungguh-sungguh dan dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik. Dia akan memberikan balasan kepada masing-masing dari mereka sesuai dengan apa yang dikerjakannya. 12. Di antara cobaan keimanan lainnya adalah ajakan untuk melakukan dosa sambil menyatakan bahwa dosanya akan ditanggung oleh yang mengajak. Orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman dengan ikhlas, ‘ikutilah jalan kami dan tetaplah kamu dalam agama kami, yaitu agama leluhur kami, dan apabila kebangkitan dan perhitungan yang kalian takuti itu terjadi, maka kami yang akan memikul dosa-dosamu semua, apa pun dosa itu. ‘ padahal seseorang tidak akan memikul dosa orang lain dan mereka sedikit pun tidak sanggup memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta yang bukan hanya kali ini saja mereka berdusta, tetapi telah berkali-kali, sehingga kebohongan telah mendarah daging dalam kepribadian mereka.
Al-‘Ankabut Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 11, Makna Al-‘Ankabut Ayat 11, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 11, Al-‘Ankabut Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 11
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)