{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 14.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ ﴿١٤﴾
wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa labiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna ‘āmā, fa akhażahumuṭ-ṭụfānu wa hum ẓālimụn
QS. Al-‘Ankabut [29] : 14
Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh. Dia mengajak mereka kepada Tauhid dan melarang mereka dari syirik, namun mereka tidak menjawab ajakannya. Maka Allah membinasakan mereka dengan angin topan, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim terhadap diri mereka dengan kekufuran dan sikap melebihi batas.
Ini merupakan hiburan dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Allah menceritakan kepadanya tentang Nuh a.s., bahwa Nuh tinggal di kalangan kaumnya dalam masa yang sangat lama seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Seruan itu dilakukannya siang malam, dan secara rahasia dan terang-terangan. Tetapi sekalipun demikian, tiada menambah mereka melainkan makin menjauh dari perkara hak dan berpaling darinya serta mendustakan Nuh, dan tiada yang beriman bersama Nuh melainkan hanya sedikit orang saja. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (Al-‘Ankabut: 14)
Yakni sesudah masa yang sangat lama itu penyampaian Nuh dan peringatannya masih belum berhasil terhadap mereka. Maka kamu Muhammad, janganlah menyesali sikap orang-orang yang kafir terhadapmu dari kalangan kaummu, jangan pula kamu bersedih hati atas sikap mereka, karena sesungguhnya Allah-lah yang akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia pulalah yang akan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya. Di tangan kekuasaan-Nyalah semua urusan, dan hanya kepada-Nyalah kembali semua urusan.
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan. (Yunus:96-97), hingga akhir ayat.
Dan ketahuilah bahwa Allah pasti akan memunculkanmu, menolongmu, menguatkanmu, menghinakan musuh-musuhmu serta mengalahkan mereka, dan menjadikan mereka berada di dasar neraka yang paling bawah.
Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf ibnu Mahik, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nuh diutus oleh Allah sejak usia empat puluh tahun, dan tinggal di kalangan kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun, serta hidup sesudah masa banjir besar selama enam puluh tahun, hingga manusia bertambah populasi (jumlah)nya dan menyebar.
Qatadah mengatakan bahwa menurut suatu pendapat, sesungguhnya jumlah seluruh usia Nuh adalah sembilan ratus lima puluh tahun. Ia tinggal di kalangan kaumnya sebelum menyeru mereka ke jalan Allah selama tiga ratus tahun, dan menyeru mereka selama tiga ratus tahun, serta tinggal sesudah masa banjir besar selama tiga ratus lima puluh tahun. Tetapi pendapat ini garib. Makna lahiriah ayat menunjukkan bahwa Nuh tinggal di kalangan kaumnya seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah selama sembilan ratus lima puluh tahun.
Aun ibnu Abu Syaddad telah mengatakan bahwa Allah mengutus Nabi Nuh kepada kaumnya saat ia berusia tiga ratus lima puluh tahun, lalu Nuh a.s. menyeru mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun. Kemudian ia hidup sesudah itu selama tiga ratus lima puluh tahun. Pendapat ini pun berpredikat garib, diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dan Ibnu Jarir serta dikatakan oleh suatu pendapat yang bersumber dari Ibnu Abbas, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
As-Sauri telah meriwayatkan dari Salamah ibnu Kahil, dari Mujahid yang mengatakan bahwa Ibnu Umar pernah bertanya kepadaku, “Berapa lamakah Nuh tinggal bersama kaumnya?” Mujahid mengatakan, bahwa lalu ia menjawab, “Sembilan ratus lima puluh tahun.” Lalu Ibnu Umar mengatakan, “Sesungguhnya manusia itu masih terus mengalami pengurangan dalam usia mereka, kebaligan mereka, dan bentuk tubuh mereka, sampai masamu sekarang ini.”
(14) Allah جَلَّ جَلالُهُ memberitakan tentang keputusan dan kebijak-sanaanNya di dalam menimpakan siksaan terhadap umat-umat yang mendustakan, dan bahwa Allah telah mengutus hamba dan RasulNya, Nuh j kepada kaumnya (untuk) mengajak mereka kepada tauhid dan hanya beribadah kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ semata, me-larang mereka menyembah tandingan dan berhala, فَلَبِثَ فِيهِمْ “maka dia tinggal di antara mereka” sebagai nabi penyeru (selama) أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا “seribu tahun kurang lima puluh tahun.” Dia sama sekali tidak pernah berhenti mengajak mereka dan tidak pernah jemu memberi mereka nasihat, dia menyeru mereka siang dan malam, dengan cara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, namun mereka tidak mendapat petunjuk dan tidak mengikuti petunjuk-nya, malah mereka terus tenggelam dalam kekafiran dan kesesatan mereka, hingga akhirnya Nuh ‘alaihissalam mendoakan keburukan terha-dap mereka beserta kesabaran, kelembutan dan penderitaan yang harus ditanggungnya, seraya berkata,
رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا
“Ya Rabbku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (Nuh: 26).
فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ
“Maka mereka ditimpa banjir besar,” maksud-nya, air yang turun dari langit dengan lebat, dan air yang keluar memancar dari perut bumi dengan deras, وَهُمْ ظَالِمُونَ “dan mereka adalah orang-orang yang zhalim,” berhak menerima azab.
Cobaan, ujian dan siksaan dalam keimanan juga dialami oleh para nabi dan umatnya, di antaranya nabi nuh yang sangat lama sekali menghadapi gangguan dari kaumnya. Dan sungguh, kami telah mengutus nabi nuh kepada kaumnya untuk menyeru mereka kepada ajaran tauhid. Maka dia tinggal bersama mereka untuk menyampaikan risalah ketuhanan, terhitung sejak kami mengutusnya menjadi nabi selama seribu tahun kurang lima puluh tahun, yaitu sembilan ratus lima puluh tahun. Selama itu nabi nuh berdakwah dengan berbagai cara, dan selama itu pula mereka durhaka dan tidak memenuhi seruannya. Kemudian mereka yang durhaka itu dilanda banjir besar sebagai bentuk azab untuk mereka, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim dengan kekufuran mereka. 15. Maka untuk mewujudkan janji kami selamatkan nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu bersamanya, dan kami jadikan peristiwa itu sebagai pelajaran bagi semua manusia, terutama yang datang kemudian.
Al-‘Ankabut Ayat 14 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 14, Makna Al-‘Ankabut Ayat 14, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 14, Al-‘Ankabut Ayat 14 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 14
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)