{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 20.
قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ۚ ثُمَّ اللَّهُ يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٢٠﴾
qul sīrụ fil-arḍi fanẓurụ kaifa bada`al-khalqa ṡummallāhu yunsyi`un-nasy`atal-ākhirah, innallāha ‘alā kulli syai`ing qadīr
QS. Al-‘Ankabut [29] : 20
Katakanlah, “Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang yang mengingkari kebangkitan setelah mati: Berjalanlah di muka bumi, perhatikanlah bagimana Allah menciptakan makhluk, penciptaannya pertama kali tidak sulit bagi-Nya, demikian pula tidak sulit bagi-Nya untuk mengembalikannya di alam akhirat. Sesungguhnya Allah Maha kuasa atas segala sesuatu, tidak ada sesuatu yang bisa menghalangi keinginan-Nya.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. (Al-‘Ankabut: 20)
Yakni kelak di hari kiamat.
Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-‘Ankabut: 20)
Kedudukan ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. (Fussilat: 53)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan). (At-Tur: 35-36)
(20) قُلْ “Katakanlah” kepada mereka kalau mereka mera-gukan permulaan (penciptaan), سِيرُوا فِي الأرْضِ “Berjalanlah di (muka) bumi,” dengan jasad dan hati kalian, فَانْظُرُوا كَيْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ “maka per-hatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya,” maka sesungguhnya kalian akan menemukan umat-umat dari anak cucu Adam dan dari berbagai jenis hewan senantiasa ada sedikit demi sedikit; dan kalian akan menjumpai tumbuh-tumbuhan dan berbagai pohon, bagaimana ia tumbuh dari waktu ke waktu. Dan kalian menjumpai awan, angin dan lain-lainnya selalu bereproduksi, bahkan manusia selalu dalam permulaan dan pengulangan (proses reproduksi). Maka perhatikanlah mereka pada saat mereka mati dengan kematian kecil, yaitu tidur. Mereka telah diselimuti malam yang gelap gempita, gerak mereka pun menjadi diam, suara mereka menjadi sepi dan mereka menjadi di atas kasur dan di tempat-tempat tidur mereka, tak ubahnya seperti orang mati. Kemudian mereka terus seperti itu sepanjang malam hingga fajar Shubuh terbit, lalu mereka bangun dari tidur lelap mereka, dan mereka dibangkitkan dari kematian seraya berkata,
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ.
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan dan hanya kepadaNya-lah tempat kami kembali.”
Oleh karena itu, Allah berfirman, ثُمَّ اللَّهُ “Kemudian Allah,” setelah membangkitkan mereka يُنْشِئُ النَّشْأَةَ الآخِرَةَ “menjadikannya sekali lagi” yaitu penciptaan yang tidak menjadikan kematian atau-pun tidur; melainkan kekekalan dan keabadian di dalam salah satu dari dua negeri. إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ “Sesungguhnya Allah Maha-kuasa atas segala sesuatu.” Kekuasaan Allah tidak dapat dihalangi oleh apa pun. Sebagaimana Dia kuasa memulai penciptaan, maka kekuasaanNya untuk mengulangi penciptaan itu tentu lebih mudah dan lebih layak (mampu dilakukan).
Meski sudah sangat banyak bukti kekuasaan Allah dan keniscayaan hari akhir yang dikemukakan, Allah memerintahkan nabi Muhammad, katakanlah wahai rasul, kepada orang-orang yang mendustakan kebangkitan setelah kematian, ‘berjalanlah di muka bumi ke mana saja kaki berjalan, maka perhatikanlah dengan segera bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk yang beraneka ragam, kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir dengan membangkitkan manusia setelah mati kelak di akhirat. Sungguh, Allah mahakuasa atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya. 21. Dia mengazab dengan sangat adil siapa yang dia kehendaki atas segala dosa yang dilakukannya semasa hidup, dan memberi rahmat kepada siapa yang dia kehendaki, yaitu orang-orang yang bertobat dan beramal saleh, dan hanya kepada-Nya setelah kematian kamu akan dikembalikan untuk perhitungan dan pembalasan.
Al-‘Ankabut Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 20, Makna Al-‘Ankabut Ayat 20, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 20, Al-‘Ankabut Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 20
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)