{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 25.
وَقَالَ إِنَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا وَمَأْوَاكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُمْ مِنْ نَاصِرِينَ ﴿٢٥﴾
wa qāla innamattakhażtum min dụnillāhi auṡānam mawaddata bainikum fil-ḥayātid-dun-yā, ṡumma yaumal-qiyāmati yakfuru ba’ḍukum biba’ḍiw wa yal’anu ba’ḍukum ba’ḍaw wa ma`wākumun-nāru wa mā lakum min nāṣirīn
QS. Al-‘Ankabut [29] : 25
Dan dia (Ibrahim) berkata, “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, hanya untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kamu akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu.”
Ibrahim berkata kepada kaumnya: Wahai kaumku, sesungguhnya kalian hanya menyembah Illah-Ilah yang batil yang kalian angkat selain Allah. Kalian dengan penuh sukacita beribadah kepadanya, dan dengan senang hati kalian berkhidmat kepadanya di dunia ini. Namun di hari kiamat nanti, sebagian berlepas diri dari sebagian yang lain, sebagian melaknat sebagian yang lain. Tempat kembali kalian semuanya adalah api neraka, dan kalian tidak memiliki penolong yang mampu menahan kalian sehingga kalian tidak memasukinya.
Ibrahim a.s. berkata kepada kaumnya dengan nada mengecam dan mencela mereka karena perbuatan mereka yang buruk, yaitu menyembah berhala-berhala. Bahwa sesungguhnya kalian melakukan penyembahan terhadap berhala-berhala itu hanyalah untuk mengikat sebagian dari kalian dengan sebagian yang lain dalam ikatan persahabatan dan kasih sayang di dunia ini. Pengertian ini berdasarkan pendapat ulama yang membaca nasab lafaz mawaddah, bahwa lafaz mawaddatan berkedudukan sebagai maf’ul lah. Sedangkan menurut bacaan rafa’, maka maknanya adalah seperti berikut, Bahwa sesungguhnya kalian melakukan penyembahan terhadap berhala-berhala itu hanyalah untuk memperoleh kasih sayang di antara sesama kalian di dunia ini.
kemudian di hari kiamat. (Al-‘Ankabut: 25)
Keadaan tersebut berbalik, persahabatan dan kasih sayang menjadi permusuhan dan kebencian. Kemudian:
sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain). (Al-‘Ankabut, 25)
Yakni saling mengingkari apa yang pernah dilakukan di antara kalian.
dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain). (Al-‘Ankabut: 25)
Yaitu para pengikut melaknati para pemimpinnya. Begitu pula sebaliknya, orang-orang yang diikuti melaknati para pengikutnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka) mengutuk kawannya (yang menyesatkannya). (Al A’raf:38)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (Az Zukhruf:67)
Dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
kemudian di hari kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu ialah neraka. (Al-‘Ankabut: 25), hingga akhir ayat.
Artinya, tempat kembali dan berpulangnya kalian sesudah menjalani peristiwa hari kiamat ialah ke neraka, dan kalian tidak mempunyai seorang penolong pun yang menolong kalian, dan tiada seorang pun yang dapat menyelamatkan kalian dari azab Allah. Demikianlah nasib yang akan dialami oleh orang-orang kafir.
Adapun keadaan orang-orang mukmin berbeda dan kebalikan dari apa yang dialami oleh orang-orang kafir.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ismail Al-Ahmasi, telah menceritakan kepada kami Abu Asim As-Saqafi, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Ismail ibnu Amr ibnu Said ibnu Ja’dah ibnu Hubairah Al-Makhzumi, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Ummu Hani’ (saudara perempuan sahabat Ali ibnu Abu Talib) yang telah menceritakan bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda kepadanya: Aku akan menceritakan kepadamu bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kelak di hari kiamat akan mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir di suatu tanah lapang yang luas. Maka siapakah yang mengetahui di mana kedua golongan itu berada? Ummu Hani’ menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Kemudian berserulah penyeru dari bawah ‘Arasy, “Hai ahli tauhid, ” maka mereka bermunculan —menurut Abu Asim mereka mengangkat kepalanya masing-masing—. Kemudian berseru lagi, “Hai ahli tauhid!” Kemudian berseru lagi, “Hai ahli tauhid, sesungguhnya Allah telah memaafkan kalian.” Maka manusia semua bangkit, sedangkan sebagian dari mereka memegang sebagian yang lain karena masalah kezaliman semasa di dunianya. Kemudian berseru lagi, “Hai ahli tauhid, hendaklah sebagian dari kalian memaaf sebagian yang lain, dan Allah-lah yang akan menanggung pahalanya.
(25) وَقَالَ “Dan berkata” Ibrahim kepada mereka dalam serangkaian nasihat yang dikatakannya, نَّمَا اتَّخَذْتُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَوْثَانًا مَوَدَّةَ بَيْنِكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ﭱ ﭲﭳ ﮊ “Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kalian dalam kehidupan dunia ini,” maksudnya, puncak dari semua itu adalah rasa kasih sayang di dunia, nanti akan terputus dan sirna, ثُمَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُ بَعْضُكُمْ بِبَعْضٍ وَيَلْعَنُ بَعْضُكُمْ بَعْضًا “kemudian di Hari Kiamat sebagian kalian mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kalian melaknati sebagian yang lain,” maksudnya, masing-masing dari para penyembah dan sesembahan-sesembahan itu berlepas diri dari yang lain; dan apabila manusia sudah dihimpun (di padang Mahsyar. Pent) maka mereka menjadi musuh bagi para sesem-bahannya, dan mereka (para sesembahan) itu pun mengingkari penyembahan mereka. Maka bagaimana bisa kalian masih mau mencintai sesembahan yang sudah pasti akan berlepas diri dari para penyembahnya, dan bahkan mengutuknya. Dan sesungguhnya tempat tinggal mereka semua, baik yang menyembah dan yang disembah النَّار “adalah neraka” dan tidak ada seorang pun yang bisa menolong mereka dari azab Allah atau mencegah siksaanNya dari mereka.
Dan Dia Nabi Ibrahim berkata kepada kaumnya, “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah, tidak lain manfaatnya kecuali hanya untuk tujuan menciptakan perasaan kasih sayang diantara kamu dalam kehidupan di dunia. Tetapi tidak ada yang kelihatannya sebagai manfaat itu pada hakikatnya berdampak buruk, karena kemudian nanti pada hari kiamatsebagian kamu akan saling mengingkari sebagian lain, tidak saling mengenal dan mengingkari kebaikan temannya, dan bukan hanya itu, sebagian kamu juga saling mengutuk sebagian lain; pemimpin berlepas tangan dan meminta agar yang mengikutinya dijatuhkan siksa, dengan pengikut meminta agar pimpinannya dijatuhi seksa berganda. Dan tempat kembalimu wahai para pendurhaka, demikian juga berhala-berhala yang kamu sembah, ialah mereka yang apinya berkobar melebihi api yang telah kamu siapkan itu, dan sama sekali tidak ada seorang pun yang bersedia atau mampu menjadi penolong bagimu.”
Al-‘Ankabut Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 25, Makna Al-‘Ankabut Ayat 25, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 25, Al-‘Ankabut Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 25
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran