{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 27.
وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ وَآتَيْنَاهُ أَجْرَهُ فِي الدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُ فِي الْآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ ﴿٢٧﴾
wa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya’qụba wa ja’alnā fī żurriyyatihin-nubuwwata wal-kitāba wa ātaināhu ajrahụ fid-dun-yā, wa innahụ fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīn
QS. Al-‘Ankabut [29] : 27
Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh.
Dan Kami memberikan anak kepadanya bernama Ishaq, dan sesudah Ishaq adalah Ya’qub sebagai cucunya. Dan Kami menjadikan anak keturunannnya sebagai Nabi-Nabi yang diberi kitab, dan Kami memberikan balasan atas pahala ujian yang menimpanyademi Aku di dunia ini dalam bentuk nama yang baik dan anak yang shalih. Sedangkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang shalih.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim Ishak dan Ya’qub. (Al ‘Ankabut:27)
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Maka ketika Ibrahim sudah menjauhkan diri dari mereka dan dari apa yang mereka sembah selain Allah, Kami anugerahkan kepadanya Ishak dan Ya’qub. Dan masing-masingnya Kami angkat menjadi nabi. (Maryam:49)
Yakni setelah Nabi Ibrahim meninggalkan kaumnya, maka Allah menyenangkan hatinya dengan memberinya seorang anak yang saleh lagi menjadi seorang nabi, dan seorang cucu yang saleh dan juga seorang nabi semasa ia (Ibrahim) masih hidup. Hal yang sama disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan Kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim) Ishaq dan Ya’qub, sebagai suatu anugerah (dari Kami). (Al Anbiyaa:72)
Yaitu sebagai karunia tambahan buat Ibrahim, sebagaimana pula yang disebutkan oleh firman-Nya:
Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir putranya) Ya’qub. (Huud:71)
Yakni akan dilahirkan seorang cucu sesudahnya, untuk menggembirakan hati keduanya (Ibrahim dan Ishaq) semasa keduanya masih hidup. Keberadaan Nabi Ya’qub sebagai anak Nabi Ishaq dinaskan oleh Al-Qur’an dan dikuatkan oleh sunnah nabawi. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) kematian, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apakah yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa.” (Al Baqarah:133), hingga akhir ayat.
Di dalam kitab Sahihain disebutkan melalui salah satu hadisnya yang mengatakan:
Sesungguhnya orang yang mulia bin orang yang mulia bin orang yang mulia bin orang yang mulia adalah Yusuf ibnu Ya’qub ibnu Ishaq ibnu Ibrahim ‘alaihis salam.
Adapun mengenai apa yang diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim Ishaq dan Ya’qub. (Al-‘Ankabut: 27) bahwa keduanya adalah putra Nabi Ibrahim. Padahal makna yang sebenarnya menyatakan bahwa cucu itu sama kedudukannya dengan anak, sesungguhnya pengertian ini hampir samar bagi orang yang tingkatannya di bawah Ibnu Abbas.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan Kami jadikan kenabian dan Al-Kitab pada keturunannya. (Al-‘Ankabut: 27)
Ini merupakan karunia yang paling besar, karena selain Allah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya, dan menjadikannya sebagai panutan bagi umat manusia, juga memberikan kepada keturunannya kenabian dan Al-Kitab. Maka tiada seorang nabi pun sesudah Nabi Ibrahim melainkan berasal dari keturunannya. Semua nabi kaum Bani Israil berasal dari keturunan Ya’qub ibnu Ishaq ibnu Ibrahim, sehingga nabi yang terakhir dari kalangan mereka adalah Isa ibnu Maryam. Kemudian bangkitlah dari kalangan para nabi semuanya seorang nabi dari Arab keturunan kabilah Quraisy dari keluarga Bani Hasyim. Dia datang sebagai pembawa berita gembira dan penutup para rasul secara mutlak, juga penghulu seluruh anak Adam, baik di dunia maupun di akhirat. Allah telah memilihnya dari kalangan intinya orang-orang Arab ‘Uraba, berasal dari keturunan Nabi Ismail ibnu Ibrahim a.s. Tiada seorang pun yang menjadi nabi dari kalangan keturunan Nabi Ismail selain beliau, Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. (Al-‘Ankabut: 27)
Yakni Allah menghimpunkan baginya dua hal antara kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat secara berkesinambungan. Dia di dunia beroleh rezeki yang luas, kesejahteraan dan rumah yang luas, sumber air yang deras, istri yang cantik lagi saleh, pujian yang baik dan buah bibir yang baik, semua orang menyukai dan menyenanginya, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan lain-lainnya. Selain dari itu Nabi Ibrahim adalah orang yang selalu mengerjakan ketaatan kepada Allah dari berbagai seginya, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:
dan (lembaran-lembaran) Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji. (An Najm:37)
Yaitu dia mengerjakan semua yang diperintahkan Allah kepadanya dan melakukan ketaatan kepada Allah dengan sempurna. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia, dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh. (Al-‘Ankabut: 27)
Sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. dan sekali-kali bukanlah Dia Termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. dan Sesungguhnya Dia di akhirat benar-benar Termasuk orang-orang yang saleh. (An-Nahl 120-122)
(27) وَوَهَبْنَا لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ “Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim; Ishaq dan Ya’qub,” maksudnya, setelah dia berpindah tem-pat ke Syam, وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتَابَ “dan Kami jadikan kenabian dan al-Kitab pada keturunannya,” sehingga tidak ada nabi sesudahnya kecuali dari keturunannya, dan tidak pula ada kitab suci yang di-turunkan kecuali kepada keturunannya, hingga akhirnya ditutup dengan keturunannya, yaitu Muhammad a, dan semoga shalawat dan salam dicurahkan kepada mereka semua.
Ini merupakan kemuliaan dan kebanggaan yang paling tinggi, yaitu hidayah, rahmat, kebahagiaan, keberuntungan dan keselamatan berada pada anak keturunannya, dan melalui mereka orang-orang mendapat petunjuk, kaum beriman dapat beriman dan orang-orang shalih menjadi shalih, وَآتَيْنَاهُ أَجْرَهُ فِي الدُّنْيَا “dan Kami berikan padanya balasan di dunia,” berupa istri yang cantik jelita, rizki yang berlimpah, anak-anak yang menjadi penyejuk hati, mengenal Allah, mencintaiNya serta berinabah kepadaNya.
وَإِنَّهُ فِي الآخِرَةِ لَمِنَ الصَّالِحِينَ “Dan sesungguhnya dia di akhirat, benar-benar termasuk orang-orang yang shalih,” bahkan dia dan Muhammad a adalah orang-orang shalih yang paling utama secara mutlak dan yang tertinggi kedudukannya. Dengan demikian, Allah جَلَّ جَلالُهُ telah mengaruniakan kepadanya dua kebahagiaan; dunia dan akhirat.
Dan Kami anugerahkan kepada Nabi Ibrahim, seorang putra dari istrinya. Sarah, yang ikut berhijrah bersamanya, yang bernama Ishak, setelah menanti cukup lama. Dan dari putranya itu kami anugerahkan kepada keduanya seorang cucu, yaitu Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab suci yang menghimpun wahyu-wahyu Allah kepada keturunannya, dan disamping itu Kami berikan juga kepadanya balasannya di dunia, atas segala kesabaran dan amal salehnya dengan memberikan anak cucu yang baik, kenabian yang terus-menerus pada keturunannya, dan pujian-pujian yang baik; dan sesungguhnya dia Nabi Ibrahim di akhirat, benar-benar termasuk orang yang saleh, sehinggap pasti ganjaran dan kedudukan yang diperolehnya sangat istimewa.
Al-‘Ankabut Ayat 27 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 27, Makna Al-‘Ankabut Ayat 27, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 27, Al-‘Ankabut Ayat 27 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 27
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)