{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 43.
وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ ۖ وَمَا يَعْقِلُهَا إِلَّا الْعَالِمُونَ ﴿٤٣﴾
wa tilkal-amṡālu naḍribuhā lin-nās, wa mā ya’qiluhā illal-‘ālimụn
QS. Al-‘Ankabut [29] : 43
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.
Perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia supaya mereka mengambil manfaat dan pelajaran darinya. Dan yang mampu memahaminya hanyalah orang-orang yang mengetahui Allah, ayat-ayat dan syariat-Nya.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman seraya mengancam orang-orang yang menyembah selain Dia dan mempersekutukan-Nya dengan yang lain, bahwa sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengetahui semua amal perbuatan mereka dan mengetahui apa yang mereka persekutukan dengan-Nya berupa berhala-berhala dan tandingan-tandingan. Maka kelak Allah akan memberikan balasan-Nya terhadap mereka, sesungguhnya Dia Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (Al-‘Ankabut: 43)
Maksudnya, tiada yang dapat memahaminya dan merenungkannya kecuali hanya orang-orang yang mendalam ilmunya lagi berwawasan luas.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Isa, telah menceritakan kepadaku Ibnu Lahi’ah, dari Abu Qubail, dari Amr ibnul As r.a. yang menceritakan bahwa ia hafal seribu tamsil dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Hal ini merupakan suatu keutamaan yang besar bagi Amr ibnul As, karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: Dan pernmpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (Al-‘Ankabut: 43)
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Sinan, dari Amr ibnu Murrah yang mengatakan bahwa tiadalah suatu ayat pun yang ia lalui tanpa ia pahami maknanya melainkan merasa bersedih hati karenanya. Sebab ia menyadari bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: Dan pernmpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia, dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. (Al-‘Ankabut: 43)
(43) وَتِلْكَ الأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ “Dan perumpamaan-perumpa-maan ini Kami buatkan untuk manusia,” maksudnya, untuk mereka, agar mereka mengambil manfaat dan untuk mengajar mereka, karena perumpamaan itu termasuk salah satu metode yang dapat menjelaskan ilmu, karena ia dapat memudahkan hal-hal yang logis dengan hal-hal yang empiris (nyata) sehingga makna yang dimaksud menjadi jelas karenanya. Dan perumpamaan itu menjadi maslahat bagi kebanyakan orang, و “dan” tetapi مَا يَعْقِلُهَا “tiada yang memahaminya,” untuk menghayati dan memikirkan serta me-nerapkannya sesuai gambaran yang dikemukakan oleh perum-pamaan itu, dan memahaminya di dalam hati إِلا الْعَالِمُونَ “kecuali orang yang berilmu,” maksudnya, kecuali orang yang benar-benar memiliki ilmu yang sebenarnya, yaitu mereka yang memiliki ilmu sampai ke dalam hati mereka.
Ini adalah pujian untuk perumpamaan-perumpamaan yang dilontarkan, dan suatu anjuran untuk dihayati dan dipahami, dan pujian pula bagi orang yang memahaminya, dan bahwa itu meru-pakan tanda bahwa dia termasuk ahli ilmu. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa orang yang tidak memahaminya, (padahal perumpamaan itu sangat penting), adalah tidak termasuk ahli ilmu. Sebab hal tersebut adalah bahwa permisalan-permisalan yang dicontohkan oleh Allah di dalam al-Qur`an hanyalah perkara-per-kara yang besar, tuntutan-tuntutan yang tinggi, dan permisalan-permisalan yang agung. Ahli ilmu adalah orang-orang yang me-ngetahui arti pentingnya hal itu daripada perkara lainnya, karena perhatian Allah terhadapnya, anjuranNya kepada para hamba untuk memahami dan memikirkannya, sehingga mereka menge-rahkan kemampuan mereka untuk mengetahuinya. Adapun orang yang tidak memahaminya, maka itu merupakan bukti bahwa dia bukan ahli ilmu. Sebab apabila ia tidak mengetahui masalah-ma-salah yang penting, maka ia tidak mengetahui masalah-masalah lain tentu lebih utama dan lebih pasti. Maka dari itu Allah جَلَّ جَلالُهُ sering memberikan perumpamaan-perumpamaan dalam masalah-masa-lah prinsip agama (ushuluddin) dan yang serupa dengannya.
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat dan paparkan untuk manusia agar diambil manfaatnya dan dijadkan pelajaran,; dan tidak ada yang akan memahaminya dengan baik dan sempurna kecuali mereka yang berilmu dan mendalam ilmu pengetahuannya tentang Allah, tanda-tanda kekuasaan-Nya dan segala ketetapan-Nya.
Al-‘Ankabut Ayat 43 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 43, Makna Al-‘Ankabut Ayat 43, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 43, Al-‘Ankabut Ayat 43 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 43
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)