{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 51.
أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿٥١﴾
a wa lam yakfihim annā anzalnā ‘alaikal-kitāba yutlā ‘alaihim, inna fī żālika laraḥmataw wa żikrā liqaumiy yu`minụn
QS. Al-‘Ankabut [29] : 51
Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami telah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur’an) yang dibacakan kepada mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur’an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
Apakah tidak cukup bagi orang-orang musyrikin tersebut dalam pengetahuan mereka tentang kebenaranmu (wahai Rasul), bahwa Kami menurunkan Al Qur’an kepadamu yang dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya di dalam Al Qur’an ini benar-benar terdapat rahmat Allah bagi orang-orang mukmin di dunia dan di akhirat, sekaligus peringatan di mana mereka mengingat pelajaran dan nasihat di dalamnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya dalam (Al-Qur’an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. (Al-‘Ankabut: 51)
Sesungguhnya di dalam Al-Qur’an ini terkandung rahmat, yaitu penjelasan terhadap perkara yang hak dan melenyapkan kebatilan, mengandung pelajaran bagi orang-orang mukmin melalui kisah-kisah yang menceritakan tentang turunnya pembalasan dan azab Allah atas orang-orang yang mendustakan dan para pendurhaka.
Ketika yang dimaksud adalah menjelaskan yang benar, maka Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan caranya, seraya berfirman, أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ “Dan apakah tidak cukup bagi mereka,” dalam pengetahuan mereka tentang kebenaranmu dan kebenaran syariat yang kamu bawa أَنَّا أَنزلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَى عَلَيْهِمْ “bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab sedang ia dibacakan kepada mereka.” Ini adalah ungkapan singkat yang sangat padat, di dalamnya terkandung banyak bukti-bukti yang sangat jelas dan petunjuk-petunjuk yang sangat gam-blang. Sebab, sebagaimana telah dijelaskan di muka bahwa kedatangan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan membawa al-Qur`an, padahal beliau adalah seorang buta huruf adalah merupakan bukti paling besar atas kebenarannya; kemudian (kedua) ketidakmampuan mereka menantang dan melawannya adalah merupakan tanda (bukti) yang lain. Lalu (ketiga) kemunculannya secara terang-terangan di mana al-Qur`an dibacakan kepada mereka, dan disebutkan bahwa ia berasal dari sisi Allah. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menampakkannya (memunculkannya) ke permukaan umum di mana pada saat itu beliau hanya mempunyai segelintir pendukung, sedangkan orang-orang yang menentang dan memusuhinya sangat banyak. Namun beliau tidak merahasiakannya dan hal itu pun tidak mematahkan tekad bulat beliau, malah beliau menyerukannya dengan lantang di depan banyak orang, beliau mengumandangkannya kepada orang yang dekat dan orang yang jauh, bahwasanya (al-Qur`an) ini adalah Firman Rabbku, maka apakah ada seseorang yang mampu mela-wannya, atau berbicara dengan mengalahkannya, atau dapat me-nandinginya? Kemudian (keempat), informasi al-Qur`an tentang kisah-kisah generasi pertama dan berita-berita orang-orang terdahulu dan hal-hal ghaib yang akan datang serta kontemporer, semua-nya sesuai dengan kenyataan.
Kemudian (kelima), hegemoni al-Qur`an terhadap kitab-kitab samawi sebelumnya, dan pembenarannya terhadap yang shahih serta menafikan hal-hal yang dimasukkan ke dalam kitab-kitab tersebut, berupa tahrîf dan tabdîl; lalu bimbingannya kepada jalan yang lurus (yang tercermin) dalam perintah dan larangannya; hingga ia memerintahkan sesuatu lalu orang yang berakal mengatakan “kalau saja al-Qur`an tidak memerintahkannya,” dan tidak pula ia melarang sesuatu, lalu orang yang berakal mengatakan “kalau saja ia tidak melarangnya,” akan tetapi semua itu sangat se-suai dengan keadilan, mizan dan hikmah (kebijaksanaan) yang sangat logis bagi orang-orang yang mempunyai hati nurani dan akal.
Kemudian (keenam), bimbingan-bimbingannya, hidayahnya dan hukum-hukumnya selalu relevan dengan setiap keadaan dan setiap zaman, yang mana semua permasalahan tidak akan bisa menjadi baik kecuali dengannya. Semua itu sudah cukup bagi siapa saja yang ingin membenarkan kebenaran dan berusaha mencari yang benar. Allah tidak akan mencukupi orang yang belum puas dengan al-Qur`an, dan Allah tidak akan memberikan kesembuhan kepada orang yang tidak sembuh dengan al-Qur`an. Dan siapa saja yang berpegang dan berpedoman kepadanya, niscaya al-Qur`an menjadi rahmat dan kebaikan baginya.
Maka dari itu Allah berfirman, إِنَّ فِي ذَلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَى لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ “Sesungguhnya di dalam (al-Qur`an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.” Yang demikian itu karena mereka akan memperoleh banyak ilmu, kebaikan yang sangat berharga, kesucian jiwa dan ruh, kemurnian keyakinan, kesempurnaan akhlak, futuhat (pembukaan) Ilahi dan berbagai rahasia Ilahi.
Sebagian kaum muslim yang belum kuat imannya terpengaruh oleh ucapan kaum yahudi bahwa mukjizat para nabi terdahulu lebih agung dan lebih bisa dibuktikan kehebatannya dibanding mukjizat nabi Muhammad. Karena itu, Allah meminta beliau untuk menanggapi, ‘apakah tidak cukup bagi mereka bahwa kami telah menurunkan kepadamu kitab Al-Qur’an yang dibacakan kepada mereka sebagai mukjizat yang abadi, berbeda dari mukjizat para nabi terdahulu yang habis masanya bersamaan dengan wafat mereka’ sungguh, dalam Al-Qur’an itu terdapat rahmat yang besar bagi mereka dan generasi setelahnya, dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Dengan Al-Qur’an itu mereka selalu dibimbing agar senantiasa berada di jalan yang benar. 52. Katakanlah wahai nabi Muhammad, ‘cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu bahwa aku telah menyampaikan risalah ilahi ini kepadamu. Dia mengetahui urusan apa pun di antara kita. Apa yang di langit dan di bumi tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Dan dia juga mengetahui orang-orang yang percaya kepada yang batil, yakni para penyembah berhala dan apa saja yang dipertuhankan selain Allah, dan orang-orang ingkar kepada eksistensi dan keesaan Allah, padahal mereka telah menyaksikan bukti-bukti yang jelas. Sungguh, mereka itulah orang-orang yang benar-benar rugi di dunia dan akhirat. ‘.
Al-‘Ankabut Ayat 51 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 51, Makna Al-‘Ankabut Ayat 51, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 51, Al-‘Ankabut Ayat 51 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 51
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)