{28} Al-Qashash / القصص | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الروم / Ar-Rum {30} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-‘Ankabut العنكبوت (Laba-Laba) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 29 Tafsir ayat Ke 63.
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۚ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ ﴿٦٣﴾
wa la`in sa`altahum man nazzala minas-samā`i mā`an fa aḥyā bihil-arḍa mim ba’di mautihā layaqụlunnallāhu qulil-ḥamdu lillāh, bal akṡaruhum lā ya’qilụn
QS. Al-‘Ankabut [29] : 63
Dan jika kamu bertanya kepada mereka, ”Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan (air) itu dihidupkannya bumi yang sudah mati?” Pasti mereka akan menjawab, ”Allah.” Katakanlah, ”Segala puji bagi Allah,” tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti.
Bila kamu (wahai Rasul) bertanya kepada orang-orang musyrikin: Siapa yang menurunkan air dari awan lalu Dia menghidupkan bumi setelah sebelumnya kering? Maka mereka pasti menjawab kepadamu dengan penuh pengakuan: Hanya Allah yang bisa menurunkan hal itu. Katakanlah: Segala puji bagi Allah yang telah mengunggulkan hujjah-mu atas mereka. Sebaliknya kebanyakan dari mereka tidak memahami apa yang bermanfaat bagi mereka dan apa yang memudharatkan. Seandainya mereka itu mau menggunakan akalnya niscaya mereka tidak akan mempersekutukan Allah dengan yang lain.
Tafsir ayat ini tidak diterangkan secara terpisah pada kitab aslinya.
61-63. ini adalah suatu pengambilan dalil (sebagai bukti) bagi kaum musyrikin yang mendustakan tauhid ilahiyah dan ibadah, dan pengharusan terhadap mereka berdasarkan tauhid rububiyyah yang mereka yakini. Sebab, kalau “kamu tanyakan kepada mereka, ’siapakah yang menjadikan langit, lalu dengannya Dia menghidupkan (menyuburkan) kembali bumi ini setelah kedustaannya? Dan siapa yang memilki kekuasaan mengatur segala sesuatu? “tentu mereka akan menjawab, ’Allah’,” semata, dan tentu mereka mengakui ketidakberdayaan berhala-berhala dan orang-orang yang menyembahnya bersama Allah untuk melakukan sedikit saja dari hal-hal itu! Maka heranlah anda terhadap kebohongan dan kedustaan mereka serta tindakan mereka menghadap kepada sesuatu yang mereka yakini ketidakberdayaanya, mereka mengakui bahwa sembahan itu tidak berhak mengurus sesuatu apa pun! Anda sangat prihatin terhadap mereka karena mereka tidak berkaal, dan karena mereka dungu, sangat lemah akalnya!
Apakah kamu menemukan orang yang lebih lemah akalnya dan lebih dangkal mata hatinya daripada orang-orang yang datang kepada batu, atau kuburan atau yang serupa dengannya, “sedangkan dia mengetauhi bahwa benda-benda itu tidak dapat memberikan untungan, tidak dapat menimpakan bahaya, tidak dapat menciptakan dan tidak pula dapat memberi rizki), lalu ia mempersembahkan seluruh keikhlasannya dan ketulusan ubudih (penghambaannya), kepadanya, dan dia mempersekutukannya dengan Rabb sang pencipta, pemberi rizki, pemberi keuntungan, dan penurun bahaya?
Ucapkanlah,”segala puji bagi Allah yang telah menjelaskan petunjuk (hidayah) dari kesesatan dan menjelaskan kepalsuan ajaran yang dianut oleh kaum musyrikin, agar diwaspadai oleh orang-orang yang mendapat taufikNya,” dan katakanlah, “segala puji bagi Allah yang telah menciptakan amal atas dan alam bawah, dan bertindak mengatur dan memberi mereka rizki, dan Dia melapangkan rizki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan menyempitkannya terhadap siapa saja yang Dia kehendaki karena hikmah dariNya dan karena Dia tahu apa yang menjadi kemaslahatan bagi hamba-hmabNya serta apa yang pantas bagi mereka.
Allah kembali menunjukkan bukti kebodohan orang kafir karena tidak mau menggunakan akal mereka untuk membuktikan wujud dan keesaan-Nya. Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka, ‘siapakah yang menurunkan air dari langit lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang sudah mati” pasti mereka akan menjawab, ‘Allah. ‘ katakanlah, wahai nabi Muhammad, ‘segala puji bagi Allah’ bahwa mereka mengakui kebenaran hal tersebut, tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti atau tidak mau mempelajari bahwa tidak ada kontradiksi di alam ini; segalanya berjalan dengan teratur. 64. Salah satu faktor yang menjadikan orang-orang kafir enggan menyembah Allah, meski bukti wujud dan keesaan-Nya begitu jelas, adalah motivasi duniawi. Karena itu, ayat ini menginformasikan hakikat kehidupan dunia dan perbandingannya dengan kehidupan akhirat. Dan kehidupan dunia ini hina, tidak bernilai, dan tidak pula kekal. Dunia ini hanya senda-gurau yang akan melenakan orang kafir dari tugas hidup yang sebenarnya, dan dunia ini juga layaknya permainan yang hanya memberi kesenangan sesaat, sebelum kelelahan datang. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya bagi manusia. Itulah kehidupan yang kekal dan abadi. Di sana manusia akan merasakan kebahagiaan dan kesengsaraan yang hakiki, sekiranya mereka mengetahui dan memahami kefanaan dunia dan kekekalan akhirat. Namun, banyak dari mereka tidak berusaha memahami hal itu.
Al-‘Ankabut Ayat 63 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-‘Ankabut Ayat 63, Makna Al-‘Ankabut Ayat 63, Terjemahan Tafsir Al-‘Ankabut Ayat 63, Al-‘Ankabut Ayat 63 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-‘Ankabut Ayat 63
Tafsir Surat Al-‘Ankabut Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)