{29} Al-‘Ankabut / العنكبوت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | لقمان / Luqman {31} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Rum الروم (Bangsa Romawi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 30 Tafsir ayat Ke 8.
أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ ۗ مَا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى ۗ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ ﴿٨﴾
a wa lam yatafakkarụ fī anfusihim, mā khalaqallāhus-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqqi wa ajalim musammā, wa inna kaṡīram minan-nāsi biliqā`i rabbihim lakāfirụn
QS. Ar-Rum [30] : 8
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.
Apakah orang-orang yang mendustakan para Rasul Allah dan perjumpaan dengan Allah tidak merenungkan penciptaan diri mereka oleh Allah dan bahwa Dia yang menciptakan mereka setelah sebelumnya mereka bukan apa-apa. Sedangkan Allah tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya kecuali untuk menegakkan keadilan, pahala dan hukuman, sebagai petunjuk kepada tauhid dan kuasa-Nya, dan ajal yang ditetapkan kembali kepada-Nya, yaitu Hari Kiamat? Sesungguhnya kebanyakan manusia mengingkari dan tidak mempercayai perjumpaan dengan Rabb-nya, karena mereka tidak mengetahui bahwa tempat kembali mereka adalah Allah setelah mereka mati, di samping mereka juga lalai dari kehidupan akhirat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, mengingatkan manusia agar merenungkan kejadian makhluk-makhluk-Nya, yang semuanya itu menunjukkan akan keberadaan Allah dan kekuasaan-Nya yang menyendiri dalam menciptakan semuanya itu. Dan bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Dia, dan tidak ada Rabb kecuali hanya Dia. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? (Ar Ruum:8)
Yaitu menggunakan akal mereka untuk memikirkan, merenungkan, serta memperhatikan segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah, mulai dari alam atas hingga alam bawah serta semua makhluk yang ada di antara keduanya yang beraneka ragam jenis dan macamnya. Pada akhirnya mereka akan mengetahui bahwa semuanya itu diciptakan oleh Allah bukan sia-sia, bukan pula main-main. Bahkan semuanya itu diciptakan dengan tujuan yang benar dan mempunyai batas waktu yang tertentu, yaitu hari kiamat. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan (hari) pertemuan dengan Tuhannya. (Ar Ruum:8)
Tafsir Ayat:
Maksudnya, mengapa orang-orang yang mendustakan para utusan Allah dan perjumpaan denganNya tidak merenungkan فِي أَنْفُسِهِمْ “tentang diri mereka?” Karena sesungguhnya pada diri mereka terdapat tanda-tanda yang dengannya mereka dapat mengetahui bahwa yang telah mengadakan (menciptakan) mereka dari ketiadaan akan menghidupkan mereka kembali sesudah itu; dan bahwa (Tuhan) yang telah memindahkan mereka dari satu fase ke fase lain, dari sperma menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging, lalu menjadi sesosok manusia, lalu Dia telah meniupkan ruh padanya, lalu menjadikannya bayi, lalu berubah menjadi remaja, lalu menjadi orang dewasa, lalu menjadi tua renta, sangat tidak laik kalau membiarkan mereka terlantar begitu saja, mereka tidak dilarang, tidak diperintah, tidak diberi pahala dan tidak disiksa.
مَا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ “Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar,” yaitu untuk menguji kalian, siapa di antara kalian yang terbaik amalnya, وَأَجَلٍ مُسَمًّى “dan waktu yang ditentukan.” Maksudnya, waktu menetap tinggalnya dibatasi dengan waktu yang dengannya dunia akan sirna dan datang kemudian kiamat (kebangkitan), bumi diganti dengan bumi lain dan demikian pula langit. وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ “Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Rabbnya.” Maka dari itu mereka tidak bersiap-siap untuk perjumpaan denganNya dan tidak membenarkan para RasulNya yang memberitakan tentang pertemuan denganNya.
-9. Allah pun mengecam orang musyrik yang enggan mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang menentang para rasul. Dan tidakkah mereka sempat bepergian di beberapa tempat di bumi ini lalu melihat dan memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka yang mendustakan para rasul’ mereka dibinasakan dengan cara mengenaskan dan mengerikan, padahal orang-orang itu lebih kuat secara fisik, jumlah, maupun kekayaan dari mereka sendiri dan mereka juga telah mengolah bumi serta memakmurkannya dengan bercocok tanam, menambang, dan sebagainya melebihi apa yang telah mereka, yakni kaum musyrik mekah, makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang jelas atas eksistensi dan keesaan Allah, namun mereka mendustakan dan mengingkarinya, maka Allah menurunkan azab akibat dosa-dosa mereka sendiri. Allah sama sekali tidak berlaku zalim kepada mereka dengan menurunkan azab tanpa sebab dan peringatan terlebih dahulu, tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri mereka sendiri dengan mengingkari peringatan Allah, bahkan mereka menentang dan menyakiti para rasul.
Ar-Rum Ayat 8 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Rum Ayat 8, Makna Ar-Rum Ayat 8, Terjemahan Tafsir Ar-Rum Ayat 8, Ar-Rum Ayat 8 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Rum Ayat 8
Tafsir Surat Ar-Rum Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)