{29} Al-‘Ankabut / العنكبوت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | لقمان / Luqman {31} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Rum الروم (Bangsa Romawi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 30 Tafsir ayat Ke 18.
وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِينَ تُظْهِرُونَ ﴿١٨﴾
wa lahul-ḥamdu fis-samāwāti wal-arḍi wa ‘asyiyyaw wa ḥīna tuẓ-hirụn
QS. Ar-Rum [30] : 18
dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi, pada malam hari dan pada waktu zuhur (tengah hari).
di waktu petang dan siang hari, Bagi-Nya sanjungan dan pujian di lagit dan di bumi, siang dan malam.
Setelah itu Allah menyinggung masalah tahmid yang erat kaitannya dengan tasbih, untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi. (Ar Ruum:18)
Artinya, Dialah yang patut dipuji karena Dialah yang menciptakan langit dan bumi ini. Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya:
dan di waktu kamu berada di petang hari dan di waktu kamu berada di waktu lohor. (Ar Ruum:18)
Al-‘isya artinya gelap yang pekat, dan iz-har artinya terangnya cahaya. Mahasuci Allah yang telah menciptakan malam dan siang hari, Yang menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk istirahat, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya. (Asy-Syams: 3-4)
Demi malam apabila menutupi (cahaya siang) dan siang apabila terang benderang. (Al-Lail: 1-2)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Demi waktu matahari sepenggalah naik, dan demi malam apabila telah sunyi. (Ad-Duha: 1-2)
Ayat-ayat yang menerangkan hal ini cukup banyak.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, telah menceritakan kepada kami Ziad ibnu Fayid, dari Sahl ibnu Mu’az ibnu Anas Al-Juhani, dari ayahnya, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Maukah aku ceritakan kepada kalian, mengapa Allah menamakan Ibrahim dengan sebutan kekasih-Nya yang selalu menyempurnakan janji? (Dia disebut demikian) karena setiap pagi dan petang ia selalu mengucapkan, “Bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu lohor.”
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mutallib ibnu Syu’aib Al-Azdi, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh Al-Lais ibnu Sa’d, dari Sa’id ibnu Basyir, dari Muhammad ibnu Abdur Rahman ibnul Bailamani, dari ayahnya, dari Abdullah ibnu Abbas, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda, “Barang siapa di saat pagi hari mengucapkan doa berikut: ‘Bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh, dan bagi-Nyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu lohor’ (Ar Ruum:17-18) Maka dia dapat menutupi amal yang ia lewatkan di hari itu. Dan barang siapa yang membacanya di petang hari, maka ia dapat menutupi apa yang ia lewatkan di malam harinya.”
Sanad hadis ini jayyid (baik), dan diriwayatkan juga oleh Imam Abu Daud di dalam kitab sunannya.
17-18. ini adalah informasi tentang kesucian Allah dari keburukan dan kekurangan, kesucianNya dari keserupaan seseorang dari makhluk denganNya; dan suatu perintah kepada hamba-hambaNya agar bertasbih (menyucikanNya) di saat mereka berada di waktu petang dan disaat mereka berada diwaktu shubuh, waktu senja dan siang hari.
Inilah lima waktu yang merupakan waktu-waktu shalat lima waktu. Allah memerintahkan kepada hamba-hambaNya untuk bertasbih dan memujiNya pada waktu-waktu tersebut dan termasuk dalam hal ini adalah yang wajib darinya, seperti yang tercakup dalam shalat lima waktu, dan yang disunnahkan seperti dzikir pagi dan sore hari, dzikir sesuai shalat wajib dan shalat-shalat Sunnah yang menyertainya. Karena sesungguhnya waktu-waktu tersebut adalah yang telah dipilih oleh Allah untuk waktu-waktu (shalat) wajib, ia merupakan waktu yang paling utama. Maka bertasbih dan bertahmid dalam waktu itu serta beribadah padanya lebih utama daripada waktu-waktu yang lain. Bahkan ibadah, sekalipun tidak mencakup bacaan “subhanallah” maka sesungguhnya keikhlasan di dalam ibadah tersebut merupakan penyucian Allah dengan perbuatan (dari) keberadaanNya mempunyai sekutu dalam ibadah, atau (dari) keberhakan seorang di antara makhluk untuk mendapatkan apa yang berhak untukNya, seperti ikhlas dan inabah.
Dan hanya bagi-Nya segala bentuk pujian dan syukur, baik di langit yang berasal dari para malaikat maupun di bumi yang berasal dari manusia dan jin, pada malam hari dan pada waktu zuhur atau tengah hari. 19. Hanya dia yang berhak atas segala bentuk pujian karena dia yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati, yakni menghidupkan manusia dari tiada, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, yakni mematikan manusia setelah ia hidup; dan dia pula yang menghidupkan bumi dengan berbagai macam tetumbuhan dan pepohonan setelah mati dan mengering. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan dan dibangkitkan dari kubur.
Ar-Rum Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Rum Ayat 18, Makna Ar-Rum Ayat 18, Terjemahan Tafsir Ar-Rum Ayat 18, Ar-Rum Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Rum Ayat 18
Tafsir Surat Ar-Rum Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)