{29} Al-‘Ankabut / العنكبوت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | لقمان / Luqman {31} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Rum الروم (Bangsa Romawi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 30 Tafsir ayat Ke 23.
وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ ﴿٢٣﴾
wa min āyātihī manāmukum bil-laili wan-nahāri wabtigā`ukum min faḍlih, inna fī żālika la`āyātil liqaumiy yasma’ụn
QS. Ar-Rum [30] : 23
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
Di antara bukti kuasa ini adalah bahwa Allah menjadikan tidur sebagai istirahat bagi kalian di malam atau siang hari, karena dengan tidur istirahat terwujud dan kelelahan hilang. Dan Dia menjadikan siang hari untuk kalian sebagai waktu menyebar mencari rizki. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan dalil-dalil atas kesempurnaan kuasa Allah dan terlaksanya-Nya kehendaknya bagi kaum yang mendengar nasihat dengan pendengaran yang mengandung perenungan, tafakkur dan mengambil pelajaran.
Yakni di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Allah menjadikan tidur di malam dan siang hari yang dengan tidur itu tubuh dapat beristirahat, kelelahan serta kepenatan dapat lenyap karenanya. Dan Dia menjadikan waktu kalian terbangun di siang hari sebagai sarana untuk berusaha dan bepergian untuk mencari sebagian dari karunia-Nya, dan ini merupakan lawan dari kata “tidur”.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan. (Ar Ruum:23)
Maksudnya, merenungkannya.
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Saur ibnu Yazid, dari Khalid ibnu Ma’dan, ia telah mendengar Abdul Malik ibnu Marwan menceritakan dari ayahnya, dari Zaid ibnu Sabit r.a. yang berkata bahwa pada suatu malam ia mengalami kegelisahan tidak dapat tidur, lalu ia mengadukan hal itu kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Ucapkanlah, “Ya Allah, semua bintang telah tenggelam dan semua mata telah tertidur, sedangkan Engkau Mahahidup lagi Maha Mengatur semua makhluk-Nya. Wahai Yang Mahahidup lagi Maha Mengatur semua makhluk-Nya, tidurkanlah mataku dan tenangkanlah diriku di malam ini.” Maka aku mengucapkannya dan mataku langsung tertidur.
Tafsir Ayat:
Maksudnya, mendengarkan dengan penuh perenungan dan menghayati makna-maknanya. Tanda-tanda itu ada pada semua itu. Sesungguhnya yang demikian itu membuktikan (menunjukkan) rahmat Allah جَلَّ جَلالُهُ, sebagaimana difirmankanNya dalam ayat yang lain,
وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan karena rahmatNya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebagian dari karuniaNya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepadaNya.” (Al-Qashash: 73).
Dan menunjukkan akan kesempurnaan hikmah (kebijaksana-an)Nya, sebab hikmahNya menuntut ketenangan manusia pada suatu waktu agar mereka bisa beristirahat dan berkumpul. Dan pertebaran mereka pada satu waktu untuk menunaikan berbagai maslahat agama dan dunia mereka, dan itu semua tidak akan bisa dilaksanakan secara sempurna kecuali dengan adanya silih bergan-tinya siang dan malam; dan Yang Esa melakukan semua itu adalah yang berhak diibadahi.
Allah menciptakan pergantian siang dan malam sebagai bukti kekuasaan dan rahmat-Nya. Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya yang lain ialah tidurmu untuk istirahat pada waktu malam setelah kamu beraktivitas pada siang hari, dan pada siang hari kamu beraktivitas kembali, dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya berupa rezeki yang telah diatur oleh-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran dan keesaan-Nya bagi kaum yang mendengarkan dengan saksama agar dapat menumbuhkan sifat kanaah (menerima dengan ikhlas segala karunia-Nya) dan kemantapan jiwa serta kesadaran penuh atas kemahakuasaan-Nya. 24. Dan di antara tanda-tanda kebesaran dan rahmat-Nya adalah bahwa dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan khususnya di saat kamu dalam perjalanan dan di sisi lain ia menjadi harapan akan turunnya hujan bagi kamu yang dilanda kekeringan. Dan dia menurunkan air hujan dari langit, yakni arah atas, lalu dengan air itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati dan kering. Hujan itu juga menjadi bukti karunia-Nya kepada manusia dan binatang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi kaum yang mengerti atau mau berpikir bahwa hari kebangkitan itu niscaya adanya.
Ar-Rum Ayat 23 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Rum Ayat 23, Makna Ar-Rum Ayat 23, Terjemahan Tafsir Ar-Rum Ayat 23, Ar-Rum Ayat 23 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Rum Ayat 23
Tafsir Surat Ar-Rum Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)