{30} Ar-Rum / الروم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | السجدة / As-Sajdah {32} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Luqman لقمان (Keluarga Luqman) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 31 Tafsir ayat Ke 5.
أُولَـٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٥﴾
ulā`ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā`ika humul-mufliḥụn
QS. Luqman [31] : 5
Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Orang-orang dengan sifat-sifat di atas adalah orang-orang yang berjalan di atas keterangan dan cahaya dari Rabb mereka, dan mereka adalah orang-orang yang beruntung di dunia dan di akhirat.
Dalam tafsir surat Al-Baqarah telah diterangkan semua yang berkaitan dengan permulaan surat seperti ini. Yang singkatnya menyebutkan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk, penawar, dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat baik. Mereka adalah orang-orang yang mengerjakan kebaikan, yaitu mengikuti petunjuk syariat, mengerjakan salat fardu dengan memelihara batasan-batasan serta waktu-waktunya, berikut mengerjakan salat sunat yang mengiringinya baik yang ratib maupun yang tidak ratib. Mereka juga membayar zakat yang fardu kepada orang-orang yang berhak menerimanya, menghubungkan silaturahmi, serta beriman kepada hari pembalasan di akhirat nanti. Karena itulah mereka berharap akan pahala Allah dalam mengerjakan semua amal perbuatannya, mereka tidak pamer dalam mengerjakannya, dan tidak menghendaki balasan dari manusia, serta tidak pula terima kasih dari mereka. Barang siapa yang mengerjakan semuanya itu dengan cara demikian, maka dia termasuk orang-orang yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Mereka itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya. (Luqman:5)
Yakni beroleh petunjuk yang jelas dan berada pada jalan yang lurus lagi terang.
dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Luqman:5)
Yaitu di dunia dan di akhiratnya.
Maka أُولَئِكَ “mereka itulah” orang-orang yang berbuat ihsan, yang memadukan antara ilmu yang sempurna dan amal عَلَى هُدًى “(orang-orang yang) tetap mendapat petunjuk” yang sangat besar. Demikianlah yang dapat dipahami dari bentuk kata “nakirah.” Petunjuk tersebut mencapai dan sampai kepada mereka مِنْ رَبِّهِمْ “dari Rabbnya,” yang terus membimbing mereka dengan berbagai nikmat dan mencegah berbagai bencana dari mereka. Inilah petunjuk yang Dia sampaikan kepada mereka dari tarbiyah (bimbingan) khususNya kepada para waliNya, dan ini merupakan bentuk tarbiyah yang paling utama.
وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ “Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung,” yaitu orang-orang yang meraih keridhaan Tuhannya dan pahala duniawi dan ukhrawiNya, mereka selamat dari murka dan siksaanNya. Dan itu semua terjadi karena mereka menempuh jalan keberuntungan, yaitu jalan yang tidak ada jalan lain selain itu untuk mencapainya.
Setelah Allah menjelaskan orang-orang yang berpedoman kepada al-Qur`an dan berorientasi kepadanya, maka Dia menyebutkan orang yang berpaling darinya dan tidak menghiraukannya sama sekali, dan bahwa sesungguhnya orang itu disiksa karena sikapnya memilih setiap kebatilan perkataan. Ia mengabaikan perkataan-perkataan yang paling bernilai dan ucapan-ucapan yang terbaik, dan menggantikannya dengan perkataan yang paling busuk lagi buruk. Maka dari itu, Allah berfirman,
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ * وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا وَلَّى مُسْتَكْبِرًا كَأَنْ لَمْ يَسْمَعْهَا كَأَنَّ فِي أُذُنَيْهِ وَقْرًا فَبَشِّرْهُ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ * إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ * خَالِدِينَ فِيهَا وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Dan di antara manusia (ada) orang yang membeli perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan, dan menjadikan jalan Allah itu sebagai olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan. Dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami maka dia berpaling dengan menyombongkan diri seolah-olah dia belum mendengar-nya, seakan-akan ada sumbat di kedua telinganya; maka berilah dia kabar gembira dengan azab yang pedih. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal shalih, mereka memperoleh surga-surga yang penuh kenikmatan, mereka kekal di dalamnya; sebagai janji Allah yang benar. Dan Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” (QS. Luqman: 6-9).
4-5. Mereka yang berbuat kebajikan itu ialah orang-orang yang melaksanakan salat secara konsisten dan sempurna sesuai syarat dan rukunnya, menunaikan zakat sebagai bukti komitmen sosialnya, dan mereka tanpa keraguan sedikit pun meyakini adanya akhirat. Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang memperoleh ke-beruntung-an hakiki, yakni selamat dari neraka dan masuk surga. 6. Beralih dari penjelasan mengenai fungsi Al-Qur’an dan kriteria orang mukmin, pada ayat ini Allah menggambarkan sikap orang yang lebih senang mendengarkan selain Al-Qur’an. Dan di antara manusia ada orang yang mempergunakan percakapan atau cerita-cerita kosong untuk menyesatkan dan memalingkan manusia dari jalan Allah tanpa ilmu, yakni pemahaman yang benar. Mereka juga menghina ayat-ayat Al-Qur’an dan menjadikannya bahan olok-olokan karena ketidaktahuan mereka tentang manfaat Al-Qur’an atau keengganan mereka mengambil manfaat darinya. Di akhirat nanti mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.
Luqman Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti Luqman Ayat 5, Makna Luqman Ayat 5, Terjemahan Tafsir Luqman Ayat 5, Luqman Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Luqman Ayat 5
Tafsir Surat Luqman Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)