{30} Ar-Rum / الروم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | السجدة / As-Sajdah {32} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Luqman لقمان (Keluarga Luqman) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 31 Tafsir ayat Ke 15.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿١٥﴾
wa in jāhadāka ‘alā an tusyrika bī mā laisa laka bihī ‘ilmun fa lā tuṭi’humā wa ṣāḥib-humā fid-dun-yā ma’rụfaw wattabi’ sabīla man anāba ilayy, ṡumma ilayya marji’ukum fa unabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn
QS. Luqman [31] : 15
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Bila bapak ibumu (wahai anak yang beriman) berusaha untuk membuatmu mempersekutukan-Ku dengan sesuatu dalam ibadah-mu kepada-ku, di mana kamu tidak memiliki ilmu tentangnya, atau keduanya mengajakmu berbuat maksiat, maka jangan taati keduanya. Karena tidak ada ketaatan bagi makhluk untuk bermaksiat kepada Khalik, namun tetaplah bergaul dengan keduanya di dunia ini dengan baik dalam hal-hal yang bukan mengandung dosa. Wahai anak yang beriman, tempuhlah jalan orang-orang yang bertaubat dari dosanya, kembali kepada-Ku, beriman kepada utusan-Ku Muhammad, kemudian hanya kepada-Ku lah tempat kembali kalian, lalu Aku mengabarkan kepada kalian apa yang dulu kalian kerjakan di dunia, dan Aku membalas setiap pelaku sesuai dengan perbuatannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. (Luqman:15)
Jika keduanya menginginkan dirimu dengan sangat agar kamu mengikuti agama keduanya (selain Islam), janganlah kamu mau menerima ajakannya, tetapi janganlah sikapmu yang menentang dalam hal tersebut menghambatmu untuk berbuat baik kepada kedua orang tuamu selama di dunia.
dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. (Luqman:15)
Yaitu jalannya orang-orang yang beriman.
kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Luqman:15)
Imam Tabrani mengatakan di dalam Kitabul ‘Isyarh-nya, telah menceritakan kepada kami Abu Abdur Rahman Abdullah ibnu Ahmad ibnu Hambal, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ayyub ibnu Rasyid, telah menceritakan kepada kami Maslamah ibnu Alqamah, dari Daud ibnu Abu Hindun, bahwa Sa’d ibnu Malik pernah mengatakan bahwa ayat berikut diturunkan berkenaan dengannya, yaitu firman-Nya: Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. (Luqman:15), hingga akhir ayat. Bahwa ia adalah seorang yang berbakti kepada ibunya. Ketika ia masuk Islam, ibunya berkata kepadanya, “Hai Sa’d, mengapa engkau berubah pendirian? Kamu harus tinggalkan agama barumu itu (Islam) atau aku tidak akan makan dan minum hingga mati, maka kamu akan dicela karena apa yang telah kulakukan itu, dan orang-orang akan menyerumu dengan panggilan, ‘Hai pembunuh ibunya!’.” Maka aku menjawab, “Jangan engkau lakukan itu, Ibu, karena sesungguhnya aku tidak bakal meninggalkan agamaku karena sesuatu.” Maka ibuku tinggal selama sehari semalam tanpa mau makan, dan pada pagi harinya ia kelihatan lemas. Lalu ibuku tinggal sehari semalam lagi tanpa makan, kemudian pada pagi harinya kelihatan bertambah lemas lagi. Dan ibuku tinggal sehari semalam lagi tanpa makan, lalu pada pagi harinya ia kelihatan sangat lemah. Setelah kulihat keadaan demikian, maka aku berkata, “Hai ibu, perlu engkau ketahui, demi Allah, seandainya engkau mempunyai seratus jiwa, lalu satu persatu keluar dari tubuhmu, niscaya aku tidak akan meninggalkan agamaku karena sesuatu. Dan jika engkau tidak ingin makan, silakan tidak usah makan, dan jika engkau ingin makan silakan makan saja,” Akhirnya ibuku mau makan.
Tafsir Ayat:
وَإِنْ جَاهَدَاكَ “Dan jika keduanya memaksamu,” Maksudnya, kedua ibu bapakmu bersikeras عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلا تُطِعْهُمَا “untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mematuhi keduanya,” dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa yang demikian ini termasuk berbuat baik kepada keduanya; sebab hak Allah harus lebih diutamakan atas hak semua orang, dan tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan terhadap sang Khaliq. Di sini Allah tidak mengatakan, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka durhakailah mereka berdua,” melainkan Allah mengatakan, فَلا تُطِعْهُمَا “maka janganlah kamu mematuhi keduanya,” yakni dalam kesyirikan. Adapun berbuat baik kepada keduanya, maka terus lakukanlah. Maka dari itu Allah berfirman sesudahnya, وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا “Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik” maksudnya, dengan pergaulan ihsan kepada mereka dengan cara yang baik.
Adapun tentang “mengikuti keduanya”, sedangkan keduanya dalam kondisi kafir dan maksiat, maka (dalam hal ini) jangan kamu ikuti, وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ “dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu.” Mereka adalah orang-orang yang beriman kepada Allah, kepada para malaikatNya, kitab-kitabNya dan para RasulNya, yang berserah diri kepada Rabb (Allah), yang kembali kepadaNya. Mengikuti jalan mereka berarti menempuh jalan mereka dalam berinabah kepada Allah, inabah yang merupakan ketertarikan hasrat-hasrat hati dan kemauannya kepada Allah, lalu diikuti oleh usaha dengan badan dalam hal-hal yang diridhai Allah dan mendekatkan kepadaNya.
ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ “Kemudian hanya kepadaKu-lah kembalimu,” baik yang taat maupun yang durhaka, yang berinabah dan yang tidak, فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُون “maka Kuberitakan kepadamu amal yang telah kamu kerjakan,” maka tidak ada satu pun dari amal perbuatan mereka yang tersembunyi dari Allah.
Meski taat kepada kedua orang tua berada pada posisi setara dengan menyembah Allah, ia tidak bersifat mutlak. Jika keduanya atau salah satunya memaksamu secara sungguh-sungguh untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, terlebih jika engkau tahu besarnya dosa syirik, maka janganlah engkau menaati keduanya. Namun, jagalah hubungan baikmu dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, bahkan terbaik, selama keduanya tidak mencampuri urusan agamamu. Dan ikutilah jalan orang yang selalu kembali kepada-ku dalam segala urusannya. Kemudian, hanya kepada-ku tempat kembalimu di akhirat kelak, maka akan aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan dan aku akan memberi balasan sesuai amal perbuatanmu di dunia. 16. Lukman melanjutkan nasihatnya, ‘wahai anakku! sungguh, jika ada suatu perbuatan yang sangat kecil dan tersembunyi, layaknya benda yang bobotnya hanya seberat biji sawi dan berada dalam batu atau berada di langit atau di perut bumi, niscaya Allah akan memberinya balasan. Sesungguhnya Allah mahahalus, mahateliti. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu, betapa pun kecil dan halus.
Luqman Ayat 15 Arab-Latin, Terjemah Arti Luqman Ayat 15, Makna Luqman Ayat 15, Terjemahan Tafsir Luqman Ayat 15, Luqman Ayat 15 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Luqman Ayat 15
Tafsir Surat Luqman Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)