{30} Ar-Rum / الروم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | السجدة / As-Sajdah {32} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Luqman لقمان (Keluarga Luqman) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 31 Tafsir ayat Ke 20.
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً ۗ وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ ﴿٢٠﴾
a lam tarau annallāha sakhkhara lakum mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍi wa asbaga ‘alaikum ni’amahụ ẓāhirataw wa bāṭinah, wa minan-nāsi may yujādilu fillāhi bigairi ‘ilmiw wa lā hudaw wa lā kitābim munīr
QS. Luqman [31] : 20
Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin. Tetapi di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.
Apakah kalian (wahai manusia) tidak melihat bahwa Allah telah menundukkan apa yang di langit untuk kalian, yaitu matahari, rembulan, awan dan lainnya, dan apa yang di bumi berupa hewan-hewan, pohon-pohon, air dan lainnya yang tidak terhitung, Dia meratakan nikmat-Nya yang lahir kepada kalian pada badan, dan anggota badan dan nikmat batin pada akal dan hati serta apa yang Dia simpan untuk kalian yang tidak kalian ketahui? Di antara manusia ada yang mendebat tauhid Allah dan keikhlasan ibadah kepada-Nya tanpa hujjah dan keterangan, tanpa kitab yang nyata yang mendukung kebenaran klaimnya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingatkan kepada makhluk-Nya akan semua nikmat yang telah Dia limpahkan kepada mereka, bahwa Dia telah menundukkan bagi mereka semua bintang yang di langit sebagai penerangan buat mereka di malam hari dan di siang harinya. Dia telah menciptakan pula bagi mereka awan, hujan, salju serta embun yang ada di langit, dan Dia jadikan langit bagi mereka sebagai atap yang terpelihara. Dan Allah telah menciptakan bagi mereka bumi ini sebagai tempat tinggal yang disertai sungai-sungainya, pepohonannya, tanam-tanamannya, dan buah-buahannya. Dia telah melimpahkan pula kepada mereka nikmat-nikmat-Nya yang lahir dan yang batin, yaitu dengan mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab-Nya kepada mereka untuk menyingkirkan semua keraguan dan penyakit. Tetapi dengan adanya semua itu tidaklah mereka semuanya beriman, bahkan di antara mereka ada orang-orang yang membantah tentang keesaan Allah dan diutus-Nya para rasul. Bantahan mereka terhadap hal itu tidak berdasarkan pengetahuan, tidak bersandarkan kepada alasan yang benar, tidak pula berdasarkan kitab yang ada lagi benar. Karena itulah maka disebutkan oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan. (Luqman:20)
Yakni kitab yang jelas lagi memberikan penerangan yang gamblang.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebut-nyebut kebaikanNya kepada hamba-hambaNya berupa nikmat-nikmatNya dan mengajak mereka mensyukurinya, melihatnya dan tidak melupakannya, seraya berfirman, أَلَمْ تَرَوْا “Tidakkah kamu perhatikan.” Maksudnya, Tidakkah kalian saksikan dan melihat dengan mata kepala dan hati nurani kalian أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ “bahwa Allah telah menundukkan untukmu apa yang di langit,” berupa matahari, bulan dan bintang-bintang, semuanya ditundukkan untuk kepentingan manusia وَمَا فِي الأرْضِ “dan apa yang di bumi” berupa bermacam-macam hewan, pepohonan, tanaman, sungai, barang tambang dan lain-lain, sebagaimana yang dikatakan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا
“Dia-lah yang telah menciptakan untuk kamu apa-apa yang ada di bumi ini semuanya.” (QS. Al-Baqarah: 29).
وَأَسْبَغَ عَلَيْكُمْ “Dan menyempurnakan untukmu,” maksudnya, meratakan dan melimpahruahkan kepada kalian نِعَمَهُ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً “nikmatNya lahir dan batin,” yaitu yang kita ketahui dan yang tidak dapat kita ketahui, nikmat dunia dan nikmat agama, tercapainya berbagai kemaslahatan (manfaat) dan tercegahnya berbagai mudarat. Maka kewajiban kalian adalah mensyukuri nikmat-nikmat tersebut dengan cara mencintai Sang Maha Pemberi nikmat, tunduk patuh kepadaNya dan menggunakannya dalam rangka menaati-Nya, dan tidak menggunakan sedikit pun untuk kemaksiatan ter-hadapNya. وَ “Dan” akan tetapi, sekalipun berlimpahruahnya nikmat tersebut مِنَ النَّاسِ مَنْ “ada di antara manusia orang,” yang tidak mensyukurinya, bahkan malah mengingkarinya dan mengingkari Dzat yang telah mengaruniakan nikmat-nikmat tersebut, dan mengingkari kebenaran yang karenanya Dia menurunkan kitab-kitab suciNya, dan yang karenanya Dia mengutus para RasulNya.
Maka dia pun mulai يُجَادِلُ فِي اللَّهِ “membantah tentang Allah” maksudnya, ia mendebat tentang kebatilan agar dengannya dia bisa mencampakkan kebenaran, dan agar dapat menolak apa-apa yang dibawa (diajarkan) oleh Rasulullah, yaitu perintah hanya beribadah kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ saja. Dan si pembantah ini tidak mempunyai dasar pengetahuan yang mendalam. Jadi, debat yang dilakukannya tidak berdasarkan ilmu, maka biarkan saja dia begitu dan biarkan dia berbicara, وَلا هُدًى “tanpa petunjuk,” yang dapat dijadikan pedoman oleh orang-orang yang mendapat petunjuk, وَلا كِتَابٍ مُنِيرٍ “dan tanpa Kitab yang memberi penerangan,” maksudnya, yang sangat terang lagi menjelaskan yang benar. Maka tidak ada yang logis, atau nash yang dinukil dan tidak ada keteladanan dengan orang-orang yang mendapat petunjuk. Sesungguhnya debatnya tentang Allah hanya berdasarkan taklid buta kepada nenek moyang yang tidak pernah mendapat petunjuk, bahkan orang-orang sesat yang menyesatkan.
Maka dari itu Allah berfirman, وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنزلَ اللَّهُ “Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Ikutilah apa yang diturunkan Allah’,” melalui para RasulNya, karena sesungguhnya itu yang benar, dan (ketika) dijelaskan kepada mereka dalil-dalilnya yang nampak, قَالُوا “mereka menjawab,” dengan nada menentangnya, بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا “Tidak, tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya,” maka kami tidak akan meninggalkan apa yang telah menjadi panutan bapak-bapak kami hanya karena perkataan seseorang, siapa pun dia.
Lalu Allah q berfirman seraya membantah mereka dan bapak-bapak mereka, أَوَلَوْ كَانَ الشَّيْطَانُ يَدْعُوهُمْ إِلَى عَذَابِ السَّعِيرِ “Dan apakah walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala?” Yakni, lalu bapak-bapak mereka memenuhi seruannya dan berjalan mengekor kepadanya, dan mereka menjadi murid-murid setan, dan mereka pun diselimuti oleh kebimbangan. Apakah yang demikian ini berhak untuk diikuti dan ditelusuri jejak mereka? Ataukah yang demikian itu membuat mereka takut untuk menelusuri jalan mereka dan diserukan akan kesesatan mereka dan kesesatan orang-orang yang mengikutinya? Padahal seruan setan kepada bapak-bapak mereka dan kepada mereka bukan karena kecintaan dan kasih sayang setan kepada mereka, akan tetapi sesungguhnya hal itu adalah karena kebencian setan dan tipu muslihatnya terhadap mereka. Sebenarnya para pengikutnya adalah berasal dari musuh-musuhnya yang telah mampu dia taklukkan dan dia kalahkan, dan dia (setan) sangat senang karena mereka berhak mendapat azab api yang menyala-nyala disebabkan seruannya diterima.
Titik berat nasihat-nasihat yang lukman berikan kepada anaknya adalah larangan berbuat. Melaui ayat ini Allah mengecam mereka yang berlaku syirik padahal di depan matanya terhampar bukti-bukti keesaan-Nya. Tidakkah kamu memperhatikan dengan saksama bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk kepentingan-Mu dan memenuhi kebutuhanmu’ dia juga menyempurnakan nikmat-Nya untukmu yang bersifat lahir seperti harta dan jabatan, dan yang bersifat batin seperti ilmu, kesehatan, dan keimanan. Akan tetapi, di antara manusia ada yang membantah tentang risalah nabi Muhammad, syariat, dan keesaan Allah dengan bantahan tanpa dasar ilmu atau petunjuk yang benar dan tanpa kitab yang memberi penerangan dan bimbingan menuju kebenaran. 21. Dan apabila dikatakan kepada mereka yang membantah keesaan Allah, ‘ikutilah apa yang diturunkan Allah berupa syariat yang benar!’ mereka menjawab, ‘tidak! tetapi kami hanya mengikuti kebiasaan yang kami dapati dari nenek moyang kami. ‘ jawaban ini menggambarkan buruknya akidah mereka. Apakah mereka tetap mengikuti keyakinan nenek moyang mereka walaupun sebenarnya mereka hanya mengikuti langkah setan yang menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-Nyala’ mereka pasti tidak akan berbuat demikian andaikata mau menggunakan akal dan nurani yang sehat.
Luqman Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Luqman Ayat 20, Makna Luqman Ayat 20, Terjemahan Tafsir Luqman Ayat 20, Luqman Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Luqman Ayat 20
Tafsir Surat Luqman Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)