{30} Ar-Rum / الروم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | السجدة / As-Sajdah {32} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Luqman لقمان (Keluarga Luqman) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 31 Tafsir ayat Ke 22.
۞ وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ ﴿٢٢﴾
wa may yuslim waj-hahū ilallāhi wa huwa muḥsinun fa qadistamsaka bil-‘urwatil-wuṡqā, wa ilallāhi ‘āqibatul-umụr
QS. Luqman [31] : 22
Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.
Barangsiapa yang mengikhlaskan ibadahnya kepada Allah dan niatnya kepada Rabb-nya, sedangkan dia berkata-kata baik dan berbuat mulia, maka dia telah memegang sebab terkuat yang mengantarkannya kepada ridha Allah dan Surga-Nya. Hanya kepada Allah semata segala urusan berjalan, lalu Dia membalas orang yang berbuat baik atas kebaikannya dan orang yang berbuat buruk atas keburukannya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal orang yang berserah diri kepada Allah, yakni ikhlas dalam beramal karena Allah, tunduk kepada perirtah-Nya, dan mengikuti syariat agama-Nya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan. (Luqman:22)
Yaitu berbuat baik dalam amalnya sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang dilarang oleh-Nya.
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. (Luqman:22)
Artinya, sesungguhnya dia telah mengambil janji yang kuat dari Allah bahwa Dia tidak akan mengazabnya.
Tafsir Ayat:
وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah,” maksudnya, tunduk dan patuh kepadaNya dengan mengerjakan syariat-syariat(Nya) dengan menuluskan agama (hanya) kepadaNya وَهُوَ مُحْسِنٌ “sedang dia orang yang berbuat kebaikan,” di dalam Islam tersebut. Yaitu keberadaan amal yang dikerjakannya adalah yang masyru’ (dibenarkan agama) dan dengan mengikuti Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ; atau barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah dengan melakukan semua ibadah, sedangkan dia bersikap ihsan di dalamnya, yaitu dengan beribadah kepada Allah seolah-olah dia melihatNya, dan jika dia tidak melihatNya, maka Dia melihatnya. Atau barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah dengan cara melaksanakan hak-hakNya, sedangkan dia berbuat baik kepada hamba-hamba Allah dan melaksanakan hak-hak mereka. Makna-makna tersebut senada, tidak ada perbedaan di antara semua itu kecuali dari sudut perbedaan sumber dua lafazh tersebut. Dan jika tidak demikian, maka semuanya sepakat atas (maksud) menunaikan seluruh syariat-syariat agama dengan semampu mungkin untuk diterima dan sesempurna mungkin.
Maka siapa saja yang telah melakukan hal itu, اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى “maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh,” maksudnya, kepada buhul ikatan yang siapa saja berpegang teguh kepadanya, niscaya akan menjadi kuat, selamat dan bebas dari kebinasaan, serta meraih segala kebaikan. Dan siapa saja yang tidak menyerahkan dirinya kepada Allah, atau tidak bersikap ihsan, maka berarti dia tidak berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan apabila dia tidak berpegang kepada buhul tali yang kokoh, maka tidak ada jalan lain (baginya) selain kebinasaan dan kecelakaan.
وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الأمُورِ “Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan,” maksudnya, tempat kembalinya dan tempat berakhirnya (segala urusan). Lalu Dia memberikan keputusan terhadap hamba-hambaNya dan memberikan balasan kepada mereka sesuai dengan amal perbuatan mereka, dan sesuai dengan akhir kesudahan mereka yang sampai kepadaNya. Maka hendaklah mereka bersiap-siap untuk menghadapi urusan ini.
Sungguh mengherankan jika seseorang mengingkari wujud dan keesaan-Nya, apalagi hal itu hanya didasarkan pada taklid buta. Ia tidak memiliki pegangan, berbeda halnya dengan orang yang berserah diri kepada Allah. Siapa saja yang berserah diri kepada Allah dengan penuh keikhlasan, sedang dia orang yang berbuat kebaikan dengan menebarkan kebajikan kepada siapa pun dan di mana pun, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kukuh. Di akhirat ia akan memperoleh balasannya karena hanya kepada Allah kesudahan segala urusan untuk diputuskan dan dibalas dengan sangat adil. 23-24. Wahai nabi Muhammad, jika segala urusan kembali kepada Allah untuk diputuskan dengan adil maka siapa saja yang memilih jalan kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada kami tempat kembali mereka di akhirat nanti, lalu kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan kemudian kami balas dengan setimpal. Tidak ada yang bisa disembunyikan di akhirat nanti karena sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu, bahkan yang tersirat dalam isi hati. Semua akan mendapat balasan setimpal, karena itulah kami biarkan mereka bersenang-senang di dunia yang hanya sebentar dan serba terbatas. Kemudian apabila masa yang telah kami tentukan tiba, kami paksa mereka masuk ke dalam azab yang keras.
Luqman Ayat 22 Arab-Latin, Terjemah Arti Luqman Ayat 22, Makna Luqman Ayat 22, Terjemahan Tafsir Luqman Ayat 22, Luqman Ayat 22 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Luqman Ayat 22
Tafsir Surat Luqman Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)