{30} Ar-Rum / الروم | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | السجدة / As-Sajdah {32} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Luqman لقمان (Keluarga Luqman) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 31 Tafsir ayat Ke 29.
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَأَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ ﴿٢٩﴾
a lam tara annallāha yụlijul-laila fin-nahāri wa yụlijun-nahāra fil-laili wa sakhkharasy-syamsa wal-qamara kullui yajrī ilā ajalim musammaw wa annallāha bimā ta’malụna khabīr
QS. Luqman [31] : 29
Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah mengambil sebagian waktu dari malam sehingga siangnya menjadi panjang dan malamnya pendek, Dia mengambil sebagian waktu dari siang sehingga malamnya menjadi sangat panjang dan siangnya pendek. Dia menundukkan matahari dan rembulan untuk kalian, masing-masing dari keduanya berjalan diatas orbitnya sampai waktu yang sudah ditentukan dan ditetapkan, tiada sesuatu pun yang samar bagi Allah?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan bahwa:
Allah memasukkan malam ke dalam siang. (Luqman:29)
Yakni mengambil sebagian dari waktu malam dimasukkan ke dalam waktu siang sehingga siang menjadi panjang, sedangkan malam pendek. Hal ini terjadi pada musim panas, karena di musim panas itu siang hari sangat panjang. Kemudian secara perlahan panjang siang hari berkurang, sedangkan malam hari bertambah, sehingga pada akhirnya malam hari panjang dan siang hari pendek. Hal ini terjadi pada musim dingin.
dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan. (Luqman:29)
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah sampai pada tujuan yang telah ditetapkan. Dan menurut pendapat lain, sampai hari kiamat. Kedua pendapat itu benar belaka, pendapat yang pertama didukung oleh sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Zar r.a. yang terdapat di dalam kitab Sahihain. Disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
“Wahai Abu Zar, tahukah kamu ke manakah matahari ini pergi?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Sesungguhnya matahari ini pergi dan sujud di bawah ‘Arasy kemudian ia meminta izin kepada Tuhannya. Maka sudah dekat masanya akan dikatakan kepada matahari, “Kembalilah kamu ke arah kamu datang (yakni terbitlah kamu dari arah barat).”
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Saleh, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Ayyub, dari Ibnu Juraij, dari Ata ibnu Abu Rabah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa matahari itu sama kedudukannya dengan penggembala, ia beredar di siang hari pada garis edarnya, dan apabila tenggelam, maka beredar di malam hari pada garis edarnya di bawah bumi hingga terbit dari arah timurnya. Ibnu Abbas mengatakan pula bahwa hal yang sama terjadi juga pada rembulan. Sanad riwayat ini sahih.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Luqman:29)
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi. (Al Hajj:70)
Makna ini menunjukkan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى adalah Yang Menciptakan lagi Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Allah-lah Yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. (At-Talaq: 12), hingga akhir ayat.
Tafsir Ayat:
Ini juga, di dalamnya terdapat (penjelasan tentang) keesaanNya dalam berbuat dan mengatur, serta keluasan wewenangNya dalam berbuat memasukkan malam kepada siang dan memasukkan siang kepada malam. Apabila salah satunya masuk, maka yang satu lagi hilang. Dan Dia menundukkan matahari dan bulan di mana keduanya berotasi (berjalan) dengan suatu aturan yang tidak pernah rusak semenjak penciptaan keduanya; untuk membangun berbagai kemaslahatan dan manfaat bagi manusia dalam urusan agama dan dunia mereka yang dengannya mereka dapat mengambil pelajaran dan mengambil manfaat. Dan كُلّ “masing-masing” dari keduanya يَجْرِي إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى “berjalan sampai kepada waktu yang telah ditentukan,” apabila waktu yang telah ditentukan itu tiba, maka berhentilah perjalanannya dan hilanglah kekuatan keduanya. Dan hal ini (terjadi) pada Hari Kiamat pada saat matahari digulung, bulan ditenggelamkan dan negeri dunia berakhir serta dimulainya negeri akhirat. وَأَنَّ اللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ “Dan bahwa Allah terhadap amal yang kamu kerjakan” yang baik ataupun yang buruk, خَبِيرٌ “Maha Mengetahui,” tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dariNya, dan Dia akan memberikan pembalasan kepada kalian atas amal perbuatan kalian berupa pahala bagi orang-orang yang taat dan siksa bagi orang-orang yang durhaka.
Allah menundukkan dan mengendalikan apa saja yang ada di langit dan bumi. Di antara bentuk pengendaliannya ditunjukkan dalam ayat berikut. Wahai manusia, tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah telah memasukkan malam ke dalam siang sehingga pada musim panas waktu siang lebih panjang, dan sebaliknya memasukkan siang ke dalam malam sehingga pada musim dingin waktu malam lebih panjang, dan dia menundukkan matahari dan bulan agar sinar dan cahayanya memberi manfaat bagi makhluk hidup, di mana masing-masing terus beredar sampai kepada waktu yang ditentukan, yaitu hari kiamat. Sungguh, Allah mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan dan akan membalasnya sesuai amal perbuatanmu. 30. Allah menjelaskan tujuan dari penjelasan bukti-bukti kebesaran dan keesaan-Nya. Demikianlah, perjalanan alam semesta yang menakjubkan itu, karena sesungguhnya penciptanya adalah Allah; dialah tuhan yang maha esa yang layak disembah dengan sebenarnya, dan apa saja yang mereka seru dan sembah selain Allah adalah batil. Dan sesungguhnya Allah, dialah yang mahatinggi zat-Nya, mahabesar kekuasaan-Nya.
Luqman Ayat 29 Arab-Latin, Terjemah Arti Luqman Ayat 29, Makna Luqman Ayat 29, Terjemahan Tafsir Luqman Ayat 29, Luqman Ayat 29 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Luqman Ayat 29
Tafsir Surat Luqman Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)