{31} Luqman / لقمان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأحزاب / Al-Ahzab {33} |
Tafsir Al-Qur’an Surat As-Sajdah السجدة (Sajdah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 32 Tafsir ayat Ke 3.
أَمْ يَقُولُونَ افْتَرَاهُ ۚ بَلْ هُوَ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ ﴿٣﴾
am yaqụlụnaftarāh, bal huwal-ḥaqqu mir rabbika litunżira qaumam mā atāhum min nażīrim ming qablika la’allahum yahtadụn
QS. As-Sajdah [32] : 3
Tetapi mengapa mereka (orang kafir) mengatakan, “Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya.” Tidak, Al-Qur’an itu kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum engkau; agar mereka mendapat petunjuk.
Namun orang-orang musyrikin justru berkata: Muhammad sallallahu alaihi wa sallam telah membuat Al Qur’an. Mereka dusta, karena Al Qur’an adalah haq yang pasti yang diturunkan kepadamu (wahai Rasul) dari Rabb-mu, agar dengan Al Qur’an itu kamu memberi peringatan kepada suatu kaum yang belum didatangi pembawa peringatan sebelummu. Semoga mereka mau mengikuti petunjuk, mengetahui yang haq dan beriman kepadanya serta mendahulukannya, di samping itu mereka pun beriman kepadamu.
Selanjutnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perihal orang-orang musyrik melalui firman-Nya:
Tetapi mengapa mereka (orang-orang kafir) mengatakan, “Dia (Muhammad) mengada-adakannya.” (As Sajdah:3)
Bahkan mereka mengatakan bahwa Muhammad telah membuat-buat Al-Qur’an itu dari dirinya sendiri,
Sebenarnya Al-Qur’an itu adalah kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu, mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk. (As Sajdah:3)
Yakni mau mengikuti perkara yang hak.
Sekalipun demikian, orang-orang yang mendustakan Rasulullah dan mereka zhalim dalam hal ini berkata, “Ia dibuat-buat oleh Muhammad dan diada-adakannya dari dirinya sendiri!” Ini tentu merupakan kelancangan terbesar untuk mengingkari kalamullah dan menuduh Muhammad dengan kedustaan yang paling besar (serta menganggap) makhluk mempunyai kemampuan mengeluarkan kalam sebagaimana kalam dari Sang Pencipta. Masing-masing dari salah satu perbuatan ini termasuk perkara yang sangat besar.
Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman seraya membantah orang yang mengatakan, “Dia telah membuat-buatnya,” بَلْ هُوَ الْحَقُّ “Sebenarnya al-Qur`an itu adalah kebenaran,” yang tidak akan dihampiri oleh kebatilan dari depan ataupun dari belakangnya. Ia diturunkan dari Dzat Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji.
مِنْ رَبِّكَ “Dari Rabbmu,” Dia menurunkannya sebagai rahmat bagi hamba-hambaNya, لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ “agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum datang kepada mereka orang yang memberi peringatan sebelum kamu.” Maksudnya, mereka sedang dalam kondisi sangat membutuhkan diutusnya seorang rasul dan diturunkannya kitab suci, karena tidak adanya orang yang mem-berikan peringatan, bahkan mereka terombang-ambing di dalam kebodohan mereka, dan bimbang di dalam gelap kesesatan, maka dari itu Kami menurunkan kitab ini kepadamu, لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ “mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk,” dari kesesatan mereka, sehingga mereka mengetahui yang benar dan mengutamakannya.
Semua hal yang disebutkan oleh Allah di atas, semuanya berlawanan dengan pendustaan mereka terhadapnya, dan sesungguhnya ia menuntut mereka beriman dan membenarkan sepenuhnya padanya, yaitu keberadaannya berasal dari Rabb semesta alam, dan bahwa sesungguhnya ia benar, dan yang benar itu diterima bagaimana pun keadaannya, dan bahwa sesungguhnya ia sama sekali tidak mengandung keraguan dari sisi manapun, karena tidak ada di dalamnya yang mengharuskan keraguan, baik karena berita (informasi) yang tidak sesuai dengan realita ataupun karena kekeringan dan kesamaran makna-maknanya; dan bahwa mereka sedang berada dalam kondisi sangat memerlukan dan membutuh-kan kepada risâlah (kerasulan) dan bahwa di dalamnya terdapat hidayah (petunjuk) bagi setiap kebaikan dan perbuatan baik.
Terbukti dengan nyata bahwa Al-Qur’an bukanlah ciptaan manusia, tetapi mengapa mereka, orang kafir, tanpa bukti-bukti yang kuat mengatakan, ‘dia, Muhammad, telah mengada-adakannya. Lupa-kah mereka bahwa secara logis maupun realitas sejarah mustahil rasulullah mengarang Al-Qur’an’ karena itu Allah menjawab, ‘tidak, Al-Qur’an itu kebenaran yang datang dari tuhanmu, agar engkau, wahai nabi Muhammad, memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum engkau bahwa azab Allah akan menimpa siapa saja yang kafir dan mendurhakai-Nya; dan agar melalui Al-Qur’an pula mereka mendapat petunjuk. 4. Nabi Muhammad diutus untuk mendakwahkan ajaran tauhid dan dibekali dengan bukti-bukti nyata tentang hal itu. Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa contoh dan tidak pernah ada sebelumnya, dalam enam masa, meski sesungguhnya dia mampu menciptakannya dalam waktu sekejap. Hal ini bermaksud mendidik manusia bersabar dalam menangani semua urusan. Kemudian dia bersemayam di atas ‘arsy yang tidak diketahui hakikatnya oleh selain Allah, namun wajib kita imani sesuai dengan kebesaran dan kesucian-Nya. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain dia. Tanpa izin Allah, tidak ada yang mampu menolongmu, baik itu para rasul maupun orang-orang tertentu, meringankan azab atau bebanmu di akhirat. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan dan mengambil pelajaran dari hal ini sehingga kamu beriman dan mengeesakan-Nya’.
As-Sajdah Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti As-Sajdah Ayat 3, Makna As-Sajdah Ayat 3, Terjemahan Tafsir As-Sajdah Ayat 3, As-Sajdah Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan As-Sajdah Ayat 3
Tafsir Surat As-Sajdah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)