{31} Luqman / لقمان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأحزاب / Al-Ahzab {33} |
Tafsir Al-Qur’an Surat As-Sajdah السجدة (Sajdah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 32 Tafsir ayat Ke 12.
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ ﴿١٢﴾
walau tarā iżil-mujrimụna nākisụ ru`ụsihim ‘inda rabbihim, rabbanā abṣarnā wa sami’nā farji’nā na’mal ṣāliḥan innā mụqinụn
QS. As-Sajdah [32] : 12
Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan. Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.”
Seandainya kamu melihat (wahai manusia) saat para pendosa yang mengingkari kebangkitan menundukkan kepala mereka di hadapan Rabb mereka dengan penuh rasa malu dan kehinaan, mereka berkata: Ya Rabb kami, tunjukkanlah keburukan-keburukan kami, kami mendengar dari-Mu pembenaran apa yang diperintahkan oleh utusan-utusan-Mu di dunia. Kami bertaubat kepada-Mu, pulangkanlah kami ke dunia supaya kami bisa beramal menaati-Mu. Sekarang kami meyakini apa yang dulu di dunia kami ingkari, yaitu keesaan-Mu dan bahwa Engkau membangkitkan manusia dari kubur mereka. Bila kamu (wahai manusia) melihat semua itu, niscaya kamu melihat suatu perkara agung dan musibah yang besar.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan keadaan orang-orang musyrik kelak di hari kiamat, juga ucapan mereka ketika mereka menyaksikan hari berbangkit, lalu mereka dihentikan di hadapan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam keadaan hina, rendah, dan menundukkan kepala karena malu dan segan yang sangat. Saat itulah mereka mengatakan, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar. (As Sajdah:12)
Yakni sekarang kami dengar ucapan-Mu dan kami taati perintah-Mu, sebagaimana yang diungkapkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. (Maryam:38)
Dan demikian pula mereka mencela dirinya sendiri manakala mereka telah dimasukkan ke dalam neraka, melalui ucapan mereka yang disitir oleh firman-Nya:
Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. (Al Mulk:10)
Demikian pula hal yang sama dikatakan oleh mereka dalam surat ini melalui firman-Nya:
Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia). (As Sajdah:12)
Yakni ke negeri dunia.
kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin. (As Sajdah:12)
yakni kami telah yakin dan menyaksikan sendiri bahwa janji-Mu adalah benar dan pertemuan dengan-Mu adalah benar. Dan sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah mengetahui perihal mereka, bahwa seandainya Dia mengembalikan mereka ke dunia, niscaya mereka akan mengerjakan perbuatan yang sama seperti yang dahulu biasa mereka lakukan, yaitu kekufuran dan mendustakan ayat-ayat Allah serta menentang rasul-rasul-Nya. Hal ini diungkapkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata, “Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami. (Al An’am:27), hingga akhir ayat.
Setelah Allah menjelaskan kepulangan mereka kepada-Nya pada Hari Kiamat nanti, Dia menjelaskan kondisi mereka di saat menghadap di hadapanNya, seraya berfirman, وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ “Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu,” maksudnya, orang-orang yang terus melakukan dosa-dosa besar itu, نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ “menundukkan kepalanya di hadapan Rabbnya” dengan tunduk, patuh dan hina, sambil meng-akui dosa-dosa mereka lagi memohon agar dikembalikan ke dunia, seraya mengatakan, رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا “Ya Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar.” Maksudnya, permasalahan sudah jelas sekarang bagi kami, dan kami pun telah melihatnya dengan mata kepala kami, hingga menjadi pandangan yang sangat meyakinkan, فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ “maka kembalikanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal shalih, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.” Maksudnya, kami sekarang sudah mempunyai keyakinan dengan sesuatu yang dahulu kami pernah dustakan. Maksudnya, niscaya kamu melihat suatu perkara yang sangat mengerikan dan kondisi yang sangat menakutkan, orang-orang yang merugi dan permohonan yang tidak pernah dikabulkan, karena waktu penangguhan sudah berlalu.
Saat hari hisab itu tiba, kamu akan melihat orang kafir tampak seperti pesakitan yang menunggu putusan. Dan alangkah ngerinya jika sekiranya engkau melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan pengadilan tuhannya di hari kiamat kelak, padahal dulunya mereka begitu angkuh kepada tuhan. Di sana mereka merengek, ‘ya tuhan kami, kami sekarang benar-benar taat dan patuh kepada-Mu. Kami telah melihat dengan mata kepala kami hari kebangkitan dan mendengar betapa ajaran para rasul-Mu adalah benar, maka dengan kuasa dan rahmat-Mu kembalikanlah kami ke dunia sekali saja, niscaya kami akan mengerjakan kebajikan yang engkau ridai, tidak seperti yang kami lakukan dulu. Sungguh, saat ini kami adalah orang-orang yang yakin dengan sepenuhnya. ‘ Allah tidak akan mengabulkan permintaan itu karena dia tahu benar karakter mereka. Mereka tidak akan menjadi orang baik walaupun sekiranya diberi kesempatan kembali ke dunia (lihat: surah al-an”m/6: 27’28). 13. Sebetulnya Allah mampu memaksa setiap manusia untuk beriman, namun hal tersebut justru akan merendahkan martabat mereka menjadi setara dengan matahari, bumi, langit, dan sebagainya yang tidak punya pilihan lain kecuali tunduk. Itulah mengapa Allah memberi setiap manusia pilihan, bukan paksaan, untuk beriman atau tidak. Dan jika kami menghendaki memberi petunjuk niscaya kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk bagi-Nya, tetapi telah ditetapkan perkataan dan ketetapan dari-ku bahwa pasti akan aku penuhi neraka jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama. Yang demikian itu karena kami tahu bahwa kebanyakan mereka lebih memilih jalan kesesatan daripada hidayah.
As-Sajdah Ayat 12 Arab-Latin, Terjemah Arti As-Sajdah Ayat 12, Makna As-Sajdah Ayat 12, Terjemahan Tafsir As-Sajdah Ayat 12, As-Sajdah Ayat 12 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan As-Sajdah Ayat 12
Tafsir Surat As-Sajdah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)