{31} Luqman / لقمان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأحزاب / Al-Ahzab {33} |
Tafsir Al-Qur’an Surat As-Sajdah السجدة (Sajdah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 32 Tafsir ayat Ke 23.
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَلَا تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ ۖ وَجَعَلْنَاهُ هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ ﴿٢٣﴾
wa laqad ātainā mụsal-kitāba fa lā takun fī miryatim mil liqā`ihī wa ja’alnāhu hudal libanī isrā`īl
QS. As-Sajdah [32] : 23
Dan sungguh, telah Kami anugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa, maka janganlah engkau (Muhammad) ragu-ragu menerimanya (Al-Qur’an) dan Kami jadikan Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.
Sungguh Kami telah memberikan Taurat kepada Musa, sebagaimana Kami memberimu (wahai Rasul) Al Qur’an. Jangan meragukan perjumpaan dengan Musa di malam Isra’ dan Mi’raj. Kami menjadikan Taurat sebagai petunjuk bagi Bani Israil yang membimbing mereka kepada kebenaran dan ke jalan yang lurus.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang hamba dan rasul-Nya Musa a.s., bahwa Dia telah memberinya Al-Kitab, yakni kitab Taurat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
maka janganlah kamu (Muhammad) meragukan pertemuan dengannya (Musa). (As Sajdah:23)
Menurut Qatadah maksudnya perjumpaan dengan Musa di malam beliau di-isra-kan. Kemudian diriwayatkan dari Abul Aliyah Ar-Rayyahi yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku saudara sepupu Nabi kalian, yaitu Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Diperlihatkan kepadaku di malam isra-ku Musa ibnu Imran, seorang lelaki yang berkulit hitam manis, bertubuh tinggi, berambut keriting, seakan-akan seperti seseorang dari kabilah Syanu ‘ah. Dan aku melihat Isa, seorang lelaki yang berperawakan sedang, berkulit putih kemerah-merahan, berambut ikal. Dan aku melihat Malaikat Malik penjaga neraka, juga Dajjal.
Semuanya itu diperlihatkan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di antara tanda-tanda lainnya: maka janganlah kamu (Muhammad) meragukan pertemuan dengannya. (As Sajdah:23), bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah melihat Musa dan bersua dengannya di malam beliau menjalani isra-nya.
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Usman ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Ali Al-Hilwani, telah menceritakan kepada kami Rauh ibnu Ubadah, telab, menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Abu Arubah, dari Qatadah, dari Abul Aliyah, dari Ibnu Abbas, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil. (As Sajdah:23) Bahwa Allah menjadikan Musa sebagai petunjuk bagi kaum Bani Israil. Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: maka janganlah kamu (Muhammad) meragukan pertemuan dengannya. (As Sajdah:23) Yakni pertemuan Musa dengan Tuhannya.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan Kami jadikan Al-Kitab (Taurat) itu. (As Sajdah:23)
Maksudnya, Al-Kitab yang Kami turunkan kepadanya (Musa).
petunjuk bagi Bani Israil. (As Sajdah:23)
Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam surat Al-Isra:
Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman), “Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku.” (Al Israa’:2)
Tafsir Ayat:
Ketika Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan ayat-ayatNya yang dengannya Dia mengingatkan hamba-hambaNya, yaitu al-Qur`an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka Dia menjelaskan bahwa al-Qur`an ini bukan sesuatu yang baru dari kitab-kitab suci, dan tidak pula Rasul yang membawanya adalah asing dari kalangan para rasul, karena sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ telah memberikan آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ “kepada Musa al-Kitab,” yaitu Taurat yang membenarkan al-Qur`an, yang juga telah dibenarkan oleh al-Qur`an. Maka kebenaran keduanya pun sejalan (sama) dan bukti keduanya pun telah terbukti. فَلا تَكُنْ فِي مِرْيَةٍ مِنْ لِقَائِهِ “Maka janganlah kamu ragu-ragu menerimanya,” karena sesungguhnya dalil-dalil kebenaran dan bukti-buktinya sudah sangat banyak (mutawatir), sehingga tidak ada tempat bagi keraguan dan kebimbangan, وَجَعَلْنَاهُ “dan Kami menjadikannya,” maksudnya, menjadikan al-Kitab yang Kami berikan kepada Musa هُدًى لِبَنِي إِسْرَائِيلَ “sebagai petunjuk bagi Bani Israil,” yang mereka berpedoman kepadanya dalam prinsip-prinsip agama mereka dan cabang-cabangnya, dan syariat-syariatnya sejalan dengan zaman kala itu pada Bani Israil. Adapun al-Qur`an Suci ini maka ia dijadikan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ sebagai pedoman bagi manusia seluruhnya, sebab ia adalah hidayah (pedoman) bagi segenap manusia dalam masalah agama dan dunia mereka hingga Hari Kiamat kelak. Hal itu karena kesempurnaan dan ketinggiannya.
وَإِنَّهُ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَدَيْنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ
“Dan sesungguhnya al-Qur`an itu dalam induk al-Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.” (QS. Az-Zukhruf: 4).
Untuk menguatkan jiwa rasulullah dalam mengajarkan Al-Qur’an dan menghadapi pengingkaran kaumnya, Allah berfirman bahwa sungguh, telah kami sampaikan kepada bani israil bahwa kami telah meng-anugerahkan kitab taurat kepada musa, maka janganlah engkau, wahai nabi Muhammad, ragu-ragu menerimanya, yakni Al-Qur’an; dan kami jadikan kitab taurat itu petunjuk bagi bani israil sebagaimana kami jadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umatmu. 24. Dan tidak hanya menurunkan taurat kepada bani israil, kami juga jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin dan ulama-ulama yang memberi petunjuk dengan perintah dan pertolongan kami selama mereka sabar dalam menegakkan kebenaran. Mereka senantiasa meyakini ayat-ayat kami. Ayat ini dimaksudkan untuk menghibur hati rasulullah. Bila umat beliau menentang dakwahnya, sesungguhnya bani israil dulu tidak saja menentang nabi musa melainkan juga mengajukan permintaan yang mengherankan (lihat pula: an-nis’/4: 153 dan al-m’idah/5: 24).
As-Sajdah Ayat 23 Arab-Latin, Terjemah Arti As-Sajdah Ayat 23, Makna As-Sajdah Ayat 23, Terjemahan Tafsir As-Sajdah Ayat 23, As-Sajdah Ayat 23 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan As-Sajdah Ayat 23
Tafsir Surat As-Sajdah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)