{32} As-Sajdah / السجدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | سبإ / Saba {34} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahzab الأحزاب (Golongan-Golongan Yang Bersekutu) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 33 Tafsir ayat Ke 21.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا ﴿٢١﴾
laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā
QS. Al-Ahzab [33] : 21
Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
Sungguh telah ada pada diri Rasul, pada sabdanya, perbuatannya dan keadaannya suri tauladan yang baik bagi kalian wahai orang-orang mukmin, kalian mencontohnya, maka peganglah sunnahnya. Karena sunnahnya dipegang dan dijalani oleh orang-orang yang berharap Alah dan kehidupan akhirat, memperbanyak mengingat Allah dan beristigfar kepada-Nya, serta mensyukurinya dalam setiap keadaan.
Ayat yang mulia ini merupakan dalil pokok yang paling besar, yang menganjurkan kepada kita agar meniru Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam semua ucapan, perbuatan, dan sepak terjangnya. Karena itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada kaum mukmin agar meniru sikap Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam Perang Ahzab, yaitu dalam hal kesabaran, keteguhan hati, kesiagaan, dan perjuangannya, serta tetap menanti jalan keluar dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Semoga salawat dan salam-Nya terlimpahkan kepada beliau sampai hari kiamat.
Melalui ayat ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada orang-orang yang merasa khawatir, gelisah, dan guncang dalam menghadapi urusan mereka dalam Perang Ahzab:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. (Al Ahzab:21)
Yakni mengapa kalian tidak meniru dan mengikuti jejak sifat-sifatnya? Dalam firman selanjutnya disebutkan:
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (Al Ahzab:21)
Selanjutnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan perihal hamba-hamba-Nya yang beriman yang membenarkan janji Allah kepada mereka, yang pada akhirnya Allah akan menjadikan kesudahan yang baik di dunia dan akhirat bagi mereka. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. (Al Ahzab:22)
Menurut Ibnu Abbas dan Qatadah, ayat inilah yang dimaksudkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam surat Al-Baqarah melalui firman-Nya:
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al Baqarah:214)
Inilah yang dijanjikan oleh Allah dan Rasul-Nya kepada kita, yakni cobaan dan ujian yang berakhir dengan kemenangan yang dekat.
Tafsir Ayat:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu,” di mana beliau menghadiri peperangan dengan jiwanya yang mulia itu, dan terjun langsung di medan perang, sedangkan beliau adalah manusia yang mulia lagi sempurna, pahlawan nan pemberani, lalu bagaimana bisa kalian kikir dengan diri kalian untuk melakukan suatu perkara yang mana Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sendiri langsung terjun padanya? Maka teladanilah beliau dalam perkara ini dan perkara yang lainnya.
Para ulama ushuliyyun (ahli ushul al-fiqh) berargumen dengan ayat ini atas kehujjahan perbuatan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (Baca: Perbuatan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ itu adalah dalil hukum syar’i. Pent.). Dan bahwa hukum asalnya, umat Islam itu bersuri teladan kepadanya di dalam semua hukum, kecuali ada dalil syar’i yang mengecualikan kekhususan beliau. Keteladanan itu ada dua macam: Keteladanan yang baik dan keteladanan yang buruk. Keteladanan yang baik ada pada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Orang yang meneladani beliau berarti menelusuri jalan yang dapat mengantarkannya kepada kemuliaan Allah, yaitu jalan yang lurus. Sedangkan bersuri teladan kepada selain beliau, –apabila menyalahi beliau–, maka itulah teladan yang buruk. Seperti perkataan kaum musyrikin saat mereka diseru oleh para Rasul untuk meneladani mereka, Bahkan mereka berkata,
إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُهْتَدُونَ
“Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka’.” (QS. Az-Zukhruf: 22).
Suri teladan yang baik ini hanya akan ditelurusi dan diikuti oleh orang yang menginginkan Allah dan Hari Akhir. Hal itu terjadi karena iman yang dimilikinya, rasa takut kepada Allah dan mengharapkan pahala kepadaNya, takut akan siksaNya yang semuanya mendorongnya untuk meneladani Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Rasulullah adalah teladan bagi manusia dalam segala hal, termasuk di medan perang. Sungguh, telah ada pada diri rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu dalam semua ucapan dan perilakunya, baik pada masa damai maupun perang. Namun, keteladan itu hanya berlaku bagi orang yang hanya mengharap rahmat Allah, tidak berharap dunia, dan berharap hari kiamat sebagai hari pembalasan; dan berlaku pula bagi orang yang banyak mengingat Allah karena dengan begitu seseorang bisa kuat meneladani beliau. 22. Salah satu keteladanan rasulullah adalah tidak gentar berhadapan dengan musuh. Inilah yang seharusnya diteladani oleh orang-orang mukmin pada perang khandak. Dan ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yahudi bani quraizah dan kafir mekah yang bersekutu itu, mereka berkata, ‘inilah yang dijanjikan Allah dan rasul-Nya kepada kita. Kita akan memperoleh kemenangan setelah kekalahan kita pada perang uhud. ‘ dan benarlah janji Allah dan rasul-Nya. Dan keadaan yang demikian sulit dan berat itu justru menambah keimanan dan keislaman mereka.
Al-Ahzab Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahzab Ayat 21, Makna Al-Ahzab Ayat 21, Terjemahan Tafsir Al-Ahzab Ayat 21, Al-Ahzab Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahzab Ayat 21
Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)