{32} As-Sajdah / السجدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | سبإ / Saba {34} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahzab الأحزاب (Golongan-Golongan Yang Bersekutu) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 33 Tafsir ayat Ke 24.
لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ إِنْ شَاءَ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا ﴿٢٤﴾
liyajziyallāhuṣ-ṣādiqīna biṣidqihim wa yu’ażżibal-munāfiqīna in syā`a au yatụba ‘alaihim, innallāha kāna gafụrar raḥīmā
QS. Al-Ahzab [33] : 24
agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki, atau menerima tobat mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Allah membalas orang-orang yang benar karena kebenaran dan perjuangan mereka, sedangkan mereka adalah orang-orang mukmin dan menyiksa orang-orang munafik bila Dia berkenan menyiksa mereka, dengan tidak membimbing mereka untuk bertaubat secara nasuha sebelum kematian, sehingga mereka mati di atas kekufuran, akibatnya mereka berhak masuk neraka. Atau meneriman taubat mereka dengan membimbing mereka untuk bertaubat dan kembali kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengampuni dosa-dosa dari orang-orang yang melampaui batas dirinya bila mereka bertaubat, menyayangi mereka di mana Dia membimbing mereka untuk bertaubat dengan baik.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima tobat mereka. (Al Ahzab:24)
Yakni sesungguhnya Allah hanya ingin menguji hamba-hamba-Nya dengan rasa takut dan keguncangan (gentar) agar Dia membedakan mana yang berhati buruk dan mana yang berhati baik, sehingga apa yang ada di dalam hati mereka menjadi kelihatan dalam bentuk sikap dan perbuatan. Hal ini sama sekali tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengetahui sesuatu sebelum penciptaannya. Dan sesungguhnya Allah tidak mengazab makhluk-Nya hanya berdasarkan pengetahuan Allah tentang mereka, melainkan mereka pun harus mengetahui dahulu apa yang Dia ketahui tentang diri mereka, sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ikhwalmu. (Muhammad:31)
Hal ini menyangkut pengetahuan terhadap sesuatu setelah keberadaannya, sekalipun pengetahuan mengenainya telah diketahui oleh Allah sebelum keberadaannya dalam ilmu-Nya yang terdahulu. Hal yang senada disebutkan pula oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). Dan Allah sekali-kali tidak akan memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang gaib. (Ali-Imran: 179)
Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya. (Al Ahzab:24)
Yaitu karena kesabaran mereka dalam memegang teguh apa yang telah mereka janjikan kepada Allah dan pengalamannya serta pemeliharaan mereka terhadap janji tersebut.
dan menyiksa orang-orang munafik. (Al Ahzab:24)
Mereka adalah orang-orang yang merusak janji Allah lagi menentang perintah-perintah-Nya. Akibat dari perbuatan itu mereka berhak mendapat siksa dan azab dari-Nya. Akan tetapi, mereka berada dalam kehendak Allah selama mereka di dunia, jika Dia suka membiarkan mereka tetap pada perbuatannya hingga mereka menghadap kepada-Nya, maka kelak Allah akan mengazab mereka karena dosa-dosanya. Dan jika Allah suka menjadikan mereka mau bertobat, Maka Dia akan memberi petunjuk kepada mereka untuk meninggalkan kemunafikannya, kembali kepada iman, serta beramal saleh sesudah mereka fasik dan durhaka. Dan mengingat rahmat Allah dan belas kasihan-Nya kepada makhluk-Nya lebih kuat daripada murka-Nya kepada mereka, maka disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Ahzab:24)
Tafsir Ayat:
لِيَجْزِيَ اللَّهُ الصَّادِقِينَ بِصِدْقِهِمْ “Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya” maksudnya, disebabkan kejujuran mereka dalam perkataan, berbagai kondisi dan muamalah mereka bersama Allah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ serta kesamaan lahir dengan batin mereka. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
“Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Mereka mendapatkan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.” (QS. Al-Ma`idah: 119).
Maksudnya, Kami telah menetapkan berbagai cobaan, ujian dan goncangan ini adalah agar orang yang jujur bisa dibedakan dari orang yang dusta, sehingga orang-orang yang jujur diberi balasan disebabkan kejujuran mereka.
وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ “Dan menyiksa orang-orang munafik,” yang hati dan amal perbuatan mereka berubah saat terjadinya cobaan, dan mereka tidak menunaikan apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. إِنْ شَاءَ “Jika dikehendakiNya” menyiksa mereka, yaitu dengan cara tidak menghendaki mereka mendapat petunjuk. Bahkan Allah جَلَّ جَلالُهُ sudah mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak mengandung kebaikan, maka Allah tidak memberi mereka taufikNya, أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِم “atau menerima taubat mereka,” dengan cara membimbing mereka bertaubat dan berinabah. Dan inilah yang sering terjadi bagi kemurahan dari Dzat Yang Maha Pemurah. Maka dari itu ayat ini ditutup dengan dua nama(Nya) yang mengandung makna maghfirah, karunia dan ihsan (kebaikan), seraya berfirman, إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا “Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun,” mengampuni dosa-dosa orang-orang yang telah terlanjur melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, sekalipun mereka telah banyak melakukan kemaksiatan, selama mereka datang dengan bertaubat, رحيمًا “lagi Maha Penyayang,” terhadap mereka, yang mana Dia telah membimbing mereka kepada taubat, lalu menerima taubat dan menghapus dosa-dosa yang telah mereka lakukan.
Tujuan dari pemberian keadaan yang sulit dan berat itu kepada orang mukmin adalah agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar imannya itu karena kebenarannya dengan bersabar dalam menghadapi kesulitan, dan mengazab orang munafik yang berkhianat dan merusak perjanjian, jika dia kehendaki, atau menerima tobat mereka jika mau bertobat setelah memperoleh hidayah-Nya. Sungguh, Allah maha pengampun kepada hamba yang bertobat, maha penyayang kepada hamba yang berharap rahmat-Nya. 25. Dan pada akhir perang khandak Allah menghalau orang-orang kafir itu dengan mengirim angin kencang yang membuat keadaan mereka penuh kejengkelan karena menderita kekalahan tanpa peperangan dan mereka juga tidak memperoleh keuntungan apa pun, baik ganimah maupun tawanan perang. Dengan demikian, cukuplah Allah yang menolong menghindarkan orang-orang mukmin dalam peperangan karena musuh mereka hancur tersapu angin kencang. Dan Allah mahakuat, mahaperkasa; tidak ada yang mampu mengalahkan dan melemahkan-Nya.
Al-Ahzab Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahzab Ayat 24, Makna Al-Ahzab Ayat 24, Terjemahan Tafsir Al-Ahzab Ayat 24, Al-Ahzab Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahzab Ayat 24
Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”
(HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran