{32} As-Sajdah / السجدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | سبإ / Saba {34} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahzab الأحزاب (Golongan-Golongan Yang Bersekutu) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 33 Tafsir ayat Ke 46.
وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا ﴿٤٦﴾
wa dā’iyan ilallāhi bi`iżnihī wa sirājam munīrā
QS. Al-Ahzab [33] : 46
dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi.
Penyeru kepada Tauhid Allah dan ibadah kepada-Nya semata dengan perintah-Nya kepadamu, serta lampu yang bercahaya bagi siapa yang ingin mengambil cahaya darimu. Perkaramu sangat jelas, kamu membawa kebenaran seperti matahari dalam cahaya dan sinarnya, hanya pengingkarlah yang mengingkarinya.
Firman AHah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya. (Al Ahzab:46)
Maksudnya menyeru kepada semua makhluk untuk menyembah Tuhan mereka. Hal ini berdasarkan perintah dari Allah yang ditujukan kepadanya untuk menyampaikan hal tersebut.
dan untuk jadi cahaya yang menerangi. (Al Ahzab:46)
Yakni kebenaran yang kamu sampaikan sangat jelas dan gamblang perihalnya sama dengan kejelasan dan kegamblangan sinar mentari, tiada seorang pun yang mengingkarinya kecuali hanya orang yang membangkang tidak mau tunduk kepada kebenaran.
(46) Keempat: دَاعِيًا إِلَى اللَّهِ”Untuk menjadi penyeru kepada Allah,” maksudnya, dia diutus oleh Allah untuk mengajak manusia kepada Rabb mereka dan merangsang mereka kepada kemurahanNya, memerintah mereka beribadah hanya kepadaNya, yang karenanyalah mereka diciptakan. Dan hal ini mengharuskan sikap istiqamah (konsisten dan berkomitmen) kepada syariat yang diserukan olehnya dan menjelaskan rincian syariat yang dia serukan itu, yaitu memperkenalkan Rabb mereka kepada mereka melalui sifat-sifatNya yang suci dan menyucikanNya dari segala hal yang tidak laik bagi keagunganNya, serta menjelaskan berbagai macam bentuk ubudiyah dan berdakwah kepada Allah dengan cara yang paling mudah yang bisa mengantarkan kepadaNya, serta memberikan yang hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya, ikhlas dalam berdakwah kepada Allah, bukan kepada dirinya serta bukan mengagungkan dirinya, sebagaimana hal itu muncul pada kebanyakan jiwa manusia dalam kedudukan ini. Semua itu berdasarkan izin, perintah, kehendak, dan takdir Allah kepadanya untuk berdakwah.
Kelima: Keberadaan beliau سِرَاجًا مُنِيرًا “untuk menjadi cahaya yang menerangi.” Hal ini menuntut bahwa manusia tengah berada dalam kegelapan besar, tidak ada cahaya yang dapat dijadikan sebagai petunjuk (penerang) dalam kegelapan-kegelapannya, dan tidak juga ada ilmu yang dijadikan sebagai penunjuk jalan pada semua penjurunya, hingga Allah جَلَّ جَلالُهُ mendatangkan Nabi yang mulia ini, lalu Allah جَلَّ جَلالُهُ menerangi kegelapan-kegelapan itu dengannya, dan mengajarkan ilmu melaluinya dari berbagai kebodohan, dan dengannya pula Dia memberikan petunjuk kepada orang yang sesat menuju jalan yang lurus, hingga Nabi menjadi manusia yang istiqamah yang telah menjelaskan jalan (kebenaran) untuk mereka. Maka mereka pun berjalan di belakang sang pemimpin ini (mengikutinya), dengannya mereka mengetahui kebaikan dan keburukan, (dapat membedakan mana) orang-orang yang berbahagia dan (mana) orang-orang yang sengsara, dan mereka berpedoman kepadanya untuk mengenal ma’bud (sembahan) mereka, dan mereka mengenalnya dengan karakterkarakternya yang terpuji, perbuatan-perbuatannya yang lurus dan keputusankeputusannya yang benar.
45-46. Usai menjelaskan agungnya rahmat yang Allah berikan kepada orang beriman, Allah lalu menjelaskan fungsi pengutusan nabi Muhammad. Wahai nabi Muhammad! sesungguhnya kami mengutusmu kepada seluruh umat manusia untuk menjadi saksi kebenaran agama islam dan agama yang dibawa para rasul sebelum kamu, pembawa kabar gembira bagi mereka yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya serta beramal saleh, dan pemberi peringatan kepada orang-orang yang tidak menerima ajaran Allah, dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya, agar manusia meninggalkan kebatilan, dan kami juga mengutusmu sebagai cahaya yang menerangi jalan hidup manusia. 47. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mantap keimanannya bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah, yakni surga yang penuh kenikmatan (lihat juga: y’nus/10: 26 dan asy-syu’ar’/42: 22).
Al-Ahzab Ayat 46 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahzab Ayat 46, Makna Al-Ahzab Ayat 46, Terjemahan Tafsir Al-Ahzab Ayat 46, Al-Ahzab Ayat 46 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahzab Ayat 46
Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)