{33} Al-Ahzab / الأحزاب | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فاطر / Fatir {35} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Saba سبإ (Kaum Saba’) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 34 Tafsir ayat Ke 3.
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ ۖ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ ۖ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ ﴿٣﴾
wa qālallażīna kafarụ lā ta`tīnas-sā’ah, qul balā wa rabbī lata`tiyannakum ‘ālimil-gaibi lā ya’zubu ‘an-hu miṡqālu żarratin fis-samāwāti wa lā fil-arḍi wa lā aṣgaru min żālika wa lā akbaru illā fī kitābim mubīn
QS. Saba [34] : 3
Dan orang-orang yang kafir berkata, “Hari Kiamat itu tidak akan datang kepada kami.” Katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku yang mengetahui yang gaib, Kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sekalipun seberat zarrah baik yang di langit maupun yang di bumi, yang lebih kecil dari itu atau yang lebih besar, semuanya (tertulis) dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh),”
Orang-orang kafir yang mengingkari kebangkitan berkata: Kiamat tidak akan datang kepada kami. Katakanlah wahai Rasul: Tidak demi Allah Rabb-ku, ia pasti akan datang. Hanya saja saat kedatangannya hanya diketahui oleh Allah yang Maha Mengetahui yang ghaib, di mana tidak samar bagi-Nya seekor semut pun di langit dan di bumi, tiada yang lebih besar atau lebih kecil dari itu kecuali ia telah tertulis dalam kitab yang nyata, yaitu Lauhul Mahfuzh.
Ini merupakan salah satu dari ketiga ayat yang tidak ada keempatnya yang melaluinya Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menegaskan dengan memakai sumpah menyebut nama Tuhannya bahwa hari berbangkit itu (hari kiamat) benar-benar akan terjadi. Diperintahkan demikian pada saat orang-orang kafir dan orang-orang yang ingkar akan hari kiamat mengingkarinya.
Salah satu dari ketiga ayat tersebut disebutkan dalam surat Yunus melalui firman-Nya:
Dan mereka menanyakan kepadamu, “Benarkah (azab yang dijanjikan) itu? Katakanlah, “Ya, demi Tuhanku, sesungguhnya azab itu adalah benar dan kamu sekali-kali tidak bisa luput (darinya).” (Yunus:53)
Yang kedua adalah ayat dalam surat ini, yaitu firman-Nya:
Dan orang-orang yang kafir berkata, “Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami.” Katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu.” (Saba’:3)
Dan yang ketiga terdapat di dalam surat At-Tagabun melalui firman-Nya:
Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, “Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (At-Tagabun: 7)
Untuk itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Katakanlah, “Pasti datang, demi Tuhanku, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. (Saba’:3)
Kemudian disebutkan sifat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengukuhkan dan memperkuat hal ini. Untuk itu disebutkan dalam firman selanjutnya:
(Dialah Allah) Yang mengetahui yang gaib. Tidak ada tersembunyi dari-Nya seberat zarrah pun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut di dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (Saba’:3)
Mujahid dan Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Tidak ada tersembunyi dari-Nya. (Saba’:3) Yakni tidak ada yang gaib dari-Nya.
Dengan kata lain, semuanya berada di bawah pengetahuan-Nya, maka tiada sesuatu pun yang samar bagi-Nya. Semua tulang itu sekalipun telah bercerai-berai dan lenyap serta tercabik-cabik dagingnya, Dia mengetahui ke mana perginya tulang-tulang itu dan tercerai-berai ke mana. Dia mampu mengembalikannya sebagaimana Dia menciptakannya pada yang pertama kali. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
(3) Setelah Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan keagunganNya melalui sifat-sifat yang Dia sandangkan pada diriNya; dan hal ini mengharuskan mengagungkan dan menyucikanNya serta beriman kepadaNya, maka Dia menyebutkan bahwa di antara golongan-golongan manusia ada sekelompok manusia yang tidak menghargai Rabbnya dengan sebenar-benarnya dan tidak mengagungkanNya dengan pengagungan yang sebenarnya, malah mereka kafir kepadaNya dan mengingkari kekuasaanNya untuk menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati dan adanya kiamat, dan dengan itu mereka menentang RasulrasulNya, seraya berfirman, وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا “Dan orang-orang yang kafir berkata,” maksudnya, kafir kepada Allah, rasulrasulNya dan ajaran yang mereka bawa. Maka disebabkan kekafiran itu, mereka berkata, لا تَأْتِينَا السَّاعَةُ “Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami.” Maksudnya, tidaklah kiamat itu melainkan kehidupan dunia ini saja, kami mati dan hidup!
Lalu Allah memerintah RasulNya untuk membantah perkataan mereka dan mematahkannya serta bersumpah tentang kebangkitan, bahwa kebangkitan itu pasti akan datang kepada mereka. Dan untuk hal itu Dia berdalil (berargumen) dengan dalil bahwa siapa yang membenarkannya, maka dia harus membenarkan kebangkitan dengan pasti, yaitu ilmu Allah جَلَّ جَلالُهُ yang Mahaluas lagi meliputi segala sesuatu, seraya berfirman, عَالِمِ الْغَيْبِ “yang mengetahui yang ghaib,” maksudnya, perkara-perkara yang ghaib dari pandangan mata kita dan dari pengetahuan kita, maka bagaimana dengan yang nampak? (Tentu Dia lebih mengetahuinya) kemudian Dia mengukuhkan ilmuNya serya berfirman, لا يَعْزُبُ “Tidak ada yang tersembunyi,” maksudnya, tidak ada yang lepas dari pengetahuan Allah, مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلا فِي الأرْضِ “seberat biji sawi pun yang ada di langit dan yang ada di bumi,” maksudnya, segala sesuatu dengan raga dan bagianbagiannya, hingga bagian yang terkecil dari bagianbagian tersebut, yaitu serpihanserpihannya, وَلا أَصْغَرُ مِنْ ذَلِكَ وَلا أَكْبَرُ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ “dan tidak ada pula yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata.” Maksudnya, semua telah diliputi oleh ilmuNya, telah dicatat oleh penaNya dan telah termuat di dalam KitabNya yang nyata, yaitu Lauh Mahfuzh.
Maka, Tuhan yang tidak ada yang tersembunyi dari ilmuNya sebesar atom pun lalu yang lebih kecil darinya dalam sepanjang waktu, dan mengetahui yang berkurang dari bumi berupa mayat dan apa-apa yang tersisa dari jasad mereka itu Kuasa menghidupkan kembali mereka adalah tentu lebih pasti, dan kebangkitan mereka tidak lebih aneh daripada ilmu yang meliputi segala sesuatu ini.
-4. Kedatangan hari kiamat itu tiada lain agar dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan semasa di dunia. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia, yakni surga.
Saba Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti Saba Ayat 3, Makna Saba Ayat 3, Terjemahan Tafsir Saba Ayat 3, Saba Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Saba Ayat 3
Tafsir Surat Saba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)