{33} Al-Ahzab / الأحزاب | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فاطر / Fatir {35} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Saba سبإ (Kaum Saba’) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 34 Tafsir ayat Ke 9.
أَفَلَمْ يَرَوْا إِلَىٰ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنْ نَشَأْ نَخْسِفْ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ ﴿٩﴾
a fa lam yarau ilā mā baina aidīhim wa mā khalfahum minas-samā`i wal-arḍ, in nasya` nakhsif bihimul-arḍa au nusqiṭ ‘alaihim kisafam minas-samā`, inna fī żālika la`āyatal likulli ‘abdim munīb
QS. Saba [34] : 9
Maka apakah mereka tidak memperhatikan langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka kepingan-kepingan dari langit. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya).
Apakah orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Hari Akhirat itu tidak melihat keagungan kuasa Allah yang ada di depan mereka dan di belakang mereka, berupa langit dan bumi yang mencengangkan akal, dan bahwa keduanya telah mengelilingi mereka? Bila Kami berkehendak, maka Kami membenamkan bumi sebagaimana yang Kami lakukan kepada Qarun, atau menurunkan potongan azab atas mereka sebagaimana yang Kami lakukan kepada kaum Syu’aib, sungguh langit telah menghujani mereka dengan api yang membakar mereka. Sesungguhnya kuasa Kami yang Kami sebutkan di atas mengandung petunjuk yang nyata bagi setiap hamba yang kembali kepada Rabb-nya dengan bertaubat, mengakui Tauhid-Nya dan mengikhlaskan ibadah untuk-Nya.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingatkan kepada mereka akan kekuasaanNya yang mampu menciptakan langit dan bumi. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? (Saba’:9)
Yakni ke mana pun mereka pergi, langit tetap menaungi mereka dan bumi berada di bawah mereka. Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu Kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami). (Az-Zariyat: 47-48)
Abdu ibnu Humaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, dari Ma’mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya: Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? (Saba’:9) Bahwa jika engkau melihat ke arah kanan atau arah kirimu atau memandang ke depanmu atau ke belakangmu, niscaya kamu melihat langit dan bumi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. (Saba’:9)
Yakni seandainya Kami menghendaki hal tersebut, tentulah Kami dapat melakukannya disebabkan kezaliman mereka dan kekuasaan Kami atas mereka. Tetapi Kami sengaja menangguhkan hal tersebut karena sifat penyantun Kami dan sifat pemaaf Kami. Selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya). (Saba’:9)
Menurut Ma’mar dari Qatadah, makna munib ialah bertobat. Sufyan dari Qatadah mengatakan bahwa al-munib artinya kembali kepada jalan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Dengan kata lain, sesungguhnya seorang hamba yang cerdik pandai lagi banyak mengingat Allah bila memperhatikan penciptaan langit dan bumi benar-benar dapat menyimpulkan kekuasaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang dapat membangkitkan jasad-jasad yang telah mati dan menghidupkan mereka kembali. Karena sesungguhnya Tuhan yang mampu menciptakan langit yang begitu tinggi lagi luas, dan yang menciptakan bumi yang terhampar luas, benar-benar mampu pula untuk mengembalikan tubuh dan tulang belulang yang telah bercerai-berai menjadi satu, lalu menghidupkannya kembali. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan Tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. (Yaa Siin:81)
Dan Firman-Nya:
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Al-Mu-min: 57)
(9) Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ mengingatkan mereka kepada dalil aqli (rasio) yang membuktikan tidak adanya kemustahilan bagi “kebangkitan” yang mereka anggap mustahil. Dan sesungguhnya kalau saja mereka mau memperhatikan kepada apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, berupa langit dan bumi, kemudian mereka melihat sebagian dari kekuasaan Allah di dalamnya yang mencengangkan akal, dan sebagian dari keagungannya yang membuat para ilmuan terperangah, dan bahwa sesungguhnya penciptaan keduanya dan segala apa yang ada di dalamnya berupa berbagai macam makhluk itu jauh lebih besar daripada sekedar menghidupkan kembali manusia dari dalam kubur sesudah kematian mereka, maka apa gerangan yang mendorong mereka untuk melakukan pendustaan itu, padahal mereka meyakini apa yang lebih agung (hebat, besar dan luar biasa. Pent.) daripadanya? Ya, memang itu adalah berita ghaib, hingga sekarang mereka belum menyaksikannya, maka dari itu mereka mendustakannya.
Allah berfirman, إِنْ نَشَأْ نَخْسِفْ بِهِمُ الأرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ “Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit,” maksudnya, sebagai azab. Sebab langit dan bumi berada di bawah kendali Kami. Maka jika Kami memerintah keduanya, niscaya keduanya tidak akan mendurhakai perintah Kami, maka waspadalah atas sikap kalian yang terus melakukan pendustaan, karena kami akan menghukum kalian dengan hukuman (siksaan) yang paling berat.
إِنَّ فِي ذَلِكَ “Sesungguhnya pada yang demikian itu” maksudnya, pada penciptaan langit dan bumi serta apa-apa yang ada pada keduanya berupa berbagai macam makhluk, لآيَةً لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ “benar-benar terdapat tanda bagi setiap hamba yang kembali.” Semakin besar inabah seorang hamba kepada Allah, maka semakin besar pula pelajaran-pelajaran yang dia dapat dari ayat-ayat itu. Sebab orang yang kembali (berinabah) kepada Allah itu tulus menghadap kepada Rabbnya, keinginan dan kemauannya sudah terfokus kepada Rabbnya, dan dia selalu kembali kepadaNya dalam setiap urusannya, sehingga dia menjadi dekat kepada Rabbnya, dia sama sekali tidak mempunyai keinginan kecuali sibuk mencari keridhaanNya. Maka pengamatannya terhadap semua makhluk (ciptaan) adalah pengamatan yang penuh perenungan dan pelajaran, bukan penglihatan kelalaian yang tidak bermanfaat.
Menampik tuduhan keji orang kafir itu Allah berfirman, ‘maka apakah mereka tidak memperhatikan langit yang tinggi dan hamparan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka’ semua berada dalam kekuasaan kami. Jika kami menghendaki, niscaya kami benamkan mereka di bumi sebagaimana kami telah membenamkan qarun, atau kami jatuhkan kepada mereka kepingan-kepingan dari langit, yakni pecahan benda-benda angkasa. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah bagi setiap hamba yang kembali, yakni memohon ampun kepada-Nya. ’10-11. Usai menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta yang diharapkan dapat meningkatkan keimanan manusia, pada ayat ini Allah menyebutkan anugerah-Nya kepada salah seorang hamba yang taat, nabi daud. Dan sungguh, telah kami berikan kepada daud karunia yang besar dari kami. Kami berfirman, ‘wahai gunung-gunung dan burung-burung! bertasbihlah berulang-ulang bersama daud. ‘ dan selain anugerah itu, kami juga telah melunakkan besi untuknya seperti lilin agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Lalu kami perintahkan, ‘buatlah baju besi yang besar-besar dan ukur-lah anyamannya agar nyaman dipakai dan menjadi perisai bagi pemakainya. ‘ dan sebagai bentuk syukur atas anugerah itu kami berfirman kepadanya, ‘kerjakanlah kebajikan. Sungguh, aku maha melihat apa yang kamu kerjakan. ‘.
Saba Ayat 9 Arab-Latin, Terjemah Arti Saba Ayat 9, Makna Saba Ayat 9, Terjemahan Tafsir Saba Ayat 9, Saba Ayat 9 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Saba Ayat 9
Tafsir Surat Saba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)