{33} Al-Ahzab / الأحزاب | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فاطر / Fatir {35} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Saba سبإ (Kaum Saba’) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 34 Tafsir ayat Ke 10.
۞ وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا ۖ يَا جِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ ۖ وَأَلَنَّا لَهُ الْحَدِيدَ ﴿١٠﴾
wa laqad ātainā dāwụda minnā faḍlā, yā jibālu awwibī ma’ahụ waṭ-ṭaīr, wa alannā lahul-ḥadīd
QS. Saba [34] : 10
Dan sungguh, Telah Kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami berfirman), “Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud,” dan Kami telah melunakkan besi untuknya,
Sungguh Kami telah memberi Dawud kenabian, kitab dan ilmu, dan Kami berfirman kepada gunung-gunung dan burung-burung: Bertasbihlah bersamanya. Dan Kami melunakkan besi baginya, sehingga besi itu layaknya adonan yang dia bisa buat sebagaimana yang dia kehendaki.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang nikmat yang telah Dia karuniakan kepada hamba dan rasul-Nya Daud a.s., yaitu Dia telah memberinya keutamaan yang jelas, menghimpunkan baginya antara kenabian dan kerajaan yang kokoh, dan bala tentara yang berperalatan lengkap serta banyak bilangannya, Allah juga telah memberinya suara yang indah apabila ia bertasbih, maka ikut bertasbih pula bersamanya gunung-gunung yang terpancang dengan kokohnya lagi tinggi-tinggi itu, dan semua burung yang terbang terhenti karenanya, lalu menjawab tasbihnya dengan berbagai bahasa.
Di dalam kitab sahih disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mendengar suara Abu Musa Al-Asy’ari r.a. di malam hari sedang membaca Al-Qur’an. Maka beliau berhenti dan mendengarkan bacaannya, kemudian bersabda:
Sesungguhnya orang ini benar-benar telah dianugrahi sebagian dari suara merdunya keluarga Daud.
Abu Usman An-Nahdi mengatakan bahwa ia belum pernah mendengar suara alat musik apa pun (di masanya) yang lebih indah dan lebih merdu daripada suara Abu Musa Al-Asy’ari r a.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
bertasbihlah berulang-ulang. (Saba’:10)
Menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang artinya ialah bertasbihlah.
Abu Maisarah menduga bahwa awwibi berasal dari bahasa Habsyah yang artinya bertasbihlah, tetapi kebenarannya masih diragukan, karena ta-wib menurut istilah bahasa Arab artinya menjawab, yakni gunung-gunung dan burung-burung diperintahkan untuk menjawab tasbihnya Nabi Daud menurut caranya masing-masing.
Abul Qasim alias Abdur Rahman Ibnu Ishaq Az-Zujaji mengatakan di dalam kitabnya yang berjudul Al-Jumal, Bab “Nida”, sehubungan dengan makna firman-Nya: Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud. (Saba’:10) Yakni berjalanlah bersamanya di siang hari sepenuhnya, karena makna التَّأْوِيبُ ialah berjalan di siang hari seluruhnya, sedangkan kebalikannya ialah الْإِسْآدُ yang artinya berjalan di malam hari seluruhnya.
Demikianlah teks pendapat Abul Qasim. Tetapi pendapatnya ini aneh sekali, kami tidak menemukannya pada yang lain, sekalipun bila ditinjau dari segi lugah (bahasa) ada alasan yang mendukungnya. Akan tetapi, jauh dari makna yang dimaksud oleh ayat ini. Pendapat yang benar adalah makna yang pertama tadi, yaitu bertasbihlah bersama Daud. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan kami telah melunakkan besi untuknya. (Saba’:10)
Al-Hasan Al-Basri, Qatadah, Al-A’masy, dan lain-lainnya mengatakan bahwa untuk melunakkan besi bagi Nabi Daud tidak perlu memasukkannya ke dalam tungku api, dan tidak perlu palu untuk membentuknya, tetapi Daud dapat memintalnya dengan tangannya seperti halnya memintal kapas untuk menjadi benang.
(10-11) Kami telah memberikan nikmat kepada hamba dan Rasul Kami, Dawud ‘alaihissalam, dan Kami memberikan karunia kepadanya berupa ilmu yang bermanfaat, amal shalih, dan berbagai nikmat agama dan dunia. Dan di antara nikmatNya kepadanya adalah:
1. Allah جَلَّ جَلالُهُ mengistimewakannya dengan memerintah bendabenda mati seperti gunung-gunung dan hewan-hewan dari jenis burung untuk bertasbih berulangulang bersamanya memuji Tuhannya sebagai (bentuk) kepatuhan kepadaNya. Ini merupakan nikmat kepada Dawud ‘alaihissalam, karena hal itu menjadi salah satu keistimewaannya yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumnya dan sesudahnya; dan hal ini menjadi pembangkit baginya dan bagi yang lain untuk bertasbih kepada Allah apabila mereka melihat benda-benda mati dan berbagai hewan merespons sesuatu dengan bertasbih kepada Rabbnya, mengagungkan, membesarkan dan memujiNya. Hal ini termasuk hal yang membangkitkan semangat berdzikir kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ .
2. Sesungguhnya hal itu terjadi, (sebagaimana pendapat kebanyakan ulama), adalah karena kemerduan suara Dawud. Sebab Allah جَلَّ جَلالُهُ telah mengaruniakan kepadanya suara yang sangat indah yang mengungguli manusia lainnya. Dan apabila dia mengulang-ulang tasbih, tahlil dan tamjîj dengan suara yang sangat merdu lagi indah itu, maka setiap orang yang mendengarnya, dari bangsa jin dan manusia hingga burungburung dan gunung-gunung tertarik padanya dan ikut bertasbih memuji Rabbnya.
3. Dan bahwa bisa jadi Nabi Dawud mendapat pahala tasbih mereka, karena dia telah menjadi sebabnya, mereka bertasbih mengikutinya.
Di antara karunia Allah جَلَّ جَلالُهُ kepadaNya adalah Allah melunakkan besi untuknya untuk membuat baju besi yang sempurna, dan Allah mengajarkan kepadanya cara membuatnya, yaitu mengukurnya dalam فِي السَّرْدِ “anyamannya.” Maksudnya, dia mengukurnya seukuran lingkaran dan membuatnya, lalu menganyamkannya. Allah berfirman,
وَعَلَّمْنَاهُ صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَكُمْ لِتُحْصِنَكُمْ مِنْ بَأْسِكُمْ فَهَلْ أَنْتُمْ شَاكِرُونَ
“Dan telah Kami ajarkan kepada Dawud (cara) membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperangan; maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).” (Al-Anbiya`: 80). ضضض
Ketika Allah menjelaskan apa yang dikaruniakanNya kepadanya dan kepada keluarganya, maka Dia memerintahkannya supaya bersyukur kepadaNya dan beramal shalih serta selalu merasa diawasi oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ di dalamnya di mana Allah telah memperbaiki keadaannya dan menjaganya dari segala hal yang merusak. Sebab, sesungguhnya Allah Maha Melihat semua perbuatan mereka dan mengetahuinya, tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi dariNya.
10-11. Usai menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta yang diharapkan dapat meningkatkan keimanan manusia, pada ayat ini Allah menyebutkan anugerah-Nya kepada salah seorang hamba yang taat, nabi daud. Dan sungguh, telah kami berikan kepada daud karunia yang besar dari kami. Kami berfirman, ‘wahai gunung-gunung dan burung-burung! bertasbihlah berulang-ulang bersama daud. ‘ dan selain anugerah itu, kami juga telah melunakkan besi untuknya seperti lilin agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Lalu kami perintahkan, ‘buatlah baju besi yang besar-besar dan ukur-lah anyamannya agar nyaman dipakai dan menjadi perisai bagi pemakainya. ‘ dan sebagai bentuk syukur atas anugerah itu kami berfirman kepadanya, ‘kerjakanlah kebajikan. Sungguh, aku maha melihat apa yang kamu kerjakan. ’10-11
Saba Ayat 10 Arab-Latin, Terjemah Arti Saba Ayat 10, Makna Saba Ayat 10, Terjemahan Tafsir Saba Ayat 10, Saba Ayat 10 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Saba Ayat 10
Tafsir Surat Saba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)