{33} Al-Ahzab / الأحزاب | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فاطر / Fatir {35} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Saba سبإ (Kaum Saba’) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 34 Tafsir ayat Ke 11.
أَنِ اعْمَلْ سَابِغَاتٍ وَقَدِّرْ فِي السَّرْدِ ۖ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ ﴿١١﴾
ani’mal sābigātiw wa qaddir fis-sardi wa’malụ ṣāliḥā, innī bimā ta’malụna baṣīr
QS. Saba [34] : 11
yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Buatlah baju-baju besi yang sempurna dan luas, tancapkan paku-paku pada sambungan-sambungannya, jangan membuat lingkaran-lingkaran kecil karena ia lemah, sehingga baju perang tidak akan mampu melindungi, dan jangan menjadikannya besar sehingga ia memberatkan pemakainya. Beramallah wahai Dawud dan keluargamu untuk taat kepada Allah. Sesungguhnya Aku Maha Melihat apa yang kalian lakukan, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Ku.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
buatlah baju besi yang besar-besar. (Saba’:11)
Yaitu baju-baju besi yang dianyam lagi besar-besar.
Qatadah mengatakan bahwa Daud adalah orang yang mula-mula membuat baju besi dengan dianyam. Dan sesungguhnya sebelum itu baju besi-hanya berupa lempengan-lempengan.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Ibnu Sama’ah, telah menceritakan kepada kami Ibnu Damrah, dari Ibnu Syauzab yang mengatakan bahwa Daud a.s. setiap hari dapat membuat sebuah baju besi, lalu ia menjualnya dengan harga enam ribu dirham, dua ribu untuk dirinya dan keluarganya, sedangkan yang empat ribu dia belikan makanan pokok untuk memberi makan kaum Bani Israil.
dan ukurlah anyamannya. (Saba’:11)
Ini merupakan petunjuk dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Daud dalam mengajarinya cara membuat baju besi.
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan ukurlah anyamannya. (Saba’:11) Janganlah kamu menjadikan pakunya kecil karena akan membuatnya longgar pada lingkaran. Jangan pula kamu menjadikannya besar karena mengalami keausan, tetapi pakailah paku yang berukuran sedang.
Al-Hakam ibnu Uyaynah mengatakan, bahwa janganlah engkau memakai paku yang besar karena akan aus, jangan pula memakai paku kecil karena longgar. Hal yang sama telah diriwayatkan dari Qatadah dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang dimaksud dengan as-sard ialah lingkaran besi. Sebagian dari mereka mengatakan bahwa bila dikatakan baju besi yang dianyam, istilah Arabnya ialah dar’un masrudah.
Sebagai dalilnya ialah ucapan seorang penyair yang mengatakan:
Keduanya memakai baju besi yang dianyam, sebagaimana baju besi buatan Nabi Daud atau baju besi yang biasa dipakai oleh Tubba’ (buatan negeri Yaman).
Al-Hafiz Ibnu Asakir mengatakan dalam biografi Daud a.s. melalui jalur Ishaq ibnu Bisyr yang di dalamnya terdapat kisah dari Abul Yas, dari Wahb ibnu Munabbih, yang kesimpulannya seperti berikut:
Bahwa Daud a.s. keluar dengan menyamar, lalu ia menanyakan tentang dirinya kepada kafilah-kafilah yang datang. Maka tidaklah ia menanyai seseorang, melainkah orang tersebut memujinya dalam hal ibadah dan sepak terjangnya.
Wahb ibnu Munabbih melanjutkan, bahwa pada akhirnya Allah mengutus malaikat dalam rupa seorang lelaki. Kemudian lelaki itu dijumpai oleh Daud a.s., lalu Daud menanyakan kepadanya dengan pertanyaan yang biasa ia kemukakan kepada orang lain. Maka malaikat itu menjawab, “Dia adalah seorang yang paling baik buat dirinya sendiri dan buat orang lain, hanya saja di dalam dirinya terdapat suatu pekerti yang seandainya pekerti itu tidak ada pada dirinya, tentulah dia adalah seorang yang kamil.” Daud bertanya, “Pekerti apakah itu?” Malaikat menjawab, “Dia makan dan menafkahi anak-anaknya dari harta kaum muslim.’ yakni baitul mal.
Maka pada saat itu juga Nabi Daud a.s. menghadapkan diri kepada Tuhannya seraya berdoa, semoga Dia mengajarkan kepadanya suatu pekerjaan yang dilakukan tangannya sendiri sehingga menjadi orang yang berkecukupan dan dapat membiayai anak-anak dan keluarganya. Lalu Allah melunakkan besi baginya dan mengajarkan kepadanya cara membuat baju besi. lalu Daud dikenal sebagai pembuat baju besi, dia adalah orang yang mula-mula membuat baju besi.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman: buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya (Saba’:11) Yang dimaksud dengan sard ialah pakunya lingkaran besi yang dipakai sebagai anyaman baju besi.
Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Daud bekerja sebagai pembuat baju besi. Apabila telah selesai, maka ia jual, sepertiga dari hasil penjualan itu dia sedekahkan, sepertiganya lagi ia belikan keperluan hidup untuk mencukupi keluarga dan anak-anaknya, sedangkan yang sepertiganya lagi ia pegang untuk ia sedekahkan setiap harinya, hingga selesai dari membuat baju besi lainnya.
Wahb ibnu Munabbih melanjutkan bahwa sesungguhnya Allah telah memberi sesuatu kepada Daud yang belum pernah Dia berikan kepada orang lain, yaitu berupa suara yang bagus. Disebutkan bahwa sesungguhnya apabila Daud membaca kitab Zabur, maka semua hewan liar berkumpul kepadanya, sehingga Daud dapat memegang lehernya, sedangkan hewan liar itu tidak lari darinya (jinak). Dan tidaklah setan membuat seruling dan alat musik tiup lainnya, melainkan berdasarkan nada suara yang dikeluarkan oleh Daud a.s. Dan Nabi Daud a.s. adalah seorang yang tekun dan pekerja keras. Dan tersebutlah bahwa apabila ia membuka kitab Zabur untuk dibacanya, maka suaranya seakan-akan seperti suara buluh perindu. Disebutkan bahwa Daud telah dianugerahi tujuh puluh suara buluh perindu di tenggorokannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan kerjakanlah amalan yang saleh. (Saba’:11) Artinya, gunakanlah nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepadamu untuk mengerjakan amal saleh.
Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan. (Saba’:11)
Yakni mengawasi kalian dan melihat semua amal perbuatan dan ucapan kalian, tiada sesuatu pun darinya yang samar bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
10-11. Kami telah memberikan nikmat kepada hamba dan rasul kami, Dawud, dan Kami memberikan karunia kepadanya berupa ilmu yang bermanfaat, amal shalih, dan berbagai nikmat agama dan dunia. Dan di antara nikmatNya kepadanya adalah,
1. Allah mengistimewakannya dengan memerintah benda-benda mati seperti gunung-gunung dan hewan-hewan dari jenis burung untuk bertasbih berulang-ulang bersamanya memuji Tuhannya sebagai (bentuk) kepatuhan kepadaNya. Ini merupakan nikmat kepada Dawud, karena hal itu menjadi salah satu keistimewaannya yang belum pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumnya dan sesudahnya; dan hal ini menjadi pembangkit baginya dan bagi yang lain untuk bertasbih kepada Allah apabila mereka melihat benda-benda mati dan berbagai hewan merespons sesuatu dengan bertasbih kepada Rabbnya, mengagungkan, membesarkan dan memujiNYa. Hal ini termasuk hal yang membangkitkan semangat berdzikir kepada Allah.
2. Sesungguhnya hal itu terjadi, (sebagaimana pendapat kebanyakan ulama), adalah karena kemerduan suara Dawud. Sebab Allah telah mengaruniakan kepadanya suara yang sangat indah yang mengungguli manusia lainnya. Dan apabila dia mengulang-ulang tasbih, tahlil dan tamjid dengan suara yang sangat merdu lagi indah itu, maka setiap orang yang mendengarnya, dari bangsa jin dan manusia hingga burung-burung dan gunung-gunung tertarik padanya dan ikut bertasbih memuji Rabbnya.
3. Dan bahwa bisa jadi Nabi Dawud mendapat pahala tasbih mereka, karena dia telah menjadi sebabnya, karena dia telah menjadi sebabnya, mereka beratsbih mengikutinya.
Di antara karunia Allah kepadaNYa adalah Allah melunakkan besi untuknya membuat baju besi yang sempurna, dan Allah mengajarkan kepadanya cara membuatnya, yaitu mengukurnya dalam “anyamannya.” Maksudnya, dia mengukurnya seukuran lingkaran dan membuatnya, lalu menganyamkannya. Allah berfirman,” Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).” (Al-Anbiya:80)
Ketika Allah menjelaskan apa yang dikaruniakanNya kepadanya dan kepada keluarganya, maka Dia memerintahkannya supaya bersyukur kepadaNya dan beramal shalih serta selalu merasa diawasi oleh Allah di dalamnya di mana Allah telah memperbaiki keadaannya dan menjaganya dari segala hal yang merusak. Sebab, sesungguhnya Allah Maha Melihat semua perbuatan mereka dan mengetahuinya, tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi dariNya.
10-11. Usai menjelaskan tanda-tanda kekuasaan-Nya di alam semesta yang diharapkan dapat meningkatkan keimanan manusia, pada ayat ini Allah menyebutkan anugerah-Nya kepada salah seorang hamba yang taat, nabi daud. Dan sungguh, telah kami berikan kepada daud karunia yang besar dari kami. Kami berfirman, ‘wahai gunung-gunung dan burung-burung! bertasbihlah berulang-ulang bersama daud. ‘ dan selain anugerah itu, kami juga telah melunakkan besi untuknya seperti lilin agar bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Lalu kami perintahkan, ‘buatlah baju besi yang besar-besar dan ukur-lah anyamannya agar nyaman dipakai dan menjadi perisai bagi pemakainya. ‘ dan sebagai bentuk syukur atas anugerah itu kami berfirman kepadanya, ‘kerjakanlah kebajikan. Sungguh, aku maha melihat apa yang kamu kerjakan. ’12. Tidak hanya kepada nabi daud, kami juga melimpahkan anugerah kepada putranya, nabi sulaiman. Dan kami tundukkan angin bagi nabi sulaiman, yang kecepatan perjalanannya pada waktu pagi sama dengan kecepatan perjalanan manusia selama sebulan, dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan manusia selama sebulan pula. Maksudnya, bila nabi sulaiman mengadakan perjalanan dari pagi sampai tengah hari maka jarak yang ditempuhnya sama dengan jarak perjalanan unta yang cepat dalam sebulan. Begitu pula, bila dia mengadakan perjalanan dari tengah sampai sore hari. Dan sebagai anugerah lain bagi nabi sulaiman, kami alirkan cairan tembaga baginya seperti air yang bisa dia kendalikan dan bentuk sesuai keinginan. Dan selain itu, sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya, yakni tunduk kepada perintah dan kekuasaannya dengan izin tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah nabi sulaiman yang pada hakikatnya adalah perintah kami, kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-Nyala.
Saba Ayat 11 Arab-Latin, Terjemah Arti Saba Ayat 11, Makna Saba Ayat 11, Terjemahan Tafsir Saba Ayat 11, Saba Ayat 11 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Saba Ayat 11
Tafsir Surat Saba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)