{33} Al-Ahzab / الأحزاب | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فاطر / Fatir {35} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Saba سبإ (Kaum Saba’) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 34 Tafsir ayat Ke 21.
وَمَا كَانَ لَهُ عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ بِالْآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ ۗ وَرَبُّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ ﴿٢١﴾
wa mā kāna lahụ ‘alaihim min sulṭānin illā lina’lama may yu`minu bil-ākhirati mim man huwa min-hā fī syakk, wa rabbuka ‘alā kulli syai`in ḥafīẓ
QS. Saba [34] : 21
Dan tidak ada kekuasaan (Iblis) terhadap mereka, melainkan hanya agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya akhirat dan siapa yang masih ragu-ragu tentang (akhirat) itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu.
Namun Iblis tetap tidak memiliki kekuasaan atas orang-orang kafir sehingga bisa memaksa mereka untuk menjadi kafir. Akan tetapi hikmah Allah menuntut untuk memberi kesempatan kepada Iblis untuk menggoda Bani Adam agar apa yang Allah ketahui di alam azali terlihat. Supaya Dia membedakan antara siapa yang membenarkan kebangkitan, pahala dan siksa dengan siapa yang meragukannya. Dan Rabb-mu Maha Menjaga segala sesuatu dengan penjagaan-Nya dan membalas atasnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka. (Saba’:21)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa makna sultan ialah hujah.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, “Demi Allah, iblis tidak memukul mereka dengan tongkat dan tidak pula memaksa mereka untuk mengerjakan sesuatu, tiada yang dilakukan oleh iblis kecuali tipuan, dan melalui angan-angan yang diembuskannya kepada mereka untuk mengerjakannya, lalu mereka mengikutinya.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dan siapa yang ragu-ragu. (Saba’:21)
Sesungguhnya Kami membiarkan iblis menggoda mereka tiada lain agar tampak nyata perkara mereka, siapakah yang beriman kepada hari kemudian, adanya hari kiamat, dan hisab serta pembalasan. Yang karena itu ia menyembah Tuhannya dengan baik di dunia, dan siapakah yang meragukan hal tersebut di antara mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu. (Saba’:21)
Yakni sekalipun Dia telah memelihara, tetapi masih ada juga yang sesat, yaitu orang-orang yang mengikuti jejak iblis. Dan berkat pemeliharaanNya, maka selamatlah orang-orang mukmin yang ditakdirkan selamat, yaitu mereka yang mengikuti jejak rasul-rasul-Nya.
(21) Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَمَا كَانَ لَهُ “Dan tidak ada baginya” maksudnya, bagi iblis عَلَيْهِمْ مِنْ سُلْطَانٍ “sedikit pun kekuasaan terhadap mereka” maksudnya, pengendalian penguasaan dan pemaksaan terhadap apa yang dikehendakinya dari mereka; namun hikmah (kebijaksanaan) Allah جَلَّ جَلالُهُ menuntut penguasaan iblis dan bujukannya terhadap manusia, لِنَعْلَمَ مَنْ يُؤْمِنُ بِالآخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِي شَكٍّ”agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu,” maksudnya, agar terjadi proses pengujian, dan dengannya dapat diketahui orang yang jujur dan yang dusta, serta dapat dibedakan siapa yang imannya benar-benar tetap teguh dalam menghadapi ujian, cobaan dan menghadapi syubhat-syubhat (pemikiran rancu) setan dari orang yang imannya tidak kokoh lagi mudah goncang dengan (ujian) syubhat yang sangat sepele, dan (imannya) mudah terkikis disebabkan faktor yang sangat sederhana yang mengajaknya kepada lawan iman. Jadi, Allah جَلَّ جَلالُهُ menjadikan iblis sebagai ujian untuk menguji hamba-hambaNya dan menampakkan mana yang busuk dan mana yang baik, وَرَبُّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ حَفِيظٌ “Dan Rabbmu Maha Memelihara segala sesuatu,” memelihara hamba-hambaNya dan menjaga amal perbuatan mereka serta memelihara balasannya, dan Dia akan memberikannya kepada mereka secara sempurna.
Alasan Allah memberi iblis kesempatan untuk menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan adalah untuk menguji keimanan manusia. Dan tidak ada kekuasaan bagi iblis terhadap mereka, yakni anak-cucu nabi adam, melainkan hanya agar kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya akhirat dan siapa yang masih ragu-ragu tentang akhirat itu. Dan tuhanmu maha memelihara segala sesuatu di alam semesta. 22. Allah maha esa, pemelihara alam semesta, dan hanya dia yang berhak disembah. Orang-orang yang menyembah selain Allah adalah mereka yang tertipu rayuan iblis. Sembahan mereka tidak sedikit pun memberi mereka manfaat. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka yang mempersekutukan Allah, “seru dan minta-lah mereka yang kamu anggap sebagai tuhan selain Allah untuk menolak mudarat atau mendatangkan manfaat!” mereka, yakni sembahan itu, tidak memiliki kekuasaan seberat zarrah pun. Mereka tidak punya kuasa sekecil apa pun di langit dan di bumi, dan mereka sama sekali tidak mempunyai peran serta dalam penciptaan, pemeliharaan, dan peng-aturan langit dan bumi, dan tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya dalam urusan apa pun. ‘ (lihat juga: f”ir/35: 13).
Saba Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Saba Ayat 21, Makna Saba Ayat 21, Terjemahan Tafsir Saba Ayat 21, Saba Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Saba Ayat 21
Tafsir Surat Saba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)