{33} Al-Ahzab / الأحزاب | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فاطر / Fatir {35} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Saba سبإ (Kaum Saba’) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 34 Tafsir ayat Ke 24.
۞ قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُلِ اللَّهُ ۖ وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَىٰ هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ ﴿٢٤﴾
qul may yarzuqukum minas-samāwāti wal-arḍ, qulillāhu wa innā au iyyākum la’alā hudan au fī ḍalālim mubīn
QS. Saba [34] : 24
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah, “Allah,” dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata.
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrikin: Siapa yang memberi kalian rizki dari langit dengan hujan, dan dari bumi dengan tanaman, barang tambang dan lainnya? Mereka pasti akan mengakui bahwa Dia adalah Allah. Namun bila mereka tidak mengakui, maka katakanlah kepada mereka: Dia-lah Dzat Yang Maha Memberi Rizki. Dan sesungguhnya salah satu di antara kedua kubu, kami atau kalian di atas hidayah yang kokoh dari-Nya, atau dalam kesesatan yang nyata lagi terbenam di dalamnya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menetapkan keesaan-Nya dalam hal penciptaan dan memberi rezeki, juga keesaan-Nya sebagai Tuhan yang wajib disembah. Sebagaimana mereka mengakui bahwa tidak ada yang memberi mereka rezeki dari langit dan dari bumi melalui hujan yang diturunkan dan tanam-tanaman yang ditumbuhkan, selain dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, maka hendaklah mereka mengetahui pula bahwa tidak ada Tuhan selain Dia.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Saba’:24)
Ungkapan ini termasuk ke dalam Bab “Sindiran”. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa salah satu pihak pasti ada yang batil, dan pihak yang lain benar. Tidak mungkin dikatakan bahwa antara kalian dan kami berada dalam jalan petunjuk atau berada dalam kesesatan, tetapi salah satu dari kita sajalah yang benar. Dan sebagaimana yang telah kalian ketahui (hai orang-orang musyrik), kami telah mengemukakan bukti yang membenarkan keesaan Tuhan. Hal ini merupakan bukti yang jelas yang membuktikan kebatilan akidah kalian yang mempersekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sesuatu. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Saba’:24)
Qatadah mengatakan bahwa sesungguhnya yang mengatakan demikian adalah sahabat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kepada orang-orang musyrik, yaitu: “Demi Allah, tiadalah kami dan kalian berada dalam satu jalan, dan sesungguhnya salah satu dari kita benar-benar berada dalam jalan petunjuk.”
Ikrimah dan Ziad ibnu Abu Maryam mengatakan, makna yang dimaksud ialah, “Sesungguhnya kami benar-benar berada pada jalan petunjuk, dan sesungguhnya kalian benar-benar berada dalam kesesatan yang jelas.”
(24) Allah جَلَّ جَلالُهُ memerintah NabiNya, Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , untuk mengatakan kepada orang yang mempersekutukan Allah dan menanyakan kepadanya tentang kebenaran syiriknya, مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ “Siapakah yang memberi rizki kepadamu dari langit dan bumi?” Sebab mereka terpaksa harus mengakui bahwasanya Dia adalah Allah. Dan jika mereka tidak mau mengakui, makaقُلِ اللَّهُ “Katakanlah, ‘Allah’,” niscaya kamu tidak akan menjumpai orang yang menolak perkataan ini. Kalau sudah terbukti bahwa Allah semata yang memberi kalian rizki dari langit dan bumi, dan yang menurunkan hujan untuk kalian serta menumbuhkan berbagai tanaman, memancarkan sungai untuk kalian dan menimbulkan buahbuahan dari berbagai pohon dan menciptakan berbagai hewan semuanya untuk kalian, untuk kepentingan kalian dan rizki kalian, lalu kenapa kalian menyembah sesuatu yang sama sekali tidak memberikan rizki kepada kalian dan tidak memberikan satu manfaat pun kepada kalian?
Dan FirmanNya, وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَى هُدًى أَوْ فِي ضَلالٍ مُبِينٍ “Dan sesungguhnya kami atau kamu (wahai orang-orang musyrik), pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata,” yakni, salah satu dari dua golongan dari kami dan kalian ada yang berpegang teguh pada petunjuk dalam keadaan mengunggulinya, atau ada di dalam kesesatan yang nyata dalam keadaan tenggelam di dalamnya.
Dan perkataan ini diucapkan oleh orang yang kebenaran menjadi jelas baginya dan yang benar menjadi terang, dan ia menegaskan terhadap kebenaran yang dianutnya dan terhadap kepalsuan apa yang dianut oleh musuhnya. Maksudnya, kami telah menjelaskan dalil-dalil yang sangat jelas bagi kami dan kalian, yang dengannya dapat diketahui dengan seyakin-yakinnya, tidak ada keraguan lagi padanya, siapa yang benar dari kita dan siapa pembuat kepalsuan, siapa yang mendapat petunjuk dan siapa yang tersesat, sehingga penentuan sudah tidak berguna lagi sesudahnya. Sebab, jika kamu membandingkan antara orang yang mengajak untuk beribadah kepada Allah, Sang Pencipta semua makhluk, Yang mengaturnya dengan berbagai bentuk otoritas-Nya, Yang mencurahkan seluruh kenikmatan, Yang memberi mereka rizki dan melimpahkan kepada mereka segala bentuk nikmat dan mencegah dari mereka segala bentuk bencana, Yang kepunyaan-Nya lah segala puja dan puji, kerajaan semuanya, dan setiap orang dari malaikat dan selain mereka semuanya tunduk kepada kebesaran-Nya, menghinakan diri di hadapan keagunganNya, setiap pemberi syafa’at takut kepadaNya, tiada seorang pun dari mereka yang dapat memberi syafa’at di sisiNya kecuali dengan izin dariNya, Yang Mahatinggi lagi Mahabesar dalam Dzat, sifat-sifat dan segala perbuatanNya, yang milikNyalah segala kesempurnaan, segala kemuliaan, segala keindahan dan segala puji, puja dan sanjungan.
Orang itu mengajak kepada Tuhan yang sedemikian rupa keadaanNya, dan kepada ketulusan beramal kepadaNya, melarang beribadah kepada selainNya, (bandingkan) dengan orang-orang yang mendekatkan diri kepada berhala, patung dan kuburan yang sama sekali tidak menciptakan, tidak memberi rizki, tidak dapat menyelamatkan dirinya dan diri orang yang menyembahnya dan tidak pula dapat menimpakan bahaya, tidak dapat mematikan, menghidupkan dan membangkitkan, bahkan itu semua adalah bendabenda mati yang tidak berakal, tidak mendengar seruan para penyembahnya, dan kalau seandainya dia mendengar pun, niscaya tidak akan dapat mengabulkannya untuk mereka, sedangkan di Hari Kiamat kelak mereka mengingkari kesyirikan mereka dan berlepas diri dari mereka serta saling mengutuk di antara mereka. Mereka sama sekali tidak mempunyai bagian sedikit pun dari kekuasaan, tidak memiliki persekutuan padanya, tidak pula memiliki bantuan di dalamnya, dan tidak memiliki hak memberikan syafa’at secara independen tanpa campur tangan Allah. Lalu ia menyeru (berdoa) kepada orang yang sedemikian ini sifatnya dan mendekatkan diri kepadanya sebisa mungkin dan memusuhi orang yang menuluskan kepatuhan hanya kepada Allah semata serta menyatakan dusta para utusan Allah yang membawa syariat dengan ikhlas semata karena Allah, maka akan menjadi jelas bagimu golongan yang mana yang mendapat petunjuk dan yang tersesat, yang celaka dan yang berbahagia; dan kamu tidak perlu diberi tahu tentang hal itu, karena deskripsi keadaan sudah lebih jelas daripada ungkapan lisan.
Usai menegaskan bahwa sembahan selain Allah tidak mampu mendatangkan manfaat apa pun kepada penyembahnya, lalu Allah berfirman, ‘katakanlah, wahai nabi Muhammad kepada orang-orang musyrik, ‘siapakah yang memberi rezeki kepadamu yang bersumber dari langit dan dari bumi” katakanlah, wahai nabi Muhammad, ‘Allah yang memberi rezeki. Dan sesungguhnya kami, orang beriman, atau kamu, wahai kaum musyrik, pasti salah satu dari kita berada dalam kebenaran dengan kedudukan yang tinggi atau terjerumus dalam kesesatan yang nyata de-ngan kedudukan yang sangat hina. ”25. Katakanlah, wahai nabi Muhammad, ‘pada hari kiamat nanti kamu tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang kami kerjakan jika kamu menganggap kami telah berbuat dosa karena beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan kami juga tidak akan dimintai tanggung jawab atas apa yang kamu kerjakan, yakni dosa kalian akibat durhaka kepada Allah. ‘(lihat juga: y’nus/10: 41).
Saba Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti Saba Ayat 24, Makna Saba Ayat 24, Terjemahan Tafsir Saba Ayat 24, Saba Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Saba Ayat 24
Tafsir Surat Saba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)