{33} Al-Ahzab / الأحزاب | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | فاطر / Fatir {35} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Saba سبإ (Kaum Saba’) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 34 Tafsir ayat Ke 50.
قُلْ إِنْ ضَلَلْتُ فَإِنَّمَا أَضِلُّ عَلَىٰ نَفْسِي ۖ وَإِنِ اهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوحِي إِلَيَّ رَبِّي ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ ﴿٥٠﴾
qul in ḍalaltu fa innamā aḍillu ‘alā nafsī, wa inihtadaitu fa bimā yụḥī ilayya rabbī, innahụ samī’ung qarīb
QS. Saba [34] : 50
Katakanlah, “Jika aku sesat maka sesungguhnya aku sesat untuk diriku sendiri; dan jika aku mendapat petunjuk maka itu disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha-dekat.”
Katakanlah: Bila aku menyimpang dari kebenaran, maku aku sendiri yang memikul dosa dari kesesatanku. Namun bila aku istiqomah diatasnya, maka hal itu dengan wahyu Allah yang Dia wahyukan kepadaku. Sesungguhnya Rabb-ku Maha Mendengar apa yang aku katakan kepada kalian, lagi Mahadekat kepada orang yang meminta dan berdoa kepada-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Jika aku sesat, maka sesungguhnya aku sesat atas kemudaratan diriku sendiri. Dan jika aku mendapat petunjuk, maka itu adalah disebabkan apa yang diwahyukan Tuhanku kepadaku. (Saba’:50)
Yakni kebaikan itu semuanya dari sisi Allah melalui apa yang diturunkan oleh-Nya berupa wahyu dan kebenaran yang jelas yang di dalamnya terkandung petunjuk, penjelasan, dan bimbingan. Dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya kemudaratan kesesatannya itu hanya akan menimpa dirinya sendiri karena ulahnya sendiri.
Abdullah ibnu Mas’ud r.a. ketika ditanya tentang suatu masalah yang berkaitan dengan Mufawwidah mengatakan, “Aku akan menjawab menurut pendapatku sendiri. Jika benar, berarti dari sisi Allah. Dan jika keliru, maka dari sisiku dan dari setan, sedangkan Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari pendapatku yang keliru itu.” ,
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Mahadekat. (Saba’:50)
Allah Maha mendengar semua ucapan hamba-hamba-Nya, lagi Mahadekat yang karenanya Dia memperkenankan doa orang yang memohon kepada-Nya.
Sehubungan dengan hal ini Imam Nasai telah meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Musa r.a. yang terdapat di dalam kitab Sahihain pula, disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda (kepada para sahabatnya yang berzikir terlalu keras):
Sesungguhnya kalian berseru (berdoa) bukan kepada Tuhan yang tuli dan bukan pula kepada Tuhan yang gaib, sesungguhnya kalian sedang berdoa kepada Tuhan Yang Maha Mendengar, Mahadekat, lagi Maha Memperkenankan (doa).
(50) Setelah kebenaran menjadi jelas melalui seruan yang diserukan oleh Rasul, yang mana sebelumnya orang-orang yang mendustakannya menuduhnya sesat, maka Allah memberitakan kepada mereka tentang yang haq dan menjelaskannya kepada mereka dan menyingkap ketidakberdayaan mereka untuk menentangnya. Dan Allah memberitakan kepada mereka bahwa tuduhan sesat yang dialamatkan kepadanya (kepada rasul. Pent.) sama sekali tidak membahayakan yang haq itu sedikit pun dan tidak pula bisa mencegah apa yang beliau bawa. Dan sesungguhnya, kalau beliau sesat (ini tidak mungkin, ini merupakan sikap merendahkan diri dalam berdebat), maka sesungguhnya kesesatannya hanya akan menimpa dirinya sendiri. Maksudnya, kesesatannya hanya terbatas menimpa dirinya, tidak berpengaruh kepada orang lain. وَإِنِ اهْتَدَيْتُ “Dan jika aku mendapat petunjuk,” maka hal ini bukan dari diriku, bukan karena kemampuan atau kekuatanku. Sesungguhnya petunjukku adalah karena sesuatu يُوحِي إِلَيَّ رَبِّ “yang diwahyukan Rabbku kepadaku.” Dialah sumber hidayahku, sebagaimana Dia pulalah sumber hidayah bagi selainku. Sesungguhnya Rabbku Maha Mendengar semua perkataan dan semua suara. Dia Mahadekat dari orang yang berdoa kepadaNya, memohon dan beribadah kepadaNya.
Katakanlah, ‘jika seandainya aku sesat maka sesungguhnya aku sesat untuk diriku sendiri. Kemudaratan akibat kesesatan itu pasti akan menimpaku. Dan jika aku mendapat petunjuk maka itu disebabkan apa yang diwahyukan tuhanku kepadaku. Sungguh, dia maha mendengar setiap perkataan, mahadekat dengan orang yang memanggil-Nya dan berdoa kepada-Nya. ‘(lihat juga: al-baqarah/2: 186 dan q’f/50: 16)51. Meski kebenaran ajaran nabi Muhammad sudah terbukti dan alasan penolakan kaum kafir dipatahkan, tetap saja ada sebagian orang yang memilih kekafiran. Ayat berikut menggambarkan siksa yang akan mereka terima di akhirat. Dan alangkah mengerikan sekiranya engkau melihat mereka, orang-orang kafir, ketika terperanjat ketakutan pada hari kiamat ketika dihadapkan kepada tuhan mereka; lalu mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat. Me-reka sudah berada di alam kubur sehingga sangat dekat untuk diseret ke neraka.
Saba Ayat 50 Arab-Latin, Terjemah Arti Saba Ayat 50, Makna Saba Ayat 50, Terjemahan Tafsir Saba Ayat 50, Saba Ayat 50 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Saba Ayat 50
Tafsir Surat Saba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)