{34} Saba / سبإ | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يس / Yasin {36} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Fatir فاطر (Pencipta) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 35 Tafsir ayat Ke 24.
إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ بَشِيرًا وَنَذِيرًا ۚ وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ ﴿٢٤﴾
innā arsalnāka bil-ḥaqqi basyīraw wa nażīrā, wa im min ummatin illā khalā fīhā nażīr
QS. Fatir [35] : 24
Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan.
Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan kebenaran, yaitu iman kepada Allah dan syariat-syariat agama, penyampai berita gembira dengan surga bagi siapa yang membenarkanmu dan mengamalkan petunjukmu serta sebagai penyampai peringatan kepada siapa yang mendustakanmu dan mendurhakaimu dengan api neraka. Tidak ada satu umat dari umat-umat yang ada kecuali ia telah didatangi oleh Rasul yang memperingatkan akibat dari kekufuran dan kesesatannya.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya. (Huud:24)
Orang mukmin adalah orang yang dapat melihat dan mendengar, dia berjalan di bawah cahaya di atas siratal mustaaim (jalan yang lurus) di dunia dan akhirat sehingga sampailah ia dengan selamat dan menetap di taman-taman surga yang mempunyai naungan dan mata air. Orang kafir adalah orang yang buta lagi tuli, berada di dalam kegelapan ia berjalan tanpa bisa keluar darinya, bahkan ia tenggelam di dalam kesesatannya di dunia dan di akhirat sehingga menjerumuskannya ke dalam siksaan yangpanas, angin yang panas membakar, air yang panas mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam, tidak sejuk serta tidak menyenangkan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya. (Faathir’:22)
Artinya, Allah memberi mereka petunjuk untuk dapat mendengar hujah dan mau menerimanya serta tergerak taat untuk mengikutinya.
dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar. (Faathir’:22)
Yakni sebagaimana tidak bermanfaat lagi bagi orang-orang mati yang telah berada di dalam kuburnya sedangkan mereka mati dalam keadaan kafir hidayah dan seruan yang ditujukan kepada mereka untuk mengikutinya. Maka begitu pula keadaan orang-orang musyrik yang telah ditetapkan atas diri mereka celaka, tiada cara bagimu untuk menembus mereka, dan tidak akan mampu kamu memberi hidayah kepada mereka.
Kamu tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan. (Faathir’:23)
Yakni sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan risalah dan memberi peringatan kepada manusia, sedangkan Allah-lah yang menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. (Faathir’:24)
Yaitu pembawa berita gembira kepada orang-orang mukmin dan pemberi peringatan kepada orang-orang kafir.
Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Faathir’:24)
Tiada suatu umat pun dari anak Adam melainkan Allah telah mengutus kepada mereka orang-orang yang memberi peringatan yang menyingkapkan hakikat kebenaran kepada mereka dan melenyapkan semua penyakit kekafiran. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk. (Ar Ra’du:7)
(24) إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ بِالْحَقِّ “Sesungguhnya Kami mengutus kamu de-ngan membawa kebenaran.” Maksudnya, Kami mengutusmu hanya dengan kebenaran. Sebab Allah جَلَّ جَلالُهُ mengutusmu pada saat keko-songan para rasul dan lenyapnya jalan-jalan (kebenaran), terhapus-nya ilmu dan kebutuhan yang sangat mendesak kepada penugasan-mu sebagai rasul. Maka Allah mengutusmu sebagai rahmat bagi semesta alam. Demikian pula, apa yang karenanya Kami meng-utusmu, yaitu agama yang benar dan jalan yang lurus itu adalah haq, bukan kepalsuan, dan demikian pula apa yang Kami utuskan kepadamu, yaitu al-Qur`an yang agung dan Dzikir yang penuh hikmah, yang termuat di dalamnya adalah haq dan kebenaran.
Ia merupakan بَشِيرًا “pembawa berita gembira,” bagi siapa saja yang patuh kepadamu, yaitu kabar gembira dengan pahala dunia dan akhirat dari Allah.
وَنَذِيرًا “Dan sebagai pemberi peringatan” bagi siapa saja yang durhaka terhadapmu, yaitu dengan azab Allah di dunia ini dan di akhirat nanti.
Kam bukanlah hal yang baru dari para rasul. Maka tidaklah ada مِنْ أُمَّةٍ “suatu umat pun” dari umat-umat yang terdahulu dan dari generasi-generasi yang silam إِلا خَلا فِيهَا نَذِيرٌ “melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan,” yang menegakkan hujjah Allah atas mereka,
لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَا مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ “Agar orang yang binasa itu binasanya dengan keterangan yang nyata dan agar orang yang hidup itu dengan keterangan yang nyata (pula).” (Al-Anfal: 42).
Sungguh, kami mengutus engkau, wahai nabi Muhammad, dengan membawa kebenaran agama tauhid dan hukum-hukumnya, sebagai pembawa berita gembira bahwa orang yang taat akan masuk surga, dan se-bagai pemberi peringatan bahwa orang yang durhaka akan masuk neraka. Dan tidak ada satu pun umat dari umat-umat terdahulu melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan, yakni nabi atau rasul yang Allah utus untuk mengajak mereka beriman kepada Allah. 25. Dan jika mereka mendustakanmu, wahai nabi Muhammad, maka bersabarlah layaknya rasul-rasul terdahulu bersabar menghadapi penolakan umatnya. Sungguh, orang-orang yang sebelum mereka pun telah mendustakan rasul-rasul; ketika rasul-rasulnya datang dengan membawa keterangan yang nyata, yakni mukjizat yang menjadi bukti benarnya risalah mereka, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. Allah memberi petunjuk kepada orang yang dia kehendaki dengan memberinya kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima ke-terangan yang nyata.
Fatir Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti Fatir Ayat 24, Makna Fatir Ayat 24, Terjemahan Tafsir Fatir Ayat 24, Fatir Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Fatir Ayat 24
Tafsir Surat Fatir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)