{34} Saba / سبإ | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | يس / Yasin {36} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Fatir فاطر (Pencipta) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 35 Tafsir ayat Ke 43.
اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا ﴿٤٣﴾
istikbāran fil-arḍi wa makras-sayyi`, wa lā yaḥīqul-makrus-sayyi`u illā bi`ahlih, fa hal yanẓurụna illā sunnatal-awwalīn, fa lan tajida lisunnatillāhi tabdīlā, wa lan tajida lisunnatillāhi taḥwīlā
QS. Fatir [35] : 43
karena kesombongan (mereka) di bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri. Mereka hanyalah menunggu (berlakunya) ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu.
Sumpah mereka bukan dengan tujuan baik dan demi mencari kebenaran, akan tetapi ia adalah kesombongan di muka bumi atas makhluk lainnya, maksud mereka dengannya adalah makar busuk dan tipuan batil, tetapi makar busuk hanya akan menimpa pembuatnya. Bukankah yang dinanti-nantikan oleh orang-orang yang sombong pembuat makar tersebut hanyalah siksa yang telah menimpa orang-orang seperti mereka yang telah mendahului mereka. Kamu tidak akan mendapati perubahan dan pergantian pada sunnah Allah, tidak seorang pun yang mampu mengganti atau merubah azab dari dirinya atau pada orang lain.
Kemudian dalam firman selanjutnya dijelaskan:
karena kesombongan (mereka) di muka bumi. (Faathir’:43)
Yakni mereka sombong tidak mau mengikuti ayat-ayat Allah.
dan karena rencana (mereka) yang jahat. (Faathir’:43)
Yaitu mereka membuat makar terhadap orang lain dengan cara menghalang-halangi mereka dari mengikuti jalan Alah.
Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri (Faathir’:43)
Dengan kata lain, barang siapa yang menggali lubang, dia sendiri yang terjerumus ke dalamnya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Ali ibnul Husain mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abu Zakaria Al-Kufi, dari seorang lelaki yang menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Janganlah kamu membuat makar yang jahat, karena sesungguhnya makar (rencana) yang jahat itu tidak menimpa kecuali orang yang merencakannya sendiri, dan mereka akan dituntut oleh Allah.
Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi pernah mengatakan bahwa ada tiga perkara yang barang siapa mengerjakannya tidak akan selamat kecuali bila meninggalkannya, yaitu rencana jahat, zalim, dan melanggar janji. Hal yang membenarkannya dari Kitabullah ialah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. (Faathir’:43) sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri. (Yunus:23) Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: maka barang siapa yang melanggar janjinya, maka akibat pelanggaran janjinya itu akan menimpa dirinya sendiri. (Al-Fat-h: 10)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. (Faathir’:43)
Artinya, siksaan Allah yang akan menimpa diri mereka akibat mendustakan rasul-rasul-Nya dan menentang mereka yang membawa perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui perubahan bagi sunnah Allah. (Faathir’:43)
Sunnah Allah tidak dapat diubah dan tidak dapat pula diganti, melainkan ia akan tetap berjalan seperti apa yang telah ditetapkan-Nya di tempat mana pun orang yang mendustakan Allah berada.
dan sekali-sekali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. (Faathir’:43)
Dengan kata lain, semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya. (Ar Ra’du:11)
Yakni tiada yang dapat menghilangkannya atau mengalihkannya dari mereka selain Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
(43) Sumpah mereka tersebut bukan untuk tujuan baik dan bukan untuk mencari kebenaran. Kalau tidak, tentu mereka diberi taufik kepadanya. Akan tetapi sumpah itu berasal dari sikap som-bong mereka di muka bumi ini terhadap manusia dan terhadap kebenaran, serta kecongkakan dalam perkataan yang mereka ucapkan itu. Maksud mereka sebenarnya adalah makar dan tipu daya. Dan mereka menyatakan bahwa mereka adalah ahlul haq (orang-orang yang benar) yang sangat giat dalam mencari kebe-naran, sehingga banyak orang yang terpedaya dengan mereka dan diikuti oleh orang-orang yang taklid (ikut-ikutan).
وَلا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ “Rencana jahat itu tidak akan menimpa,” yakni rencana yang tujuannya adalah tujuan jahat, akibat dan targetnya adalah jahat lagi batil, إِلا بِأَهْلِهِ “selain orang yang merencanakannya sendiri.” Rencana jahat mereka hanya akan menimpa mereka. Allah جَلَّ جَلالُهُ telah menyingkap kepada hamba-hambaNya dalam perkataan-perkataan mereka tersebut dan dalam sumpah-sumpah itu, bahwa mereka dusta dalam semua itu dan berbohong besar, sehingga kehinaan mereka tampak, kebusukan mereka terungkap, niat jahat mereka jelas, dan akibatnya, rencana jahat mereka menimpa diri mereka sendiri dan Allah mengembalikan tipu muslihat mereka ke dalam dada mereka. Maka tidak ada yang tersisa bagi mereka selain menunggu azab yang akan menimpa, yaitu azab yang sudah menjadi sunnatullah terhadap orang-orang terdahulu, yang tidak akan diganti atau dirubah. Dan sesungguhnya setiap orang yang berjalan di dalam lembah kezhaliman, sikap menentang, dan congkak terhadap sesama manusia, bencananya akan menimpa dirinya sendiri dan nikmatNya akan diangkat darinya. Hendaknya mereka memperhatikan apa yang ditimpakan terhadap orang-orang yang zhalim itu.
Menjauhnya mereka dari kebenaran adalah karena kesombongan me-reka di muka bumi dan karena rencana mereka yang jahat, yaitu menipu lawan bicaranya dengan sumpah palsu. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa orang yang merencanakannya sendiri, kalau tidak menimpa di dunia pasti akan menimpa di akhirat. Mereka hanyalah menunggu berlakunya ketentuan kepada orang-orang yang terdahulu, yakni turunnya azab kepada orang-orang yang mendustakan rasul. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi ketetapan-ketetapan Allah yang berlaku bagi umat manusia yaitu mengazab orang-orang yang durhaka dan memberi pahala kepada yang taat, dan tidak pula akan menemui penyimpangan bagi ketentuan Allah itu, yakni apa yang ditetapkan Allah bagi seseorang, maka tidak akan beralih kepada yang lain. 44. Allah telah menegaskan bahwa ketetapan-ketetapan-Nya (sunatullah) pasti berlaku bagi seluruh umat manusia. Pada ayat ini Allah menunjukkan bukti-bukti berlakunya sunatullah bagi umat-umat terdahulu. Dan tidakkah mereka, yakni kaum musyrik mekah, bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan yang buruk bagi orang-orang sebelum mereka yang mendustakan rasul, seperti kaum ‘ad, samud, dan lainnya, padahal orang-orang itu lebih besar kekuatannya dari mereka, baik fisik maupun harta’ andaikata kaum musyrik mekah merasa lebih kuat daripada umat-umat terdahulu itu, kekuatan tersebut tidak akan ada artinya di hadapan Allah, karena Allah mahaperkasa, dan tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sungguh, dia maha mengetahui perbuatan dan perkataan serta rencana jahat mereka, mahakuasa mewujudkan apa yang dia kehendaki.
Fatir Ayat 43 Arab-Latin, Terjemah Arti Fatir Ayat 43, Makna Fatir Ayat 43, Terjemahan Tafsir Fatir Ayat 43, Fatir Ayat 43 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Fatir Ayat 43
Tafsir Surat Fatir Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)