{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 9.
وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ ﴿٩﴾
wa ja’alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn
QS. Yasin [36] : 9
Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
Dan Kami meletakkan dinding penghalang di depan orang-orang kafir dan juga di belakang mereka. Mereka seperti orang yang dihalang-halangi jalannya di depan kedua matanya dan di belakangnya. Lalu Kami membutakan penglihatan mereka disebabkan oleh kekufuran dan kesombongan mereka. Mereka tidak melihat jalan lurus dan tidak mendapatkan petunjuk kepadanya. Siapa pun yang berpaling dari dakwah Islam dan menentangnya, maka dia layak di azab.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding. (Yaa Siin:9)
Menurut Mujahid, dinding itu menutupi mereka dari kebenaran sehingga mereka kebingungan, yang menurut Qatadah disebutkan berada dalam kesesatan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan kami tutup (mata) mereka. (Yaa Siin:9)
Yakni Kami tutup mata mereka dari kebenaran.
sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yaa Siin:9)
Maksudnya, tidak dapat mengambil manfaat dari kebaikan dan tidak mendapat petunjuk untuk menempuh jalan kebaikan.
Ibnu Jarir mengatakan, telah diriwayatkan seterusnya dari Ibnu Abbas, bahwa ia membaca ayat ini dengan bacaan “فَأَعْشَيْنَاهُمْ” dengan memakai huruf ‘ain bukan gin, berasal dari akar kata al-asya yang artinya suatu penyakit yang mengenai mata.
Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjadikan dinding ini antara mereka dan Islam serta iman, karenanya mereka tidak dapat menembusnya. Lalu Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam membaca firman-Nya:
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih. (Yunus:96-97)
Kemudian ia mengatakan bahwa orang yang telah dicegah oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى pasti tidak mampu.
Ikrimah mengatakan, bahwa Abu Jahal pernah berkata, “Sekiranya aku melihat Muhammad, sungguh aku akan melakukan anu dan anu.” Maka turunlah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka (Yaa Siin:8) sampai dengan firman-Nya: sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yaa Siin:9). Ikrimah melanjutkan, bahwa mereka mengatakan, “Inilah Muhammad.” Tetapi Abu Jahal bertanya, Mana dia, mana dia ?” Ternyata dia tidak dapat melihatnya. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir.
Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Ziad dari Muhammad ibnu Ka’b yang mengatakan, bahwa Abu Jahal pernah berkata saat mereka sedang duduk, “Sesungguhnya Muhammad mengira bahwa jika kalian mengikutinya, pastilah kalian akan menjadi raja-raja. Dan apabila kalian telah mati, maka kelak akan dibangkitkan hidup kembali sesudah mati kalian, lalu kalian akan mendapatkan taman-taman surga yang lebih baik daripada taman-taman negeri Yordan. Dan jika kalian menentangnya, maka kalian akan disembelih olehnya (yakni dibunuh), kemudian kalian dibangkitkan sesudah mati kalian dan kalian akan mendapat neraka tempat kalian disiksa di dalamnya. Lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ saat itu keluar menyambut mereka, sedangkan di tangan beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ terdapat segenggam pasir, dan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menutup pandangan mereka dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menaburkan pasir itu di atas kepala mereka seraya membaca firman-Nya Ya sin. Demi Al-Qur’an yang penuh hikmah. (Yaa Siin:1-2) sampai dengan firman-Nya: Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yaa Siin:9), Sedangkan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pergi menunaikan keperluannya, dan mereka semalaman mengincar keluarnya Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di depan pintu rumahnya, sehingga keluarlah seseorang sesudah itu dari pintu yang dipakai keluar oleh Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dari rumah beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu orang itu bertanya keheranan, “Sedang apa kalian di sini?” Mereka menjawab, “Kami sedang menunggu Muhammad.” Orang tersebut menjawab, “Dia telah keluar melalui kalian, dan tiada seorang pun dari kalian, melainkan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah meletakkan pasir di atas kepalanya, lalu beliau pergi menuju ke tempat keperluannya.” Maka tiap-tiap orang dari mereka menepiskan debu dari kepalanya. Ikrimah melanjutkan kisahnya, bahwa akhirnya sampai kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ perkataan Abu Jahal tersebut. Maka beliau bersabda:
Dan aku akan menegaskan hal tersebut, bahwa sesungguhnya aku akan membunuh mereka dan sesungguhnya aku benar-benar akan menghukum mereka
(9) وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا “Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka juga dinding.” Maksud-nya, penghalang yang menghalangi mereka untuk beriman, فَهُمْ لا يُبْصِرُونَ “sehingga mereka tidak dapat melihat,” karena telah diliputi oleh kebodohan dan kesengsaraan dari segala arah mereka, maka peringatan sama sekali tidak berguna bagi mereka.
Dan kami jadikan di hadapan mereka sekat, yakni dinding penghalang antara mereka dengan kebenaran yang dibawa oleh nabi Muhammad, dan di belakang mereka juga kami ciptakan sekat, dan kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran. Itulah perum-pamaan orang-orang yang enggan melakukan kebaikan dan selalu menolak kebenaran. 10. Itu membuktikan bahwa peringatan apa pun sama sekali tidak ada pengaruhnya bagi kaum kafir. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau, wahai nabi Muhammad, memberi peringatan kepada mereka akan adanya azab atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka; pada akhirnya mereka tetap tidak akan beriman juga. Itu semua diakibatkan oleh keengganan mereka menerima petunjuk Allah yang disampaikan oleh para rasul.
Yasin Ayat 9 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 9, Makna Yasin Ayat 9, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 9, Yasin Ayat 9 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 9
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)