{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 18.
قَالُوا إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ ۖ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿١٨﴾
qālū innā taṭayyarnā bikum, la`il lam tantahụ lanarjumannakum wa layamassannakum minnā ‘ażābun alīm
QS. Yasin [36] : 18
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.”
Penduduk desa berkata: Sesungguhnya kami merasa pesimistis terhadap kalian. Bila kalian tidak menghentikan dakwah kalian kepada kami maka kami akan membunuh kalian dengan melempari kalian dengan batu, dan sungguh hukuman yang setimpal lagi berat akan menimpa kalian dari kami.
Maka pada saat itu juga penduduk negeri itu berkata kepada para utusan tersebut, yang disitir oleh firman-Nya:
{إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ}
Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. (Yaa Siin:18)
Maksudnya, kami tidak melihat pada roman muka kalian adanya kebaikan bagi kehidupan kami, yakni kalian adalah pembawa kesialan bagi kami.
Qatadah mengatakan bahwa mereka berkata, “Jika kami tertimpa keburukan, maka sesungguhnya hal itu karena adanya kalian.”
Mujahid mengatakan bahwa mereka mengatakan, “Tidak ada seorang pun yang semisal kalian masuk ke sebuah negeri, melainkan penduduk negeri itu mendapat hukuman.”
{لَئِنْ لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ}
sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu. (Yaa Siin:18)
Qatadah mengatakan bahwa rajam ialah melempari si terhukum dengan batu, sedangkan menurut Mujahid makna yang dimaksud ialah merajam melalui kata-kata, yakni caci maki.
{وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ}
dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami. (Yaa Siin:18)
Yaitu hukuman yang keras. Maka para utusan mereka berkata kepada mereka, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
{طَائِرُكُمْ مَعَكُمْ}
Kemalangan kamu itu adalah karena ulah kamu sendiri. (Yaa Siin:19)
(18) Kemudian para penduduk negeri itu berkata kepada para rasulnya, إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu,” artinya, kami tidak melihat dari kedatangan kalian dan hubungan kalian dengan kami selain keburukan.
Ini adalah keanehan yang paling aneh, di mana orang yang datang kepada mereka dengan membawa nikmat yang paling mulia lagi paling besar yang dikaruniakan Allah kepada hamba-hambaNya dan karamah yang paling besar yang dianugerahkan kepada mereka serta kebutuhan mereka kepadanya di atas semua kebutuhan, dianggap datang dengan kondisi keburukan yang makin menambah keburukan yang mereka anut dan mereka me-rasa sial karenanya. Sesungguhnya tidak adanya pertolongan dan ketiadaan taufik dapat berakibat buruk terhadap seseorang yang lebih besar daripada apa yang dilakukan oleh musuhnya.
Kemudian mereka mengancam para rasul seraya mengata-kan, لَئِنْ لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ “Sungguh jika kamu tidak berhenti, niscaya kami akan merajam kamu.” Maksudnya, niscaya kami membunuh kalian dengan cara melempari kalian dengan batu hingga menjadi pem-bunuhan yang paling sadis, وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ “dan kamu pasti akan mendapatkan siksa yang pedih dari kami.”
Ketiga utusan itu tidak berhenti menyampaikan dakwah mereka, hingga mereka, yakni para penduduk negeri itu, menjawab, ‘sesungguhnya kami bernasib malang karena kehadiran dan ajaran kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti menyeru kami untuk beriman kepada Allah dan hari kiamat, niscaya kami rajam dan lempari kamu dengan batu sampai mati, dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami. ’19. Mereka, yakni ketiga utusan itu, berkata, ‘kemalangan kamu itu adalah karena perbuatan buruk kamu sendiri. Kamu bernasib buruk akibat keengganan kamu menerima ajakan kami. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menuduh kami sebagai penyebab kemalangan itu’ tuduhan kamu sama sekali tidak benar! sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas dalam kedurhakaan sehingga mengakibatkan penderitaan yang kamu sebut sebagai nasib sial. ‘.
Yasin Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 18, Makna Yasin Ayat 18, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 18, Yasin Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 18
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)