{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 19.
قَالُوا طَائِرُكُمْ مَعَكُمْ ۚ أَئِنْ ذُكِّرْتُمْ ۚ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ ﴿١٩﴾
qālụ ṭā`irukum ma’akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifụn
QS. Yasin [36] : 19
Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.”
Para utusan itu berkata: Pesimis kalian dan amal perbuatan kalian berupa syirik dan keburukan bersama kalian dan tertolak atas kalian. Apakah bila kalian diingatkan dengan sesuatu yang mengandung kebaikan bagi kalian, kalian merasa pesimis dan kalian malah mengancam kami dengan rajam dan hukuman? Sebaliknya kalian adalah suatu kaum yang sudah terbiasa melampaui batas dalam berbuat maksiat dan mendustakan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Kemalangan kamu itu adalah karena ulah kamu sendiri. (Yaa Siin:19)
Yakni kesialan itu karena tingkah laku kalian sendiri. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya yang menceritakan perihal kaum Fir’aun:
Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata, “Ini adalah karena (usaha) kami.” Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah. (Al A’raf:131)
Dan kaum Nabi Saleh berkata:
Mereka menjawab, “Kami mendapat nasib yang malang disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu.” Saleh berkata, “Nasibmu ada pada sisi Allah (bukan kami yang menjadi sebab).” (An Naml:47)
Qatadah dan Wahb ibnu Munabbih mengatakan, yang dimaksud dengan ta’ir di sini adalah amal perbuatan, yakni amal perbuatan kalian. Disebutkan pula di dalam firman-Nya hal yang semisal, yaitu:
Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “Ini adalah dari sisi Allah.” Dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana, mereka mengatakan, “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun. (An Nisaa:78)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas. (Yaa Siin:19)
Yakni karena kami memberikan peringatan kepada kalian dan memerintahkan kepada kalian agar mengesakan Allah dan memurnikan penyembahan hanya kepada-Nya, lalu kalian membalas kami dengan ucapan seperti itu, dan kalian mengancam dan menindas kami karenanya. Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas. (Yaa Siin:19)
Qatadah mengatakan bahwa sesungguhnya kami peringatkan kalian tentang azab Allah, lalu kalian menimpakan kesialan kalian kepada kami, sebenarnya kalian ini adalah kaum yang melampaui batas
(19) Para rasul itu berkata kepada mereka, طَائِرُكُمْ مَعَكُمْ “Ke-malanganmu itu adalah karena kamu sendiri,” yaitu syirik dan keja-hatan yang ada pada kalian yang berakibat pada terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, berupa bencana dan dicabutnya hal-hal yang dicintai dan nikmat. أَئِنْ ذُكِّرْتُمْ “Apakah jika kamu diberi peringatan,” yakni, karena kami mengingatkan kalian kepada apa yang di situ terdapat kebaikan dan nasib baik kalian, maka kalian mengatakan kepada kami apa yang telah kalian katakan? بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ “Sebenarnya kamu adalah kaum yang berlebihan,” melampaui batas lagi sombong dalam bicara. Maka seruan mereka (para rasul itu) tidak menambah selain mereka semakin jauh dan semakin sombong.
Mereka, yakni ketiga utusan itu, berkata, ‘kemalangan kamu itu adalah karena perbuatan buruk kamu sendiri. Kamu bernasib buruk akibat keengganan kamu menerima ajakan kami. Apakah karena kamu diberi peringatan, lalu kamu menuduh kami sebagai penyebab kemalangan itu’ tuduhan kamu sama sekali tidak benar! sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas dalam kedurhakaan sehingga mengakibatkan penderitaan yang kamu sebut sebagai nasib sial. ’20-21. Berita kedatangan ketiga utusan tersebut menyebar ke pelosok negeri. Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki yang telah beriman kepada risalah nabi isa, konon bernama ‘ab’b bin m’s’ an-najj’r, dengan bergegas. Dia berkata untuk menasihati penduduk negeri itu, ‘wahai kaumku! percaya dan ikutilah utusan-utusan itu karena mereka benar-benar utusan Allah. Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan apa pun kepadamu atas dakwah mereka itu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah. Ayat ini menegaskan pentingnya ketulusan dalam menjalankan setiap aktivitas dan tidak mengharapkan apalagi meminta imbalan materi.
Yasin Ayat 19 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 19, Makna Yasin Ayat 19, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 19, Yasin Ayat 19 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 19
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)