{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 25.
إِنِّي آمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُونِ ﴿٢٥﴾
innī āmantu birabbikum fasma’ụn
QS. Yasin [36] : 25
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.”
Sesungguhnya aku beriman kepada Rabb kalian, maka dengarkanlah apa yang aku katakan kepada kalian, taatilah aku dengan beriman kepada-Nya. Manakala dia berkata demikian, kaumnya mengepungnya dan membunuhnya, maka Allah memasukkannya ke dalam surga.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya aku telah beriman kepadaa Tuhanmu, maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku. (Yaa Siin:25)
Ibnu Ishaq mengatakan -menurut berita yang sampai kepadanya dari Ibnu Abbas r.a. Ka’b, serta Wahb- bahwa lelaki itu berkata kepada kaumnya: Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. (Yaa Siin:25) Yang kalian ingkari itu. maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku. (Yaa Siin:25) Yakni dengarkanlah oleh kalian pengakuan keimananku ini.
Dapat pula ditakwilkan bahwa perkataan ini ditujukan kepada para utusan tersebut darinya (si lelaki itu), yakni firman-Nya: Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. (Yaa Siin:25) Yang telah mengutus kalian. maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)ku. (Yaa Siin:25) Yakni saksikanlah oleh kalian keimananku ini nanti di hadapan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa ulama lainnya mengatakan, bahkan khitab ini dikatakan oleh para rasul, lalu lelaki itu berkata kepada para’rasul, “Dengarkanlah pengakuanku ini, agar kelak kalian menjadi saksi bagiku di hadapan Tuhanku, bahwa sesungguhnya aku beriman kepada Tuhanmu dan aku mengikuti ajaran kalian.” Pendapat yang dikemukakan oleh Ibnu Jarir dari mereka lebih jelas maknanya, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Ibnu Ishaq —menurut apa yang ia terima dari Ibnu Abbas r.a., Ka’bul Ahbar, dan Wahb ibnu Munabbih— mengatakan bahwa tatkala lelaki itu mengucapkan pengakuannya , maka kaumnya menyerangnya beramai-ramai, lalu membunuhnya, dan tidak ada seorang pun yang dapat membela lelaki itu dari serangan mereka.
Qatadah mengatakan bahwa kaum lelaki itu merajam lelaki itu dengan batu, sedangkan lelaki itu tiada hentinya mengucapkan doa berikut: “Ya Allah, berilah kaumku petunjuk, karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui, ” hingga akhirnya lelaki itu terjatuh dan meninggal dunia. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepadanya.
22-25 seolah-olah kaumnya belum juga menerima nasihatnya, bahkan mereka kembali mencelanya karena mengikuti para rasul dan mengikhlaskan kepatuhan hanya kepada Allah semata, maka ia berkata, “mengapa aku tidak menyembah Tuhan yang telah menciptakanku dan yang hanya kepadaNya-lah kamu akan dikembalikan?” artinya, apa yang menghalingiku untuk beribadah kepada Yang berhak untuk diibadahi (disembah), sebab Dia-lah yang telah menjadikan dan menciptakanku serta memberiku rizki dan kepadaNya tempat kembali semua makhluk, lalu Dia akan memberikan balasan kepada mereka menurut amal-amal perbuataan mereka. Maka Tuhan yang di TanganNya penciptaan, rizki, dan keputusan diantara manusia di dunia dan di akhirat, Dia-lah yang berhak disembah, disanjung dan dipuji, bukan yang tidak memilki manfaat, tidak menimpakan bahaya, tidak bisa memberi dan menahan (keburukan), tidak pula memilki hak mematikan, menghidupkan ataupun membangkitkan kembali. maka dari itu Dia berfirman, ”mengapa aku akan menyembah ilah-ilah selainNya? Jika Yang Maha pemurah menghendaki kemudaratan terhadapku, nisacaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku,” karena tidak ada seorangpun yang dapat memberikan syafaa’at disisi Allah kecuali berdasarkan izin dariNya, maka syafa’at mereka sama sekali tidak bermanfaat bagi mereka, “dan mereka tidak pula dapat menyelamatkanku,” yakni, dari bahaya (mudarat) yang Allah kehendaki menimpaku? “sesungguhnya aku kalau begitu,” artinya, jika aku beribadah kepada sesembahan-sesembahan yang sedemikian rapuh sifat-sifatnya, “pasti (aku) berada dalam kesesatan yang nyata,” di dalam ungkapannya ini orang itu mengkombinasikan antaraa pemberian nasihat kepada mereka, pemberian kesaksian kepada rasul akan kerasulan dan hidayahnya dan pemberian akan dipastikannya ibadah hanya kepada Allah semata serta penyebutan dalil-dalil untuknya, dan bahwa sesungguhnya ibadah kepada selainNya adalah batil. Lalu ia menyebutkan argument-argumen terhadapnya, pemberitaan tentang kesesatan siapa saja yang menyembahnya dan maklumat tentang keimanannya secara terang-terangan, padahal ia sangat takut kalau mereka akan membunuhnya. Ia berkata,”sesungguhnya aku telah beriman kepada Rabbmu; maka dengarkanlah aku,”
Sesungguhnya aku telah beriman kepada tuhanmu yaitu Allah, tuhan yang kalian ingkari; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku. ’26. Setelah menyatakan iman di hadapan kaumnya, kaummnya pun membunuhnya. Allah pun memberikan pahala atas imannya yang kokoh itu. Ketika dia meninggal, malaikat turun memberitahukan bahwa Allah telah mengampuni dosanya dan dia akan masuk surga dikatakan kepadanya, ‘masuklah ke surga. ‘ dia laki-laki itu berkata, ‘alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, .
Yasin Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 25, Makna Yasin Ayat 25, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 25, Yasin Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 25
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)