{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 47.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ ﴿٤٧﴾
wa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālallażīna kafarụ lillażīna āmanū a nuṭ’imu mal lau yasyā`ullāhu aṭ’amahū in antum illā fī ḍalālim mubīn
QS. Yasin [36] : 47
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,” orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, “Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Bila dikatakan kepada orang-orang kafir: Infakkanlah sebagian rizki yang telah Allah berikan kepada kalian, mereka berkata membela diri di depan orang-orang mukmin: Apakah kami harus memberi makan kepada orang-orang yang bila Allah berkehendak maka Dia yang akan memberi mereka makan? Kalian (wahai orang-orang mukmin) benar-benar dalam kejauhan yang sangat jauh dari kebenaran, manakala kalian memerintahkan hal itu kepada kami.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Nafkahkanlah sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu” (Yaa Siin:47)
Yakni apabila mereka diperintahkan untuk membelanjakan sebagian dari rezeki yang diberikan oleh Allah kepada mereka untuk kaum fakir miskin
maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman. (Yaa Siin:47)
Yaitu memperbincangkan perihal orang-orang beriman yang fakir, Dengan kata lain mereka berkata kepada orang mukmin yang menganjurkan mereka untuk berinfak dengan nada sinis dan tanggapan yang menentang.
Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan (Yaa Siin:47)
Mereka yang kalian anjurkan agar kami berinfak kepada mereka sekiranya Allah menghendaki, tentulah Dia memberikan kecukupan kepada mereka dan memberi mereka makan dari rezeki yang diberikanNya kepada mereka, dan kami sependapat dengan kehendak Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى terhadap mereka.
tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata. (Yaa Siin:47)
dalam anjuran kalian kepada kami untuk melakukan hal tersebut.
Ibnu Jarir mengatakan, dapat pula ditakwilkan bahwa kalimat ini merupakan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى terhadap orang-orang kafir yang menentang itu. saat mereka mendebat orang-orang mukmin yang menganjurkan kepada mereka untuk berinfak. Allah berfirman kepada mereka: tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata. (Yaa Siin:47).
Akan tetapi, pendapat ini masih perlu diteliti lagi. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
{وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ}”Dan apabila dikatakan kepada me-reka, ‘Nafkahkanlah sebagian dari rizki yang diberikan Allah kepadamu’,” artinya, dari sebagian rizki yang telah dikaruniakan Allah kepada kalian; yang kalau saja Dia berkehendak, tentu Dia mengambilnya dari kalian, {قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا}”maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman,” seraya menentang kebe-naran sambil berargumen dengan kehendak Allah, {أَنُطْعِمُ مَنْ لَوْ يَشَاءُ اللَّهُ أَطْعَمَهُ إِنْ أَنْتُمْ}”Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki, tentulah Dia akan memberinya makan? Kamu tidak lain” wahai orang-orang yang beriman melainkan benar-benar berada {إِلا فِي ضَلالٍ مُبِينٍ} “dalam kesesatan yang nyata,” yang mana kalian menyuruh kami melakukan hal itu!
Ini membuktikan kebodohan besar mereka atau sikap pura-pura bodoh mereka yang sangat kotor, karena sesungguhnya ke-hendak Allah itu sama sekali bukan hujjah (argumen, alasan) bagi pelaku maksiat. Sebab, sekalipun apa yang dikehendaki Allah itu pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendakiNya tidak akan terjadi, namun Allah telah memberikan kemampuan kepada manusia dan telah memberi mereka kekuatan yang dengannya mereka mampu melakukan perintah dan menjauhi larangan. Apabila mereka se-ngaja meninggalkan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka, maka itu berarti kesengajaan dari mereka, bukan paksaan terhadap mereka.
Dan salah satu bukti keingkaran mereka adalah bahwa apabila dikatakan kepada mereka, ‘infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu kepada orang yang membutuhkan, ‘ orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman dengan nada mengejek, ‘apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki, dia akan memberinya makan’ sungguh, kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata. ‘ demikianlah sifat orang kafir. Mereka tidak mau berinfak, bersedekah, dan berzakat padahal semua itu akan kembali manfaatnya kepada diri mereka. 48. Tidak hanya mengingkari utusan Allah, orang-orang kafir itu juga mengingkari hari kebangkitan. Dan apabila dikatakan bahwa mereka kelak akan dibangkitkan dari kubur, mereka itu pun berkata dengan nada mengejek, ‘kapan janji hari kebangkitan itu terjadi jika kamu orang yang benar dalam perkataanmu tentangnya”.
Yasin Ayat 47 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 47, Makna Yasin Ayat 47, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 47, Yasin Ayat 47 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 47
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)