{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 58.
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ ﴿٥٨﴾
salām, qaulam mir rabbir raḥīm
QS. Yasin [36] : 58
(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Mereka mendapatkan nikmat lain yang lebih besar, yaitu saat Rabb mereka berbicara kepada mereka, menyayangi mereka dengan memberi salam kepada mereka. Saat itulah keselamatan yang sempurna dari segala sisi terwujud.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Kepada mereka dikatakan), “Salam, ” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (Yaa Siin:58)
Ibnu Juraij mengatakan bahwa Ibnu Abbas r.a. telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: (Kepada mereka dikatakan).”Salam.” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (Yaa Siin:58) Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sendirilah yang melimpahkan selamat kepada penduduk surga.
Pendapat yang dikatakan oleh Ibnu Abbas ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah, “Salam.” (Al Ahzab:44)
Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan makna ayat ini telah meriwayatkan sebuah hadis yang di dalam sanadnya terdapat hal yang perlu diteliti. Ia mengatakan:
Telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Yusuf, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdul Malik ibnu Abusy Syawarib, telah menceritakan kepada kami Abu Asim Al-Ibadani, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl Ar-Raqqasyi, dari Muhammad ibnul Munkadir, dari Jabir ibnu Abdullah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda, bahwa ketika ahli surga sedang bergelimang di dalam kenikmatannya, tiba-tiba muncullah cahaya pada mereka, lalu mereka mengangkat kepalanya memandang ke arah cahaya itu, dan ternyata Tuhan Yang Maha Agung menengok mereka dari atas mereka, lalu berfirman, “Selamat kepada kalian semua, hai penduduk surga.” Yang demikian itulah yang dimaksud oleh firman-Nya: (Kepada mereka dikatakan), “Salam, ” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (Yaa Siin:58) Maka Allah memandang kepada mereka, dan mereka memandang kepada-Nya. Mereka tidak mengalihkan pandangannya kepada sesuatu pun selama mereka memandang kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى karena nikmatnya yang tak terperikan, hingga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menutup diri dari mereka dengan hijab-Nya dan yang tertinggal adalah cahaya dan berkah-Nya yang melimpah atas mereka di rumah-rumah mereka.
Imam Ibnu Majah meriwayatkan hadis ini di dalam Kitabus Sunnah bagian dari kitab Sunan-nya melalui Muhammad ibnu Abdul Malik ibnu Abusy Syawarib dengan sanad yang sama.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Abdul A’la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepada kami Harmalah, dari Sulaiman ibnu Humaid yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi menceritakan hadis berikut dari Umar ibnu Abdul Aziz yang mengatakan bahwa apabila Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah selesai dari ahli surga dan ahli neraka, maka Dia datang dengan diselimuti oleh awan bersama para malaikat. Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengucapkan selamat kepada penghuni surga, dan mereka menjawab ucapan selamat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Selanjutnya Al-Qurazi mengatakan bahwa hal tersebut disebutkan di dalam Kitabullah oleh firman-Nya yang mengatakan: (Kepada mereka dikatakan), “Salam, ” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. (Yaa Siin:58) Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “‘Mintalah kepada-Ku.” Mereka menjawab, “Wahai Tuhan, apakah yang harus kami minta kepada-Mu?” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Benar, mintalah kepada-Ku.” Mereka berkata, “Kami memohon kepada-Mu, ya Tuhan kami, rida-Mu.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Rida-Ku Kulimpahkan kepada kalian di rumah kehormatan-Ku.” Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, lalu apa lagi yang harus kami mintakan kepada-Mu. Maka demi keagungan dan kebesaran-Mu serta ketinggian kedudukan-Mu. seandainya Engkau beri izin kepada kami untuk memberi rezeki kepada manusia dan jin, tentulah kami dapat memberi mereka makan, minum, pakaian, dan pelayanan kepada mereka tanpa mengurangi barang sedikit pun dari apa yang ada pada kami.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Sesungguhnya Aku masih mempunyai tambahan buat kalian.” Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi melanjutkan, bahwa lalu hal tersebut diputuskan buat mereka di tempat-tempat mereka, hingga akhirnya Allah bersemayam di singgasana-Nya, setelah itu datanglah hadiah-hadiah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى untuk mereka yang dibawa oleh para malaikat. Kemudian disebutkan selanjutnya hingga akhir asar.
Asar ini berpredikat garib. diketengahkan oleh Ibnu Jarir melalui berbagai jalur, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Dan untuk mereka juga {سَلامٌ}”Salam” yang diperoleh, {مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ}”dari Rabb Yang Maha Penyayang,” ini menunjukkan adanya percakapan Allah جَلَّ جَلالُهُdengan para penghuni surga dan ucapan selamat Allah kepada mereka. Lalu dikukuhkannya lagi dengan FirmanNya, {قَوْلا}”Sebagai ucapan selamat.” Apabila Allah yang Maha Pengasih itu memberikan salam kepada mereka, maka mereka memperoleh keselamatan yang sempurna dari segala sisi-nya, dan mereka juga memperoleh penghormatan yang tidak ada bentuk penghormatan yang lebih tinggi darinya dan tidak ada pula kenikmatan yang setara dengannya. Lalu bagaimana menurut Anda dengan ucapan salam penghormatan dari Maharaja bagi se-gala raja, Rabb Yang Mahaagung, lagi Maha Penyantun dan Maha Penyayang bagi para penghuni negeri karamahNya, yaitu orang-orang yang telah mendapatkan ridha dariNya. Maka Dia tidak akan pernah memurkai mereka untuk selama-lamanya. Kalau sekiranya bukan karena Allah telah menakdirkan mereka tidak akan mati atau kaki mereka berpindah dari tempat-tempatnya karena kegem-biraan, kesenangan, dan kebahagiaan, tentu hal itu pasti terjadi. Maka kami berharap kepada Rabb, Tuhan kami agar kiranya tidak menghalangi kami untuk mendapatkan nikmat-nikmat tersebut dan menyenangkan kami dengan melihat kepada wajahNya yang mulia.
Kepada mereka dikatakan, ‘salam, ‘ sebagai ucapan selamat dari tuhan yang maha penyayang. Salam inilah yang sangat mereka harapkan karena merupakan suatu bentuk pemuliaan bagi mereka. 59. Usai memaparkan keadaan orang mukmin beserta kenikmatan yang mereka peroleh di surga, Allah dalam ayat ini beralih menjelaskan kondisi orang kafir di akhirat. Dan dikatakan kepada orang kafir, ‘berpisahlah kamu pada hari ini dari orang mukmin, wahai orang-orang yang berdosa! masuklah kamu ke neraka, berpisah dari orang mukmin yang akan menuju surga (lihat pula: surah a’-”ff’t/37: 22’23).
Yasin Ayat 58 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 58, Makna Yasin Ayat 58, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 58, Yasin Ayat 58 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 58
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)