{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 78.
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ ﴿٧٨﴾
wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-‘iẓāma wa hiya ramīm
QS. Yasin [36] : 78
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
Orang yang mengingkari kebangkitan membuat perumpamaan kepada Kami dengan sebuah perumpamaan yang tidak patut baginya untuk membuatnya. Yaitu menyamakan kuasa Khalik dengan kuasa makhluk, dan dia lupa awal penciptaannya. Maka dia berkata: Siapa yang akan menghidupkan tulang-tulang yang lapuk dan sudah menjadi tanah?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata, “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” (Yaa Siin:78)
Yakni dia menganggap mustahil bahwa Allah Yang mempunyai kekuasaan Yang besar yang telah menciptakan langit dan bumi ini dapat mengembalikan jasad dan tulang-belulang yang telah hancur luluh menjadi hidup kembali. Dia lupa akan dirinya, bahwa Allah telah menciptakannya dari tiada menjadi ada. Padahal kalau dia merenungkan kejadian dirinya, tentulah ia dapat membuktikan hal yang lebih kuat daripada keingkarannya yang membuktikan kekuasaan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
{وَضَرَبَ لَنَا مَثَلا} “Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami,” yang tidak pantas bagi siapa pun untuk membuatnya, yaitu meng-analogikan kekuasaan sang Pencipta dengan kekuasaan makhluk, yaitu bahwa perkara yang tidak mungkin bagi kekuasaan makhluk juga tidak mungkin bagi kekuasaan Pencipta. Allah mengurai pe-rumpamaan tersebut dengan perkataanNya, {قَالَ} “ia berkata,” mak-sudnya, orang (yang mengingkari) itu berkata, {مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ} “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” Maksudnya, apakah seseorang bisa menghidupkannya? Ini adalah bentuk pertanyaan menyangkal. Maka artinya, tidak akan ada seseorang pun yang dapat menghidupkannya setelah ia hancur luluh dan binasa.
Inilah sisi keserupaan dan perumpamaannya. Yakni bahwa hal itu merupakan perkara yang sangat tidak mungkin (mustahil) berdasarkan kelaziman kemampuan manusia. Ucapan yang muncul dari manusia seperti ini adalah merupakan ketidak-sadaran dari-nya dan kelupaannya terhadap awal mula penciptaannya. Kalau saja ia menyadari akan penciptaannya setelah sebelumnya ia tidak pernah menjadi sesuatu apa pun yang bisa disebut, lalu kemudian menjadi ada secara kasat mata, tentu ia tidak akan memberikan perumpamaan ini!
Demikianlah keingkaran manusia kepada kami. Dan dia membuat perumpamaan bagi kami dan melupakan asal kejadiannya dari setetes air mani yang hina. Dia berkata, ‘siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah hancur luluh” jika menyadari asal kejadiannya, tentu manusia akan percaya bahwa Allah mahakuasa menghidupkannya kembali sesudah mati. 79. Untuk menjawab pertanyaan mereka, katakanlah wahai nabi Muhammad bahwa yang akan menghidupkannya kembali setelah hancur luluh ialah Allah yang telah menciptakannya pertama kali. Baik menciptakan untuk pertama kali maupun menghidupkan kembali manusia yang telah telah mati adalah hal yang sangat mudah bagi Allah. Dan dia maha mengetahui tentang segala makhluk ciptaan-Nya.
Yasin Ayat 78 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 78, Makna Yasin Ayat 78, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 78, Yasin Ayat 78 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 78
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)