{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 79.
قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ ﴿٧٩﴾
qul yuḥyīhallażī ansya`ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin ‘alīm
QS. Yasin [36] : 79
Katakanlah (Muhammad), “Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,
katakan kepadanya: Yang menghidupkannya adalah yang menciptakannya pertama kali, dan Dia Maha Mengetahui seluruh makhluk-Nya, tidak ada sesuatu-pun yang samar bagi-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (Yaa Siin:79)
Yakni mengetahui tulang-belulang yang berserakan di seantero bumi, kemana perginya dan ke mana bercerai-berainya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Abu Uwwanah, dari Abdul Malik ibnu Umair, dari Rib’i yang mengatakan bahwa Uqbah ibnu Amr berkata kepada Huzaifah, “Mengapa engkau tidak menceritakan kepada kami hadis yang pernah engkau dengar dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ?” Huzaifah r.a. menjawab, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Sesungguhnya pernah ada seorang lelaki yang menjelang ajalnya, ketika ia merasa putus harapan untuk dapat hidup, ia berwasiat kepada keluarganya, “Apabila aku telah mati, maka kumpulkanlah kayu bakar yang banyak sekali untukku, kemudian bakarlah kayu itu. Manakala api telah menghanguskan dagingku dan membakar tulangku hingga hangus, maka ambillah tubuhku, lalu tumbuklah, setelah itu tebarkanlah abuku ke laut.” Maka keluarganya melakukan apa yang diwasiatkannya itu, dan Allah menghimpun kembali semua abunya ke hadapan-Nya, kemudian Allah bertanya kepadanya, “Mengapa engkau lakukan itu?” Ia menjawab, “Karena rasa takutku kepada Engkau, ” maka Allah memberikan ampunan baginya. Uqbah ibnu Amr mengatakan bahwa ia pernah pula mendengar hadis tersebut dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dan beliau menjelaskan bahwa lelaki itu adalah tukang mencuri perlengkapan mayat yang telah dikubur dengan menggali kembali kuburnya.
Imam Bukhari dan Imam Muslim telah mengetengahkan hadis ini di dalam kitab sahih masing-masing melalui hadis Abdul Malik ibnu Umair dengan teks yang cukup banyak, yang antara lain menyebutkan bahwa lelaki tersebut memerintahkan kepada anak-anaknya agar setelah ia mati, jasadnya dibakar, lalu abunya ditaburkan separonya di daratan dan separonya lagi di laut di hari yang berangin besar, kemudian mereka melakukan hal tersebut. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada laut agar mengumpulkan abu itu yang ada padanya, dan memerintahkan pula kepada bumi untuk mengumpulkan abu itu yang ada padanya. Sesudah itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepadanya, “Jadilah kamu!” Maka dengan serta merta kembalilah abu itu ke ujud yang semula sebagai lelaki tersebut dalam keadaan utuh, lalu Allah bertanya kepadanya, “Apakah yang mendorongmu berbuat seperti itu?” Lelaki itu menjawab, “Karena takut kepada Engkau, dan Engkau lebih mengetahui.” Maka tidak lama kemudian Allah memberikan ampunan kepadanya.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُmenjawab anggapan tidak mungkin tersebut dengan jawaban yang sangat memuaskan, seraya berfir-man, {قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ مَرَّةٍ} “Katakanlah, ‘Ia akan dihidupkan oleh Rabb yang menciptakannya kali yang pertama’.” Yang demikian itu, hanya dengan merenungkannya (saja) seseorang pasti tahu dengan yakin, tanpa ada syubhat sedikitpun bahwa yang telah menciptakan-nya pada kali yang pertama itu kuasa untuk mengulangi pencipta-annya untuk kali yang kedua, dan ini lebih mudah bagi kekuasaan-Nya apabila direnungkan oleh orang yang mau merenungkan.
{وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ} “Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” Ini juga dalil yang kedua yang bersumber dari sifat-sifat Allah جَلَّ جَلالُهُ, yaitu bahwa ilmu Allah جَلَّ جَلالُهُmeliputi segala makhlukNya dalam seluruh kondisinya sepanjang waktu dan apa yang masih tersisa; dan Dia mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Apabila seorang manusia telah mengakui ilmu yang luar biasa ini, maka niscaya dia tahu bahwasanya ia lebih agung dan lebih tinggi dari hanya sekedar menghidupkan kembali orang-orang mati dari dalam kubur.
Untuk menjawab pertanyaan mereka, katakanlah wahai nabi Muhammad bahwa yang akan menghidupkannya kembali setelah hancur luluh ialah Allah yang telah menciptakannya pertama kali. Baik menciptakan untuk pertama kali maupun menghidupkan kembali manusia yang telah telah mati adalah hal yang sangat mudah bagi Allah. Dan dia maha mengetahui tentang segala makhluk ciptaan-Nya. 80. Tuhan yang akan menghidupkan kembali tulang belulang yang telah lapuk tersebut yaitu Allah yang menjadikan api untukmu dari kayu yang semula berupa pohon yang basah dan hijau. Begitu kayu itu ke-ring, maka seketika itu kamu nyalakan api dari kayu itu dan dapat meng-ambil manfaat dari api itu. ‘.
Yasin Ayat 79 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 79, Makna Yasin Ayat 79, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 79, Yasin Ayat 79 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 79
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)