{36} Yasin / يس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ص / Shad {38} |
Tafsir Al-Qur’an Surat As-Saffat الصافات (Barisan-Barisan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 37 Tafsir ayat Ke 10.
إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ ﴿١٠﴾
illā man khaṭifal-khaṭfata fa atba’ahụ syihābun ṡāqib
QS. As-Saffat [37] : 10
kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan); maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.
Kecuali setan yang mencuri pendengaran terhadap satu kata yang dia dengar dari langit secara cepat, lalu dia menyampaikannya kepada setan di bawahnya, lalu yang dibawahnya tersebut menyampaikan kepada yang di bawahnya. Dan mungkin dia sudah terkena lemparan bola api sebelum dia menyampaikannya. Dan mungkin pula dia telah berhasil menyampaikannya dengan takdir Allah sebelum dia terkena lemparan bola api yang membakarnya, lalu yang setan yang lain membawanya kepada dukun-dukun dan mereka membuat seratus kedustaan bersamanya.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan). (Ash Shaaffat:10)
Yaitu kecuali setan-setan yang hendak mencuri-curi dengar dari pembicaraan para malaikat, kemudian setan itu menyampaikannya kepada setan lain yang ada di bawahnya, lalu disampaikan lagi kepada yang di bawahnya lagi, hingga seterusnya. Dan adakalanya setan yang telah berhasil mencuri dengar itu keburu dihantam oleh bintang yang menyala-nyala sebelum ia sempat menyampaikannya kepada setan yang ada di bawahnya. Adakalanya dia sempat menyampaikan apa yang telah dicuri dengarnya itu berkat takdir Allah, sebelum ia dikejar oleh bintang yang menyala dan yang membakarnya. Maka tugasnya dipegang oleh setan lain yang ada di bawahnya hingga sampailah kepada tukang tenung, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadis. Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang. (Ash Shaaffat:10)
Makna saqib ialah terang benderang.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Waqi’, dari Israil, dari Abu Ishaq, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa dahulu setan-setan mempunyai pos-pos pengintaian di langit untuk mencuri-curi dengar wahyu, dan dahulu bintang-bintang tidak beredar dan setan tidak dilempari. Apabila mereka mendengar wahyu, lalu mereka turun ke bumi dan menambah-nambahinya dengan kedustaan yang banyak. Ketika Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah diutus, maka bila setan duduk di posnya di langit, maka ada bintang menyala-nyala yang mengejarnya. Bintang-bintang itu tidak pernah meleset dan mengenainya serta membakarnya. Lalu setan-setan melaporkan hal tersebut kepada pemimpin mereka, yaitu iblis la natullah. Iblis berkata, “Hal itu tidak lain terjadi karena ada suatu peristiwa yang baru terjadi.” Lalu iblis mengirimkan bala tentaranya (untuk menyelidiki hal yang baru itu), maka utusan iblis menjumpai Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sedang berdiri mengerjakan salatnya di antara dua Bukit Nakhlah. Waki’ mengatakan bahwa, yang dimaksud ialah lembah Nakhlah. Utusan iblis itu kembali kepada pemimpinnya, lalu menceritakan hal itu kepadanya. Maka iblis berkata, “Memang orang inilah yang mengubah keadaan.”
Dan nanti insya Allah akan diketengahkan hadis-hadis berikut asar-asar yang berkaitan dengan makna firman-Nya ini, yaitu pada tafsir firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan perihal jin, bahwa mereka mengatakan:
Dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api, dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barang siapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu), tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk menembaknya). Dan sesungguhnya kami tidak mengetahui (dengan adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki bagi orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka mengkehendaki kebaikan bagi mereka. (Al Jin:8-10)
Kalau saja Allah جَلَّ جَلالُهُtidak mengecualikan, niscaya hal itu menjadi dalil yang membuktikan bahwasanya setan-setan itu tidak akan dapat mendengar apa pun sama sekali. Akan tetapi Dia berfir-man, {إِلا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ}”Akan tetapi barangsiapa yang mencuri (pendengar-an.” Maksudnya, kecuali siapa di antara setan-setan pembangkang itu yang mengambil secara rahasia dan mencuri satu kata, {فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ}”maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang” kadang ia dapat menghanguskannya sebelum setan itu menyampaikannya kepada para sekutunya sehingga berita dari langit pun terputus (terjaga), dan kadang ia sempat menyampaikannya sebelum suluh api itu menghanguskannya. Pada saat itulah setan-setan itu menambah kalimat yang dicuri itu dengan seratus dusta, mereka mempropa-gandakannya disebabkan satu kata yang berhasil ia curi dari langit.
Setan-setan itu tidak dapat mendengar pembicaraan para malaikat, kecuali setan yang berhasil mencuri pembicaraan dengan cepat, maka ia dikejar oleh bintang yang menyala sehingga mereka pun terbakar. 11. Usai menjelaskan bukti-bukti kekuasaan-Nya di alam raya, Allah beralih membuktikan kuasa-Nya dalam menciptakan manusia. Wahai nabi Muhammad, maka tanyakanlah kepada mereka yang musyrik, ‘apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah kami ciptakan itu yakni malaikat, langit, dan bumi seisinya” sesungguhnya kami telah menciptakan nabi adam, yaitu nenek moyang mereka dari tanah liat.
As-Saffat Ayat 10 Arab-Latin, Terjemah Arti As-Saffat Ayat 10, Makna As-Saffat Ayat 10, Terjemahan Tafsir As-Saffat Ayat 10, As-Saffat Ayat 10 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan As-Saffat Ayat 10
Tafsir Surat As-Saffat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)