{36} Yasin / يس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ص / Shad {38} |
Tafsir Al-Qur’an Surat As-Saffat الصافات (Barisan-Barisan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 37 Tafsir ayat Ke 48.
وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ ﴿٤٨﴾
wa ‘indahum qāṣirātuṭ-ṭarfi ‘īn
QS. As-Saffat [37] : 48
Dan di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi pandangannya,
Di majelis-majelis mereka terdapat bidadari-bidadari yang suci, mereka tidak melihat kecuali hanya kepada suami-suami mereka, bermata indah,
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang pandangannya tidak liar. (Ash Shaaffat:48)
Yaitu memelihara kehormatannya, tidak mau memandang kepada selain suami mereka. Demikianlah menurut Ibnu Abbas r.a., Mujahid, Zaid ibnu Aslam, Qatadah, As-Saddi, dan lain-lainnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan jelita matanya. (Ash Shaaffat:48)
Yakni memiliki mata yang indah dan jelita.
Suatu pendapat menyebutkan bermata lebar, tetapi pendapat ini merujuk kepada pendapat yang pertama, yaitu bermata jeli dan indah. Jadi, mata bidadari-bidadari itu bukan saja indah jelita, tetapi juga terhormat, yakni memelihara matanya dari memandang kepada suami lain. Seperti yang dikatakan oleh Zulaikha tentang Yusuf a.s. ketika menyuruhnya agar keluar menemui sekumpulan wanita pembesar kerajaannya, lalu mereka kagum dan terpana melihat ketampanan dan kecakapan rupa Nabi Yusuf, sehingga mereka menduga bahwa Yusuf a.s. bukanlah manusia, melainkan salah seorang malaikat yang turun ke bumi karena ketampanan dan keanggunan penampilannya. Maka Zulaikha berkata kepada kaum wanita yang mempergunjingkan dirinya itu yang disitir oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku), tetapi dia menolak. (Yusuf:32)
Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa selain Nabi Yusuf mempunyai rupa yang tampan, dia juga seorang yang memelihara kehormatannya, bertakwa, lagi bersih. Demikian pula sifat dari bidadari-bidadari di surga nanti.
bidadari-bidadari yang baik lagi cantik-cantik (Ar Rahmaan:70)
Dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang pandangannya tidak liar dan matanya jelita. (Ash Shaaffat:48)
Setelah Allah menjelaskan makanan, minuman, dan tempat-tempat duduk mereka, di mana kebanyakan kenik-matan dan rinciannya sudah masuk dalam FirmanNya, {جَنَّاتِ النَّعِيمِ} “Surga-surga yang penuh kenikmatan,” namun hal-hal tersebut di-rincikan agar diketahui lalu dirindukan oleh jiwa manusia, maka Allah kemudian menjelaskan istri-istri mereka seraya berfirman, {وَعِنْدَهُمْ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ عِينٌ} “Di sisi-sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya.” Maksudnya, di sisi para penghuni negeri kenikmatan itu di tempat-tempat dekat (sekitar) mereka ada bida-dari-bidadari cantik jelita nan sempurna lagi tidak liar pandangan matanya, baik karena pandangan matanya hanya dibatasi kepada suaminya saja karena sangat menjaga kesuciannya dan tidak me-lampaui kepada selain suaminya, atau karena ketampanan suami dan kesempurnaannya hingga di surga itu ia tidak mencari selain dia, dan tidak suka kecuali kepadanya, atau juga karena dia mampu membatasi pandangan suaminya hanya kepada dirinya saja, dan hal ini membuktikan kesempurnaan dan kecantikannya yang luar biasa yang membuat pandangan sang suami hanya terpaku kepa-danya saja. Dan tidak liarnya pandangan mata juga menunjukkan pada tidak liarnya jiwa dan rasa kasih sayang kepadanya. Kedua makna di atas sangat mungkin dan keduanya shahih.
Semua ini menunjukkan ketampanan kaum lelaki dan kejelita-an wanita di dalam surga dan kecintaan satu sama lainnya dengan cinta yang membuatnya tidak berkeinginan kepada yang lain dan betapa sangat terpeliharanya kehormatan mereka semuanya, dan bahwasanya tidak ada rasa hasad (iri hati), rasa saling membenci, ataupun rasa permusuhan di sana. Hal itu terjadi karena tidak adanya faktor-faktor penyebabnya.
{عِينٌ} “Dan jelita matanya.” Maksudnya, jelita dan molek ma-tanya, sedap dilihat, {كَأَنَّهُنَّ} “seakan-akan mereka,” yakni, bidadari-bidadari itu {بَيْضٌ مَكْنُونٌ} “adalah telur yang tersimpan dengan baik,” maksudnya, tertutup, karena kecantikan dan kebeningannya, dan warna kulit mereka adalah warna kulit yang terindah dan merona, tidak ada cacat ataupun noda.
Dan di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang bermata indah dan membatasi pandangannya hanya kepada pasangannya. 49. Bidadari-bidadari itu sangat elok, seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dan terjaga dengan baik dari tangan-tangan yang hendak menyentuh.
As-Saffat Ayat 48 Arab-Latin, Terjemah Arti As-Saffat Ayat 48, Makna As-Saffat Ayat 48, Terjemahan Tafsir As-Saffat Ayat 48, As-Saffat Ayat 48 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan As-Saffat Ayat 48
Tafsir Surat As-Saffat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)