{36} Yasin / يس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ص / Shad {38} |
Tafsir Al-Qur’an Surat As-Saffat الصافات (Barisan-Barisan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 37 Tafsir ayat Ke 54.
قَالَ هَلْ أَنْتُمْ مُطَّلِعُونَ ﴿٥٤﴾
qāla hal antum muṭṭali’ụn
QS. As-Saffat [37] : 54
Dia berkata, “Maukah kamu meninjau (temanku itu)”
Orang Mukmin yang masuk surga itu berkata kepada rekan-rekannya: Apakah kalian berkenan untuk melongok sehingga kalian bisa melihat nasib rekan tersebut?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Berkata pulalah ia, “Maukah kamu meninjau (temanku itu)?” (Ash Shaaffat:54)
Yakni menengoknya.
Kalimat ini dikatakan oleh orang mukmin kepada teman-temannya sesama penghuni surga.
Maka ia meninjaunya, lalu dia melihat temannya itu di tengah-tengah neraka menyala-nyala. (Ash Shaaffat:54)
Ibnu Abbas r.a., Sa’id ibnu Jubair, Khulaid Al-Asri, Qatadah, As-Saddi, dan Ata Al-Khurrasani mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah berada di tengah-tengah neraka Jahim.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, makna yang dimaksud ialah berada di tengah-tengah neraka seakan-akan rupanya seperti bintang yang menyala-nyala (karena terbakar api neraka).
Qatadah mengatakan, telah diceritakan kepada kami bahwa orang mukmin itu menengok temannya, maka ia melihat batok-batok kepala teman-teman kafirnya yang ada di neraka mendidih.
Telah diceritakan pula kepada kami bahwa Ka’bul Ahbar pernah mengatakan, “Sesungguhnya di dalam surga terdapat jendela pengintai. Apabila seorang ahli surga hendak melihat keadaan musuhnya di neraka, maka ia melongokkan pandangannya melalui jendela itu ke arah neraka. Karena itu, makin bertambahlah rasa syukurnya.”
50-59. Setelah Allah menjelaskan kenikmatan mereka dan puncak kebahagiaan mereka dengan berbagai makanan, minuman, istri-istri yang cantik jelita, dan tempat-tempat duduk yang baik, maka Allah menjelaskan percakapan dan dialog di antara mereka tentang masalah masalah yang sudah berlalu, dan bahwasanya mereka terus dalam perbincangan dan saling bercakap-cakap hingga hal itu menyebabkan salah seorang di antara mereka berkata, “sesungguhnya aku dahulu mempunyai seorang teman” di dunia, ia mengingkari kehidupan setelah mati, dan ia mencelaku karena aku membenarkannya.
dan ia mengatakan, “Apakah kamu sungguh sungguh termasuk orang orang yang membenarkan? apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar benar diberi pembalasan,?” maksudnya, apakah kita akan diberi balasan atas amal perbuatan kita?! Artinya, bagaimana kamu membenarkan perkara yang tidak mungkin ini, yang benar benar sangat aneh ini!? Yaitu, apabila kita telah tercabik cabik dan menjadi tanah dan tulang belulang kita akan dibangkitkan dan dihidukan kembali, lalu kita dihisab dan diberi pembalasan sesuai dengan amal perbuatan kita? seorang penghuni surge ini berkata kepada rekan rekannya, inilah kisah dan berita dariku dengan temanku, dan aku tetap dan terus beriman lagi meyakini, sedangkan dia tetap dan terus mendustakan lagi mengingkari kebangkitan, hingga kita mati lalu kita dibangkitkan, dan kemudian aku sampai kepada apa yang kalian lihat sekarang berupa berbagai kenikmatan yang telah diinformasikan oleh para rasul, sedangkan dia sudah tidak diragukan lagi telah sampai ada azab.
Maka apakah “kalian mau meninjau “ supaya kita bisa melihatnya hingga kita makin merasa senang dan bahagia dengan apa yang sedang rasakan ini, dan agar itu benar benar menjadi pandangan dengan kasat mata!? Nampaknya bahwa di antara perihal keadaan para penghuni surge dan kebahagiaan sebagian dengan sebagian yang lain, adalah bahwa mereka pun pergi mengikutinya untuk meninjau temannya. ”Maka ia meninjau” dan melihat temannya tersebut “di tengah tengah mereka yang menyala nyala.” Maksudnya, di tengah tengah azab dan siksaannya. Azab benar benar telah mengelilinginya. Lalu orang itu berkata seraya mencela temannya atas keadaannya dan bersyukur kepada Allah atas karuniaNya, Karena telah menyelamatkan dirinya dari tipu muslihat temannya, “Demi Allah, sesungguhnya kamu benar benar hampir mencelakakanku.” Maksudnya, engkau hampir membinasakanku disebabkan kerancuan-kerancuan pemikiran yang kamu masukkan kepadaku berdasarkan anggapanmu.
“JIkalau tidak karena nikmat Rabbku,” kepadaku dengan meneguhkan pendirianku pada Islam, “pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret” di dalam azab bersamamu.
“Maka apakah kita tidak akan mati melainkan hanya kematian kita yang pertama saja, dan kita tidak akan disiksa?” maksudnya, orang yang beriman itu berkata kepadanya dengan membanggakan nikmat Allah kepada para penghuni surge dengan kekal abadi dan selamat dari azab. Ini adalah bentuk kalimat Tanya yang bermakna pengukuhan dan penetapan.
Dan FirmanNya, “Lalu sebagian mereka menghadap kepada sebagian yang lain sambil bercakap-cakap,” ma’mul (objek) dalam kalimat ini dihapus, sedangkan konteksnya adalah kelezatan dan kesenangan. Maka ini menunjukkan bahwa mereka bila membicarakannya dan juga tentang masalah-masalah yang diperselisihkan serta rumit. Sebagaimana sudah dimakhlumi bahwa kelezatan para ahli ilmu adalah dengan memperbincangkan ilmu dan membahasnya melebihi kelezatan-kelezatan yang terjadi dalam perbincangan masalah dunia. Di sisi ini, di dalam surge, mereka mempunyai bagian yang sangat besar, mereka dapat menyingkap berbagai kenyataan-kenyataan ilmiah di dalam surge yang tidak mungkin di ungkapkan.
Demikianlah cerita salah sorang penghuni surga kepada kawan-kawannya. Dia pun berkata, ‘maukah kamu pergi bersamaku untuk meninjau temanku yang dulu mengingkari hari kebangkitan itu”55. Maka dia bersama temannya meninjaunya, lalu dia melihat teman-Nya itu tersiksa di tengah-tengah neraka yang menyala-Nyala.
As-Saffat Ayat 54 Arab-Latin, Terjemah Arti As-Saffat Ayat 54, Makna As-Saffat Ayat 54, Terjemahan Tafsir As-Saffat Ayat 54, As-Saffat Ayat 54 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan As-Saffat Ayat 54
Tafsir Surat As-Saffat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)