{36} Yasin / يس | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | ص / Shad {38} |
Tafsir Al-Qur’an Surat As-Saffat الصافات (Barisan-Barisan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 37 Tafsir ayat Ke 143.
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ ﴿١٤٣﴾
falau lā annahụ kāna minal-musabbiḥīn
QS. As-Saffat [37] : 143
Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berzikir (bertasbih) kepada Allah,
Kalau bukan karena banyaknya ibadah dan amal shalih yang dia lakukan sebelum dia dimakan ikan besar, tasbihnya saat dia berada di dalam perut ikan tersebut dengan mengucapkan: Tiada Illah yang Haq selain-Mu. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. (Ash-Shaffat:. 143-144)
Menurut suatu pendapat sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa sekiranya dia tidak pernah mengerjakan amal saleh di masa sukanya. Demikianlah menurut takwil yang dikemukakan oleh Ad-Dahhak ibnu Qais Abul Aliyah, Wahb ibhu Munabbih, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang dan dipilih oleh Ibnu Jarir. Dan memang ada hadis yang menerangkan hal tersebut yang akan kami kemukakan, insya Allah, dapat dijadikan sebagai dalil jika memang predikatnya sahih. Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas disebutkan:
Kenalilah Allah di masa suka. niscaya Dia mengenalmu di masa duka(mu)
Ibnu Abbas r.a., Said ibnu Jubair,Ad-Dahhak, Ata ibnus Sa’ib As-Saddi, Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. (Ash-Shaffat: 143) Yakni orang-orang vang salat: sebagian dari mereka menyebutkan bahwa memang Yunus sebelum itu termasuk orang yang rajin mengerjakan salat. Dan sebagian lainnya mengatakan bahwa dia memang termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah sejak masih berada di dalam perut ibunya.
Pendapat yang lain mengatakan: Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. (Ash-Shaffat: 143) Bahwa yang dimaksud adalah apa yang dijelaskan oleh firman-Nya dalam ayat lainnya, yaitu: maka ia menyeru dalam tempat yang sangat gelap, “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman. (Al-Anbiya: 87-88)
Demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Sa’id ibnu Jubair dan lain-lainnya
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ubaidillah (saudara lelaki Ibnu Wahb), telah menceritakan kepada kami pamanku, telah menceritakan kepada kami Abu Sakhr, bahwa Yazid Ar-Raqqasyi pernah menceritakan kepadanya bahwa ia pernah mendengar Anas ibnu Malik r.a. —yang menurutnya Anas pasti me-rafa ‘-kan hadis ini sampai kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ— menceritakan hadis berikut: Bahwa Nabi Yunus ketika merasa yakin bahwa dirinya harus mengucapkan doa-doa berikut saat berada di dalam perut ikan besar, yaitu: “Ya Allah, tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang aniaya.” Maka doanya itu menghadap dan merintih di bawah ‘Arasy. Para malaikat berkata, “Ya Tuhan kami ini adalah suara yang lemah, tetapi dikenal datang dari tempat yang jauh lagi terasing.” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Tidakkah kalian mengenalnya?” Para malaikat berkata, “Ya Tuhan kami, suara siapakah ini?” Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Ini suara hamba-Ku Yunus.” Mereka berkata, “Hamba-Mu Yunus, yang sampai sekarang masih terus-menerus diangkat baginya amal yang diterima dan doa yang diperkenankan.” Para malaikat berkata lagi, “Ya Tuhan kami, tidakkah Engkau mengasihaninya atas apa yang telah dikerjakannya di masa sukanya, maka Engkau selamatkan dia dari cobaan ini.” Allah berfirman, “Baiklah.” Lalu Allah memerintahkan kepada ikan besar itu (untuk mengeluarkannya), maka ikan besar itu mencampakkannya di padang sahara.
Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini dari Yunus, dari Ibnu Wahb dengan sanad yang sama.
Ibnu Abu Hatim menambahkan bahwa Abu Sakhr alias Humaid ibnu Ziad mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Qasit, dan aku menceritakan hadis ini, bahwa ia mendengar Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Yunus dimuntahkan oleh ikan besar itu ke padang sahara. Dan Allah menumbuhkan buah labu di padang itu. Ketika kami bertanya kepada Abu Hurairah tentang buah tersebut, maka Abu Hurairah menjawab bahwa yang dimaksud adalah buah pohon labu.
Abu Hurairah melanjutkan kisahnya, bahwa Allah menyediakan baginya kambing betina liar yang makan dari serangga tanah, lalu kambing liar itu memberinya air minum dari air susunya setiap pagi dan petang hingga Nabi Yunus dapat berdiri dan segar kembali.
Sehubungan dengan kisah ini Umayyah ibnu Abus Silt mengatakan dalam salah satu bait syairnya:
Maka tumbuhlah buah labu berkat rahmat Allah untuknya. Kalau sekiranya tidak ada pertolongan Allah, tentulah Yunus mati.
Kisah lainnya telah disebutkan pula di dalam hadis Abu Hurairah r.a. yang disandarkan dan di-marfu’-kan (sampai kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), yaitu dalam tafsir surah Al-Anbiya.
{فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ} “Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak bertasbih,” maksudnya, pada waktu-waktu sebelumnya banyak melakukan ibadah kepada Rabb-nya, bertasbih dan bertahmid kepadaNya, dan ketika berada di dalam perut ikan paus itu, di mana dia berdoa dengan mengucap-kan,
{لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ}
“Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.” (Al-Anbiya`: 87).
(Kalau tidak), {لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ} “niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.” Maksudnya, niscaya perut ikan itu menjadi kuburannya, akan tetapi disebabkan tasbih (me-nyucikan Allah) dan ibadahnya kepada Allah, maka ia diselamat-kan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ, dan demikianlah Allah menyelamatkan orang-orang beriman di kala mereka terjatuh dalam kesempitan.
140-144. Ingatlah ketika dia lari dan pergi meninggalkan kaumnya padahal Allah tidak memperkenankan kepergiannya, lalu dia naik ke kapal yang penuh dengan muatan hingga hampir tenggelam. Melihat kondisi ini kemudian para penumpang melakukan pengundian, di mana dia ikut diundi untuk menentukan penumpang yang kalah dan harus diceburkan ke laut. Ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian itu. Maka dia pun diceburkan hingga dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela karena meninggalkan kaumnya tanpa izin Allah
As-Saffat Ayat 143 Arab-Latin, Terjemah Arti As-Saffat Ayat 143, Makna As-Saffat Ayat 143, Terjemahan Tafsir As-Saffat Ayat 143, As-Saffat Ayat 143 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan As-Saffat Ayat 143
Tafsir Surat As-Saffat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)