{37} As-Saffat / الصافات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزمر / Az-Zumar {39} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Shad ص (Shaad) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 38 Tafsir ayat Ke 20.
وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَابِ ﴿٢٠﴾
wa syadadnā mulkahụ wa ātaināhul-ḥikmata wa faṣlal-khiṭāb
QS. Shad [38] : 20
Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara.
Dan Kami menuatkan kerjajaannya dengan kemenangan, kekuatan dan kebijaksanaan. Dan Kami memberikan kenabian kepadanya serta kemapuan berbicara dan menetapkan hukum.
firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى,.
Dan Kami kuatkan kerajaannya. (Shaad:20)
Yaitu Kami jadikan baginya kerajaan yang sempurna dari semua apa yang diperlukan oleh para raja.
Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid, bahwa Daud adalah seorang penduduk dunia yang paling kuat kekuasaannya. As-Saddi mengatakan bahwa dia selalu dijaga oleh empat ribu orang personel prajurit setiap harinya. Menurut sebagian ulama Salaf, telah sampai kepadanya suatu riwayat yang menyebutkan bahwa Daud setiap malamnya dijaga oleh tiga puluh tiga ribu pasukan yang sampai tahun mendatang prajurit yang telah berjaga tidak kebagian giliran lagi. Pendapat yang lain menyebutkan empat puluh ribu prajurit yang lengkap dengan senjatanya.
Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim telah menceritakan melalui riwayat Ulya ibnu Ahmar, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas a.s. yang telah mengatakan bahwa pernah terjadi dua orang Bani Israil bersengketa di masa Nabi Daud a.s., lalu keduanya melaporkan perkaranya kepada Daud a.s. Salah seorang dari keduanya mengatakan bahwa lawan perkaranya itu telah mencuri seekor sapi miliknya, sedangkan yang tertuduh mengingkarinya. Pihak penuntut tidak mempuyai saksi yang memperkuat tuduhannya, maka Nabi Daud a.s. menangguhkan keduanya.
Pada malam harinya Nabi Daud a.s. bermimpi diperintahkan untuk membunuh si penuntut. Dan pada siang harinya ia memanggil keduanya, lalu memerintahkan agar pihak penuntut dibunuh, maka si penuntut berkata, “Hai Nabi Allah, mengapa engkau akan menjatuhkan hukuman mati kepadaku, padahal lawanku ini telah merampas sapiku?” Nabi Daud a.s. menjawab, “Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah memerintahkan kepadaku untuk menjatuhkan hukuman mati atas dirimu, maka aku harus membunuhmu, tidak ada jalan lain.”
Pihak penuntut akhirnya berkata, “Demi Allah, hai Nabi Allah, sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepadamu untuk membunuhku karena kasus orang ini yang telah kutuduh”. Sesungguhnya aku benar-benar jujur dalam tuduhanku itu, tetapi dahulu aku pernah menculik ayahnya dan membunuhnya tanpa ada seorang pun yang mengetahui pelakunya.” Maka Nabi Daud a.s., memerintahkan agar dia dieksekusi, lalu dihukum matilah ia.
Ibnu Abbas a.s. melanjutkan, bahwa sejak saat itu wibawa Nabi Daud a.s. di kalangan Bani Israil makin kuat dan makin disegani. Hal inilah yang dimaksudkan oleh firman-Nya: Dan Kami kuatkan kerajaannya. (Shaad:20)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى::
dan Kami berikan kepadanya hikmah. (Shaad:20)
Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud ialah pemahaman, akal, dan kepandaian. Di lain kesempatan ia mengatakan kebijaksanaan dan keadilan, dan di lain kesempatan lagi Mujahid mengatakan akal sehat.
Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Kitabullah dan mengikuti apa yang terkandung di dalamnya.
As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan hikmah ialah kenabian.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. (Shaad:20)
Syuraih Al-Qadi dan Asy-Sya’bi mengatakan, persaksianku sumpah dalam menyelesaikan perselisihan.
Qatadah mengatakan dua orang saksi dibebankan atas pihak tertuduh. Berdasarkan patokan inilah keputusan dalam perselisihan ditetapkan oleh para nabi dan para rasul sebagai penggantinya, juga oleh orang-orang mukmin dan orang-orang saleh. Dan pegangan keadilan dari umat ini sampai hari kiamat nanti. Hal yang sama dikatakan oleh Abu Abdur Rahman As-Sulami
Mujahid dan As-Saddi mengatakan, makna yang dimaksud ialah tepat dalam memutuskan peradilan dan memahami.
Mujahid mengatakan pula bahwa yang dimaksud dengan khitab ialah kebijaksanaan dalam berbicara dan memutuskan ini mencakup semua pengertian pendapat di atas, dan inilah makna yang dimaksud dan dipilih oleh Ibnu Jarir.
ibnu Syabbah An-Namiri. telah menceritakan kepada kami Ibrahim Ibnul Munzir, telah menceritakan kepadaku Abdul Aziz ibnu Abu Sabit, dari Abdur Rahman ibnu Abuz Zanad, dari ayahnya, dari Bilal ibnu Abu Burdah, dari ayahnya, dari Abu Musa r.a. yang mengatakan bahwa orang yang mula-mula mengucapkan kalimat ‘Amma Ba’du’ adalah Daud a.s. Inilah yang dimaksud dengan faslul khitab.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Asy-Sya’bi, bahwa yang dimaksud dengan faslul khitab ialah ucapan Amma Ba’du.
Kemudian Allah menyebutkan karuniaNya kepada beliau, yaitu kerajaan agung, seraya berfirman, {وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ} “Dan Kami kuatkan kerajaannya,” maksudnya, Kami mengokohkannya dengan apa-apa yang Kami anugerahkan kepadanya, seperti ber-bagai fasilitas, banyaknya jumlah pasukan dan perlengkapan yang dengannya Allah menguatkan kerajaannya. Kemudian Allah me-nyebutkan karuniaNya yang lain kepada beliau berupa ilmu, seraya berfirman, {وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ} “Dan Kami berikan kepadanya hikmah,” mak-sudnya, kenabian dan ilmu yang agung, {وَفَصْلَ الْخِطَابِ} “dan kebijak-sanaan dalam menyelesaikan perselisihan,” yakni pertikaian dan per-selisihan di antara manusia.
18-20. Karena ketaatan nabi dawud, sungguh kami telah menganugerahinya beberapa kenikmatan. Kamilah yang menundukkan gunung-gunung yang kukuh untuk senantiasa bertasbih dan beribadah bersama dia pada waktu petang dan pagi. Kami tundukkan pula baginya burung-burung untuk bertasbih bersamanya dalam keadaan terkumpul maupun terbang. Burung-burung itu ikut bertasbih begitu mendengar suara nabi dawud yang merdu bertasbih dan melantunkan kitab zabur. Masing-masing dari gunung-gunung dan burung-burung itu sangat taat kepada Allah. Dan kami kuatkan kerajaannya dengan kewibawaan, tentara yang banyak, kekayaan yang berlimpah, dan kepiawaiannya mengatur strategi perang. Dan kami berikan hikmah kepadanya berupa kenabian, kesempurnaan ilmu, dan ketelitian dalam berbuat serta pemahaman yang tepat (lihat pula: surah saba’/34: 10’11), dan kebijaksanaan dalam memutuskan perkara dengan menunjukkan bukti-bukti yang akurat. 21-22. Dan apakah telah sampai kepadamu, wahai nabi Muhammad, suatu berita tentang orang-orang yang berselisih saat nabi dawud sedang berada di tempat peribadatan, ketika mereka datang dengan cara memanjat dinding mihrab’ yaitu ketika mereka masuk untuk menemui nabi dawud lalu dia terkejut karena kedatangan mereka yang tak terduga itu dan me-ngira mereka hendak berbuat tidak baik kepadanya. Mereka berkata untuk menenangkan hatinya, ‘janganlah takut! wahai nabi dawud, kami berdua sedang berselisih tentang suatu perkara; sebagian dari kami berbuat zalim kepada yang lain, maka berilah keputusan di antara kami secara adil dan janganlah menyimpang dari kebenaran serta tunjukilah kami ke jalan yang lurus dan benar.
Shad Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Shad Ayat 20, Makna Shad Ayat 20, Terjemahan Tafsir Shad Ayat 20, Shad Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Shad Ayat 20
Tafsir Surat Shad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)