{37} As-Saffat / الصافات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزمر / Az-Zumar {39} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Shad ص (Shaad) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 38 Tafsir ayat Ke 21.
۞ وَهَلْ أَتَاكَ نَبَأُ الْخَصْمِ إِذْ تَسَوَّرُوا الْمِحْرَابَ ﴿٢١﴾
wa hal atāka naba`ul khaṣm, iż tasawwarul-miḥrāb
QS. Shad [38] : 21
Dan apakah telah sampai kepadamu berita orang-orang yang berselisih ketika mereka memanjat dinding mihrab?
Apakah telah datang kepadamu (wahai Rasul) berita dua orang yang berselisih.
Para ulama tafsir sehubungan dengan ayat ini telah mengetengahkan suatu kisah yang kebanyakan sumbernya berasal dari kisah-kisah Israiliyat, dan tidak ada suatu hadis pun dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang menerangkannya hingga dapat dijadikan sebagai pegangan. Akan tetapi, Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan masalah ini telah mengetengahkan sebuah hadis yang sanadnya tidak sahih, melalui riwayat Yazid Ar-Raqqasyi dari Anas r.a. Dan Yazid sekalipun ia termasuk orang yang saleh, tetapi dalam periwayatan hadis predikatnya lemah menurut penilaian para imam ahli hadis. Maka bisikan yang paling utama ialah hanya membatasi diri terhadap kisah ini sebagai bahan bacaan semata, mengenai pengetahuan yang sebenarnya kita kembalikan kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Yang Maha Mengetahui. Karena sesungguhnya Al-Qur’an merupakan hal yang hak, dan apa yang terkandung di dalamnya pun adalah hak.
Setelah Allah جَلَّ جَلالُهُmenjelaskan bahwasanya Dia telah menganugerahkan kepada NabiNya, Dawud ‘alaihissalam, kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan di antara manusia, hingga ia menjadi terkenal dengan sifat itu dan menjadi sandaran, maka Allah menyebutkan berita tentang dua orang yang berselisih di hadapannya dalam suatu perkara yang mana keduanya dijadikan oleh Allah sebagai fitnah (cobaan) bagi Nabi Dawud ‘alaihissalam dan pelajaran (nasihat) atas kekeliruan yang dilakukannya. Lalu Allah menerima taubat dan mengampuninya, dan Allah menakdirkan perkara tersebut baginya. Maka Allah جَلَّ جَلالُهُ berkata kepada NabiNya, Muhammad {وَهَلْ أَتَاكَ نَبَأُ الْخَصْمِ} “Dan adakah sampai kepadamu berita orang-orang yang berperkara?” Sebab ia merupakan berita yang sa-ngat menakjubkan, {إِذْ تَسَوَّرُوا} “ketika mereka memanjat pagar” untuk menemui Nabi Dawud {الْمِحْرَابَ}”di Mihrab,” yaitu tempat ibadah beliau tanpa izin dan tanpa minta izin terlebih dahulu, mereka tidak masuk untuk menjumpainya lewat pintu.
21-22. Dan apakah telah sampai kepadamu, wahai nabi Muhammad, suatu berita tentang orang-orang yang berselisih saat nabi dawud sedang berada di tempat peribadatan, ketika mereka datang dengan cara memanjat dinding mihrab’ yaitu ketika mereka masuk untuk menemui nabi dawud lalu dia terkejut karena kedatangan mereka yang tak terduga itu dan me-ngira mereka hendak berbuat tidak baik kepadanya. Mereka berkata untuk menenangkan hatinya, ‘janganlah takut! wahai nabi dawud, kami berdua sedang berselisih tentang suatu perkara; sebagian dari kami berbuat zalim kepada yang lain, maka berilah keputusan di antara kami secara adil dan janganlah menyimpang dari kebenaran serta tunjukilah kami ke jalan yang lurus dan benar
Shad Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Shad Ayat 21, Makna Shad Ayat 21, Terjemahan Tafsir Shad Ayat 21, Shad Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Shad Ayat 21
Tafsir Surat Shad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)