{37} As-Saffat / الصافات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزمر / Az-Zumar {39} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Shad ص (Shaad) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 38 Tafsir ayat Ke 63.
أَتَّخَذْنَاهُمْ سِخْرِيًّا أَمْ زَاغَتْ عَنْهُمُ الْأَبْصَارُ ﴿٦٣﴾
attakhażnāhum sikhriyyan am zāgat ‘an-humul-abṣār
QS. Shad [38] : 63
Dahulu kami menjadikan mereka olok-olokan, ataukah karena penglihatan kami yang tidak melihat mereka?”
Apakah pelecehan kami dan penghinaan kami terhadap mereka salah? Ataukah mereka ada di neraka hanya saja kami yang tidak meliahat mereka?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mengapa kami tidak melihat orang-orang yang dahulu (di dunia) kami anggap sebagai orang-orang yang jahat (hina). Apakah kami dahulu menjadikan mereka olok-olokan? (Shad: 62-63)
Yakni semasa berada di dunia.
ataukah karena mata kami tidak melihat mereka? (Shad: 63)
Mereka bertanya kepada diri sendiri tentang hal yang mereka anggap mustahil; mereka mengatakan atau barangkali orang-orang mukmin itu ada bersama kami di neraka Jahanam, tetapi kami tidak melihat mereka di sini. Maka pada saat itu mereka baru mengetahui bahwa orang-orang mukmin berada di atas kedudukan yang tinggi, sebagaimana yang disebutkan kisahnya oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan), “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab.”Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu.”Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim.” (Al-A’raf: 44)
sampai dengan firman-Nya:
(Kepada orang-orang mukmin itu dikatakan), “Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati.” (Al-A’raf: 49)
{أَتَّخَذْنَاهُمْ سِخْرِيًّا أَمْ زَاغَتْ عَنْهُمْ الأبْصَارُ} “Apakah kami dahulu menjadi-kan mereka olok-olokan, ataukah karena mata kami tidak melihat mereka?” Maksudnya, kami tidak melihat mereka adalah karena dua kemung-kinan: Pertama, kami keliru dalam menggolongkan mereka termasuk orang-orang jahat, dan ternyata mereka adalah orang-orang yang baik, sedangkan ucapan-ucapan kami tidak lain hanyalah sebagai perolok-olokan dan penghinaan terhadap mereka. Inilah realitanya, sebagaimana difirmankan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُkepada para penghuni neraka,
{إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ * فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا حَتَّى أَنْسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنْتُمْ مِنْهُمْ تَضْحَكُونَ}
“Sesungguhnya ada segolongan dari hamba-hambaKu berdoa (di dunia), ‘Ya Rabb kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling Baik.’ Lalu kamu menjadikan mereka buah ejekan, sehingga (kesibukan) kamu mengejek mereka, menjadikan kamu lupa mengingat Aku, dan kamu selalu menertawakan mereka.” (Al-Mu’minun: 109-110).
Kedua, kemungkinan pandangan mata kami luput dari me-lihat mereka karena sama-sama di dalam azab. Jadi, mereka sama-sama disiksa bersama kami akan tetapi pandangan mata kami luput dari mereka. Kemungkinan inilah yang terbesit di dalam hati mereka. Itu berarti keyakinan-keyakinan yang mereka yakini di dunia dan banyaknya apa yang mereka voniskan terhadap orang-orang beriman bahwa mereka pasti masuk neraka benar-benar telah mengakar di dalam hati mereka dan telah menjadi tabiatnya. Mereka masuk neraka sedangkan mereka seperti itu keadaannya, lalu di sanalah mereka mengatakan apa yang mereka katakan itu.
Bisa jadi perkataan mereka ini adalah pengelabuan, sebagai-mana mereka telah sering melakukan pengelabuan di dunia, hingga bahkan sampai di neraka. Maka dari itu para penghuni tempat-tempat tinggi di surga berkata kepada para penghuni neraka,
{أَهَؤُلاءِ الَّذِينَ أَقْسَمْتُمْ لا يَنَالُهُمُ اللَّهُ بِرَحْمَةٍ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ}
“Itukah orang-orang yang kamu telah bersumpah bahwa mereka tidak akan mendapat rahmat Allah?” (Kepada orang Mukmin itu dikata-kan, ‘Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati’.” (Al-A’raf: 49).
61-64. Demikianlah sergahan kelompok pengikut. Mereka berkata lagi seraya memohon kepada Allah, ‘ya tuhan kami, barang siapa mengajak kami memilih jalan kesesatan dan menjerumuskan kami ke dalam azab yang pedih dan berat ini, maka tambahkanlah azab kepadanya dua kali lipat di dalam neraka dan timpakanlah laknat yang besar atas mereka. ” (lihat pula: surah al-a’r’f/7: 38; al-a’z’b/33: 67’68). Para pendurhaka itu lalu berbicara dan saling bertanya-tanya seraya berkata, ‘me-ngapa kami tidak melihat orang-orang yang di dunia dahulu kami anggap sebagai orang-orang yang jahat, hina, buruk, dan bodoh, seperti bilal, suhaib, dan ammar” dahulu kami menjadikan mereka olok-olokan; apakah karena mereka tidak pantas menerima hinaan itu sehingga tidak masuk neraka bersama kami, ataukah karena penglihatan kami yang tidak melihat mereka di tempat ini lantaran mereka telah masuk lebih dulu” sungguh, yang demikian itu benar-benar terjadi; itulah pertengkaran, saling mencaci, menyalahkan, dan menuduh di antara para penghuni neraka
Shad Ayat 63 Arab-Latin, Terjemah Arti Shad Ayat 63, Makna Shad Ayat 63, Terjemahan Tafsir Shad Ayat 63, Shad Ayat 63 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Shad Ayat 63
Tafsir Surat Shad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)